- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Socrates, Satu-Satunya Bapak-Bapak Pengangguran Yang Sukses Dan Dikenal Dunia


TS
yavidrahmat
Socrates, Satu-Satunya Bapak-Bapak Pengangguran Yang Sukses Dan Dikenal Dunia
Quote:
“Dengan segala cara, menikahlah. Jika Anda mendapatkan seorang istri yang baik, Anda akan senang. Jika Anda mendapatkan yang buruk, Anda akan menjadi seorang filsuf!”
Quote:

Patung Socrates - google.com
Begitulah saran yang diberikan oleh Socrates (Bapak-bapak, pengangguran yang konon katanya paling bijak, tapi tidak tahu-menahu caranya hidup dan menjalani pernikahan yang baik) kepada seorang pemuda.
Untuk kalian yang tidak familiar—merasa asing, Socrates, adalah salah satu filsuf Yunani Kuno yang namanya masih sering disebut hingga saat ini. Sebuah epitome dari kebijaksanaan, lambang dari keluarnya masyarakat Yunani Kuno dari kebodohan.
Buah dari pemikirannya hanya bisa ditelusuri melalui karya murid-muridnya yang juga sama terkenal, seperti Plato, Aristophanes, Aristotle, dan Xenophon.
Meski demikian, dunia mengenal Socrates sebagai filsuf yang bijaksana nan humoris. Dengan metode “Maieutika Tekhne"atau seni kebidanan, yang mana ia akan memulai dialog dengan siapapun yang ia temui; untuk menguji pengetahuan lawan bicaranya sehingga mereka bisa mendapat ilmu pengetahuan yang sejati.
Quote:

Penggambaran Xanthippe - google.com
Di sisi lain, diceritakan Xanthippe, seorang perempuan biasa dari Athena yang menikahi Socrates, Oom-oom yang kala itu berusia 40 tahun lebih tua darinya. Menikahi Socrates yang pekerjaannya saat itu hanya keluyuran, berjalan mengelilingi setiap sudut kota sambil bertanya kebenaran kepada setiap entitas yang ia temui di sepanjang jalan, pun apabila ia bertemu ayam atau kuda yang bisa berbicara, tentu ia akan menanyainya pula.
Akan tetapi, seperti yang saya katakan sebelumnya, hanya itu yang Socrates lakukan di kehidupannya sehari-hari. Ia tidak memiliki pekerjaan yang menghasilkan uang, juga ia tidak pernah berusaha memberikan makanan yang layak untuk keluarganya. Semua tindak-tanduknya adalah perwujudan sikap egoistis untuk memvalidasi bahwa ia adalah manusia paling bijak.
Quote:

