Beberapa Syarat Penting yang Perlu Dimiliki sebelum Belajar Ilmu Kebatinan
Resiko Belajar/Praktek Ilmu Kebatinan (Meditasi, Yoga, dsb).
TS masih ingat waktu masih kecil dan dengerin cerita bapak TS tentang ilmu kebatinan. Salah satu pesan bapak TS waktu itu, "Jangan coba-coba belajar ilmu kebatinan kalau belum cukup umur."
Kemudian dia menceritakan beberapa kejadian, di mana seseorang jadi gila setelah mencoba belajar ilmu kebatinan.
Lepas dari pengalaman TS pribadi, setelah TS banyak membaca, ternyata ucapan bapak TS itu ada benarnya. Bahkan sebenarnya bukan memandang dari segi usia, tetapi lebih pada faktor kedewasaan seseorang dan seberapa jauh dia menekuni apapun itu yang sedang dia tekuni.
Agak kontras dengan cara media populer menggambarkan praktek-praktek ilmu kebatinan seperti meditasi, yoga, dsb; yang lebih banyak menunjukkan sisi positifnya saja. Sebenarnya praktek-praktek seperti itu bukannya tidak memiliki resiko.
Tentu saja kalau dilakukan secukupnya, sebagai bagian dari rutinitas harian yang tidak terlalu mendalam, minim kemungkinannya, si praktisi bisa merasakan sisi negatif dari praktek-praktek tersebut. Apalagi di jaman sekarang ini, ketika praktek-praktek tersebut sudah banyak dikupas dari segi kesehatan dan minim sangkut pautnya dengan sisi kebatinannya.
Menurut TS, mungkin itu juga menjadi faktor yang mengurangi resiko negatif dari latihan tersebut.
Meskipun demikian, menurut TS tetap perlu diingat juga, bahwa resiko itu ada. Terutama bagi mereka yang memang sudah memiliki masalah mental, sebaiknya lebih berhati-hati ketika memutuskan untuk mencoba praktek kebatinan tertentu.
Bagi yang masih tertarik, maka menurut TS ada beberapa hal yang harus disiapkan/dipertimbangkan sebelum GanSists mau terjun ke dunia spiritual.
1. Sifat/Karakter Tatag.
Tatag, dalam artian bukan hanya tidak gampang takut, tapi juga tidak gampang gumun, tidak gampang terkagum-kagum pada sesuatu, tidak gampang euforia, dst.
Atau mungkin lebih tepatnya, punya keteguhan dalam berpikir dan merasa, tidak mudah terombang-ambing oleh fenomena yang terjadi di luar dirinya. Sudah mantap pada kebenaran yang diyakini.
2. Sifat sabar/ikhlas.
Membiasakan diri, dalam berproses itu untuk tidak menuntut hasil yang instan. Butuh kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani sebuah laku. Tidak mengharapkan sesuatu yang lebih, daripada yang memang didapatkan dari laku itu sendiri.
3. Kemampuan untuk peka terhadap gejolak dan perubahan di dalam dirinya sendiri.
Sedikit kontras dengan tatag, karena kadang-kadang orang yang tatag hatinya itu tidak peka.
Masalahnya kalau tidak peka, bisa saja, terkadang terjadi perubahan dalam diri kita (yang negatif) tanpa kita menyadarinya. Kita baru tersadar, ketika perubahan itu sudah terlalu besar dan sulit untuk diperbaiki.
Jadi peka akan tetapi tidak kemudian saking pekanya jadi mudah takut pada apa yang terjadi.
Peka dan tatag, saling menyeimbangkan.
4. Skeptis.
Sifat skeptis itu biasanya dianggap bertolak belakang dengan sesuatu yang sifatnya spiritual. Cuma secara pribadi, TS berpendapat bahwa sikap skeptis itu ada perlunya juga dalam menjalani olah kebatinan.
Skeptis yang sehat, membuat seseorang tidak mudah terjatuh dalam "ilusi" atau "halusinasi".
Misalnya, contoh saja, sewaktu meditasi kemudian merasa merinding ketakutan. Orang yang tidak skeptis, mungkin dengan cepat menyimpulkan ada sesuatu yang "jahat" yang sedang menyerang dia.
Padahal kalau dia tatag dan tidak langsung mengambil kesimpulan, melainkan mengamati fenomena dan bagaimana proses "merinding" tadi timbul, bisa jadi hal itu terjadi karena kombinasi dari fisik yang : lapar (sedang puasa), ngantuk, hawa udara yang dingin, dst. Sehingga muncul perasaan yang demikian. Sesuatu yang bisa dijelaskan secara sederhana secara ilmu pengetahuan yang sewajarnya, tanpa perlu dibumbui sesuatu yang mistis.
5. Pola hidup yang seimbang antara jasmani dan rohani, kehidupan sosial dan pribadi, dst.
Ini pendapat TS pribadi, bahwa untuk menjalani laku batin, itu sebaiknya orang yang sudah memiliki keseimbangan dalam hidupnya.
Meskipun mungkin dalam menjalani laku batin, seseorang butuh waktu untuk menyendiri, tetapi seorang yang penyendiri punya resiko lebih besar untuk "tersesat" saat menjalani sesuatu seperti ini.
Demikian juga orang yang mager, meskipun kebanyakan laku kebatinan itu menuntut seseorang untuk diam.
Kalau tidak siap dengan hal yang diuar nalar lebih baik kita belajar ilmu biasa saja gans. Daripada malah kena stress nantinya, yang pasti tidak mudah menguasainya
Ane dulu pernah nanya ke almarhum temen ane. Kenapa belajar sendiri bisa gila. Padahal yang dipelajari juga baik.
Jawabannya dari doi, karena belajar itu butuh guru. Guru gak hanya ngajarin doi, tapi juga membackup jika selama proses belajar ada gangguan dari luar. Belajar ilmu gini mengundang yang lain "menjajal" ilmu yang mereka miliki, iseng banget khan. Mereka yang gila rata rata ya gak kuat oleh perubahan mendadak. Almarhum yang dulu ada gurunya saja sempat dikatakan gila karena tiba tiba menjauhi dunia. Olah tubuhnya setahu ane pernafasan. Tp ane jujur saja gak belajar gan. Dan gak ngeri dunia gini juga
Dulu tetangga ane juga ada yang belajar ilmu kebatinan, punya banyak jimat, tapi hidup ngeblangsak juga
Akhirnya kesurupan sama pegangan dia, pernah di rukyah sama beberapa kyai, pas proses itu, pohon belakang rumah beliau goyang goyang kencang, padahal gak ada angin pas malam itu.
Pasca rukyah agak mendingan, tapi gak lama beberapa minggu kemudian kumat lagi.
Akhirnya gila, naik sutet sampai puncak, kesetrum, dan ajaibnya jatuh ketanah dari atas sutet gak meninggal, pingsan doang.
Meninggalnya malah beberapa hari di rumah sakit setelah dirawat dari luka gosong bekas kesetrum.
Dan sekarang malah sepupu ane yang sedang belajar kebatinan sama kyai, dan ane sering ingatkan dengan kejadian bapak - bapak yang ane ceritakan diatas, eh gak di gubris.
Semoga kejadian bapak bapak diatas gak menimpa sepupu ane.
Contoh ilmu kebatinan dlm alquran dikisahkan pada nabi sulaiman, yg bisa bicara sm binatang, semut harimau singa ular dll.. itu hanya perumpamaan saja, sebenarnya binatang itu adalah manusia, nabi melihatnya dr segi karakter,tabiat, atau sifat.. itu jg nabi banyak belajar dr bangunan2 yg dibangun sama jin.. karena sejatinya jin adalah makhluk yg cerdas dalam seni.. bergurulah kesemua makhluk ciptaanNya termasuk jin.. cuma kalau lo minta ilmu yg melenceng ke jin ya elo disesatin sm beliau... kalau minta ilmu yg baik ya dikasih yg baik.. gitchu cmiiw.. makanya jadi manusia sejati itu susah sejak jaman dahulu.. harus berbudi luhur seperti biksu yg vegetarian, gw sih blm mampu wkwk, gw msh berbentuk macan tutul yg ga tahan lihat wanita seksi, dewi Kwan im jg bisa2 gw terkam krn gw org nya nekat..
Gak buat di sf supranatural aja gan ? Disana lebih pas sptnya..
Btw saya dulu2 aktif di forsup dan Forspiritual.. Bahkan pernah jsdi MC acara Gath Forsup Jakarta..
Kebathinan itu sbnernya cuman istilah aja.. Akan banyak perspektif yg bakal ditemui ketika kita melakukan Olah Bathin..
Perihal risiko kurleb sudah dijabarkan sama TS.. Justru memang yang terpenting dalam Olah Bathin itu adanya di Hati dan Logika.. Umumnya orang2 berpendapat bahwa hal2 yg berkaitan dengan mistis itu berada di luar nalar.. Akan tetapi bagi mereka yg sudah mendalami justru Nalar dan Hati sangatlah diperlukan..
Kita ambilah contoh praktek Meditasi,Yoga dsb.. Biasanya akan ada sensasi yg berbeda2.. Mulai dari merinding,melihat penampakan,terasa sejuk/panas dan banyak lainnya.. Disitulah logika dan hati ente berperan penting, kalau belum apa2 ente sudah merasa Takut atau sebaliknya merasa Heboh dengan apa2 yg diLihat dirasa dsb.. Khawatirnya ente bisa salah jalan dan berisiko kepada kesehatan mental dan fisik..
Banyak kok kejadian orang ngelmu endingnya gila.. Bukan krna ilmunya, tapi karena Hati dan Pikiran dia yang tidak mamu mengontrol kesadaran dirinya sendiri..
Kalau test2an ilmu di Kaskus Forsup mah dulu itu udah biasa, bahkan hanya dengan nick kaskus udah bisa kena..
Saran saya, Jauhi hal2 yang berbau klenik.. Cukuplah kalian beragama dan menjalankan agama kalian masing2 dengan segala bentuk peribadatannya secara konsisten.. Karena dalam bidang apapun, keyakinan spiritual bisa menjadi benteng supaya kalian tidak tersesat (berbuat curang,melakukan pelanggaran asusila,korupsi dsb)..
Apalagi ya.. Oh iya, hal2 yg diluar nalar juga bakal banyak kalian temui dalam ranah kebathinan dsb.. Cukup diam dan perhatikan, lalu mengambil tindakan atas apapun yg mendatangi kita..
Banyak yg ngaku liat wujud ini itu, dpt wangsit lah. Kalo mudah gumunan pasti dianggap luar biasa.
Skeptis, Too good to be true is not true at all.
Oia, bakat dan talent juga perlu.
Ada yg belajar lama kesana kemari tp gak sukses.
Beda yg dari lahir udah so-called indigo tinggal poles dikit langsung mahir dan ahli.
Kalo ga bakat, lebih baik cari ilmu lain dimana anda memang punya talent disana. Gak buang waktu dan tenaga yg seharusnya bisa dialokasikan ke kegiatan yg lebih produktif.
Anda akan meninggalkan The Lounge. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.