Xanthippe Menyiram Air Ke Socrates - google.com
Pada beberapa kesusastraan, terdapat anekdot yang menggambarkan Socrates sedang disiram oleh Xanthippe ketika ia pulang dengan tangan kosong, tanpa makanan dan tanpa uang. “Tragedi” penyiraman inilah yang mengawali lahirnya kutipan legendaris yang saya tulis di awal. Sebagian orang mungkin akan tertawa, menganggap itu lucu dan menertawakan perangai buruk dari Xanthippe kepada suaminya.
Namun, jika saya berada pada posisi Xanthippe, saya mungkin akan melakukan hal yang sama, bahkan jauh lebih buruk dengan menambahkan sedikit susu basi keledai tetangga sebelah dengan harapan air tersebut dapat memberikan pencerahan kepada suami saya itu.
Quote:
Bayangkan saja, Anda ini berasal dari keluarga yang notabene punya ekonomi menengah ke bawah, menikahi pria miskin yang juga tidak punya pekerjaan. Suami Anda, yang sok “bijak” tadi seringkali menolak uang SPP dari para muridnya karena egonya yang terlampau besar. Walaupun ia senang berdiskusi, suami Anda lebih memilih senang berdiskusi dengan orang lain daripada melakukan Pillow Talk dengan Anda—istrinya.
Singkatnya, pria ini, Suami Anda. Tidak punya apapun selain omong kosong tentang kebijaksanaan semu yang bahkan tidak bisa dia aplikasikan ke kehidupan nyata.
Minusnya?
Woh.. ada banyak, selain miskin, ia (Socrates) juga tidaklah rupawan (berdasarkan kata Plato, “tidak memenuhi standar maskulinitas Athena”). Ia bertubuh pendek, memiliki brewok dan kepalanya botak sebagian, dengan paras bagai kepala kepiting, hidungnya pesek, bibir tebal, dan sepasang mata yang belok di bawah alis berserakan. Sungguh mengherankan alasan Xanthippe mau menikahinya.
(Iya saya tau ini body shamming. Penggambaran detil ini bisa Anda lihat dari buku Symposium, karya Plato.)
Singkatnya, pria ini, Suami Anda. Tidak punya apapun selain omong kosong tentang kebijaksanaan semu yang bahkan tidak bisa dia aplikasikan ke kehidupan nyata.
Minusnya?
Woh.. ada banyak, selain miskin, ia (Socrates) juga tidaklah rupawan (berdasarkan kata Plato, “tidak memenuhi standar maskulinitas Athena”). Ia bertubuh pendek, memiliki brewok dan kepalanya botak sebagian, dengan paras bagai kepala kepiting, hidungnya pesek, bibir tebal, dan sepasang mata yang belok di bawah alis berserakan. Sungguh mengherankan alasan Xanthippe mau menikahinya.
(Iya saya tau ini body shamming. Penggambaran detil ini bisa Anda lihat dari buku Symposium, karya Plato.)
Quote:
Ketika Socrates dijatuhi dakwaan di pengadilan atas pengingkaran dewa-dewa, penyulutan pertentangan pada kaum muda, perusakan jarinagn sosial masyarakat Athena, juga menjadi seorang manusia yang hendak membongkar perut bumi dan menyelidiki langit, dan banyak lain sebagainya. Ia dihadapkan dengan dua pilihan.
Namun, walau diberi pilihan seperti itu, ia lebih memilih mati dan menegak racun. Tak ada sedikit pun terlintas bagaimana nasib Xanthippe yang bakal jadi janda, serta ketiga orang anaknya setelah kematiannya nanti. Ketika ia memilih pilihan itu, artinya, pria ini bahkan tak punya cinta di hatinya. Sudah begitu pun, Xanthippe masih saja histeris ketika Socrates melakukan aksi bunuh dirinya.
Quote:
1. Pertama, meninggalkan ajaran filosofisnya dan juga kota Athena;
2. Kedua, mati.
Namun, walau diberi pilihan seperti itu, ia lebih memilih mati dan menegak racun. Tak ada sedikit pun terlintas bagaimana nasib Xanthippe yang bakal jadi janda, serta ketiga orang anaknya setelah kematiannya nanti. Ketika ia memilih pilihan itu, artinya, pria ini bahkan tak punya cinta di hatinya. Sudah begitu pun, Xanthippe masih saja histeris ketika Socrates melakukan aksi bunuh dirinya.
Quote:
Orang-orang pada masa itu, Socrates khususnya, hanya berpikir bahwa perangai wanitalah yang menentukan kebahagiaan rumah tangga (yang ironisnya tetap saja dikutip hingga saat ini, bahkan saya pernah menemuinya di lembar undangan pernikahan kawan saya), padahal kedua belah pihak—suami dan istri jelas memiliki peran. Seburuk-buruknya perangai wanita, Ia tidak akan menyiram Anda dengan seember air jika Anda sudah memberikannya hal-hal yang baik, memberinya rumah yang layak, makanan yang enak serta pakaian yang pantas. Bukannya keluyuran nongkrong sana-sini sambil berbicara omong kosong sembari menganggap dirinya adalah pria paling bijaksana.
Quote:
Maka dari itu, dengan segala cara, mapanlah. Menikah kapanpun Anda siap, siap untuk memberikan kehidupan, siap berbagi pemikiran, dan siap dengan sifat dan sikap yang tak pernah Anda pikirkan atau bayangkan pada masa sebelum menikah. Sehingga, walaupun perangai istri Anda buruk, tentunya Anda akan tetap mendapat kebahagiaan (atau seenggaknya gak disiram seember air).


Sumber:
Ngumpulin referensi dari google.


setper memberi reputasi
14
4.6K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan