slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
Seporsi Lontong Basi [COC] CLBK 2022
Seporsi lontong basi







Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Bertahun tahun gw hidup merasa bebas. Merasa tenang tanpa adanya Joe disisi. Tapi di satu sisi gw juga merasa kesepian. Hanya Joe jugalah yg bisa mengerti keadaan gw sebenarnya. Ada rasa tak rela jika gw melepas Joe begitu saja. Tapi apa yg telah ia lakukan bertahun tahun yg lalu sangat membuat gw sakit.

" Napa lu?? Bengong Mulu ah" tegur Jake

" Kepo Amat sih lu" Jake berhasil membuat gw sewot

" Anjir, sewot amat lu!" Jake melanjutkan pekerjaannya

Lebih baik gw segera melakukan apa yg harus dilakukan.
Cuaca hari ini tak sebaik kemarin, ada saja hal hal tak menyenangkan melihat cuaca saat ini.
Hawa panasnya kota ini begitu membuatku ingin memaki siapapun didepanku. Antara hawa jenuh dan emosi menambah beban berat dalam pikiran ditambah sejak gw memutuskan mengakhiri hubungan sialan ini. Perubahan suhu dan berputarnya waktu tak menyurutkan emosi dalam dada. Dendam kesumat ini begitu menggebu-gebu layak banteng dg tanduk nya yg ingin menerobos apa saja yg ada didepannya.

Ketika gw dan Jake masih asyik berjalan menuju lokasi pekerjaan, gw seperti menangkap seseorang dg cara berjalan yg begitu gw kenali. Kami berkontak mata sejenak. Ada sensasi tersendiri tatkala gw melihat sekilas bola matanya. Dia adalah Joe! Dia benar benar Joe! Seorang pria yg telah menyakiti gw dan dia juga membuat gw berani memutuskan hubungan diantara kami bertahun tahun lalu


Spoiler for flashback:



" HEI!!!"

PLAKK!!

" Ngent*d lu!!" Maki Jake

Jujur reflek gw begitu jelek dg langsung menampar Jake. Gw kaget dg diri sendiri, bisa bisanya gw malah menampar Jake yg mencoba menyadarkan gw dari terpaku akan lamunan tentang Joe bertahun tahun yg lalu.

" Maaf Jake" kata gw menyesal

" Lu kenapa sih dari kemarin bengong Mulu?"

" Gak tau Jake"

" Awas kesambet lu" kata Jake mengusap pipinya
" Kesurupan trus lu bakal merkosa gw!" Kata Jake bercanda

PLAKK!!!

" Ngent*d lu ya!!" Maki Jake

" Bercanda lu jelek kampret!"

" Udah ah! Pokoknya nanti lu kerjain proposal si boss"

" Emang gw anak buah lu??" Tanya gw keberatan dg permintaan teman kerja gw satu ini

" Gak usah bercanda ya ngent*d!!" Kata Jake

Hari makin petang saja, suara panggilan dari peribadatan seolah melepas apa yg gw bawa dalam kepala. Dan gw masih menghadap pada tumpukan pekerjaan tak berkesudahan ini, ditemani imajinasi dg dirinya yg telah hilang. Tanpa sadar gw tersenyum dg imajinasi, gw tersadar dan emosi meledak seolah melompat keluar dari dada. Terlebih kontak mata dg seorang Joe kembali terjadi secara tidak sengaja. Gw juga penasaran apakah yg ia lakukan disini? Apakah ia kembali mencoba menemui gw setelah bertahun tahun? Sepertinya gw tak boleh terlalu percaya diri.

" Mama...." Buah hati gw menyambut kedatangan gw.

" Diminta Lembur lagi??" Tanya suami gw yg telah dirumah dg masakan yg khas. Seporsi lontong bumbu yg menggugah selera. Makanan favorit gw, dan buruknya ini juga kesukaan Joe di masa lalu. Entah apakah ia masih menyukai lontong bumbu.

Dan akh!! Kenapa gw masih memikirkan seorang Joe walau hanya berpapasan tadi siang

" Iya mas, coba kapan kapan minta cuti ... Mas mau ajak liburan lho"

Apa yg ia ucapkan begitu mengubah mood, ya! Kini gw telah berubah. Gw telah bersuami alias mengikat hubungan dalam status resmi. Seorang pria baik dg karir bagus berhasil merebut hati gw. Dan kami ditakdirkan untuk bersama.



****




Beberapa hari kemudian gw kembali bersama Jake untuk membahas proposal yg akan diserahkan kepada pimpinan. Setelah mengumpulkan keberanian, kami bersiap menghadapi boss yg terkenal begitu killer.
Begitu kami dipersilahkan untuk masuk ruangan, mata gw terbelalak melihat seorang pria! Dia adalah Joe yg masih gw kenali dg baik. Ada rasa ingin menghajarnya tatkala ia berani menampakkan diri setelah bertahun-tahun. Tapi gw terlalu profesional untuk tetap tak terpancing dan menyerahkan proposal tanpa ada sepatah kata.

"Jane, kemana aja lu selama ini??" Tanya Joe mengagetkan gw

" Sorry gw gak tau siapa lu" kata gw memakai helm

" Please, gw rindu"

" Sorry, tapi gw benar benar gak kenal lu"

Joe memutar kunci dan mencabutnya. Gw berang dg melepas kembali helm dan melemparkannya.

" Jane, gw cuma rindu... Gw udah cari lu kemana mana, gw bingung cari informasi soal lu, lu tau betapa stuck gw tanpa lu?"

Gw mengambil nafas panjang menahan emosi

" Gw ingin memperbaiki keadaan Jane"

" Maaf lu telat 5 tahun" kata gw menunjukan cincin di jari manis

Gw rebut kembali kunci di tangan ingin segera pergi dari sini. Tapi Joe menahan dg berdiri didepan motor gw.

" Kasih gw waktu buat nunjukin sesuatu"

Ia memberi gw ponselnya, menunjukan apa yg ada didalamnya.
Tayangan ponsel itu membuat gw terkejut. Selama ini fitnah telah memakan gw. Dan apakah Joe membiarkan tahun tahun penuh dendam memenuhi gw?.

" Lu percaya gw?" Tanya dirinya

" Maaf tapi gw tetap gak percaya"

" Haa??" Joe heran

" Gw gak percaya lu sebanci ini, lu biarin gw bertahun tahun nyimpan dendam tanpa tahu kebenaran... Tapi maaf, semua tak lagi sama Joe"

" Jane, dengerin gw"

" Apa yg lu harapkan dari gw? Semua kejadian ini seratus persen salah lu! Tau gak sih... Dan sekarang gw punya kehidupan yg selalu gw ingin kan... Jadi selamat tinggal Joe"

Gw memutar gas untuk menjauhinya. Gw akui, kini semua terasa buram Antara kehidupan masa lalu dan hari ini. Semua kejadian ini seratus persen salahnya yg begitu banci tak berani memberi gw bukti dan seratus persen kesalahan gw juga yg memilih menutup pintu maaf karena tak pernah berpikir panjang.

Hidup itu melelahkan, apalagi setelah berjumpa kembali dg dirinya. Kini perasaan masa lalu kembali tumbuh setelah gw memiliki kehidupan sempurna ini. Bahkan hangatnya rumah yg selalu membuat gw bahagia tak lagi terasa, tegur sapa suami seolah melayang dan kasih sayang buah hati seperti asap rokok yg hilang begitu saja diterpa angin. Kekosongan kembali mengisi waktu waktu saat ini.

Hari hari yg gw lalui kini menjadi sepi. Tak ada yg bisa mengisi hari hari gw saat ini. Kosong sepi, itulah yg gw rasakan setiap membuka mata di pagi hari. Gw membuka ingatan, melayang mundur beberapa langkah, gw mendapati diri sendiri mengingat kepergiannya. Gw menatap langit yg tersenyum kecut ke gw … anehnya gw menatap langit beberapa saat. Mengajak berbincang tentang cuaca hari ini, bertukar tawa dg pertanyaan bodoh dan gak masuk akal seolah dia akan menjawab dan bertukar perbincangan.
Tapi gw sadari langit itu tak akan membalas apapun perbincangan.
Maka tinggallah gw sendirian disini. Tanpa ucapan selamat pagi, tanpa tamparan, tanpa senyumnya, tanpa celoteh ngawurnya, tanpa apapun yg tersisa kecuali kenangan yg selalu gw rindukan setelah kepergiannya. Hari hari yg gw lewati terasa suram, canda gurauan teman tak membuahkan hasil! Gw hanya menutupi keadaan sebenarnya mengenai kekosongan hati ini. Bisakah kalian membayangkan seseorang yg mengisi hari hari mu, seseorang yg sudah menjadi bagian hidupmu tiba tiba menghilang begitu saja membiarkan kalian sendiri dg kerinduan tak terkira??.

Itulah yg gw rasakan sekarang, semakin gw menikmati itu maka semakin sakit pula yg gw rasakan. Gw mencoba kembali memainkan tape usang itu dg seporsi lontong tanpa merasakan kenikmatannya, bahkan beberapa kali gw membuat seporsi lontong tanpa ada keinginan menikmatinya.

Gw hanya ingin ia hadir kembali disisi gw. Namun pastikan dirinya tak main main lagi, sebab aku tak mau ambil pusing. Agar kita tak menjadi asing.
Karena kita seperti seporsi lontong, nikmat bukan? Tapi kita tetap membiarkan lontong itu tak tersentuh. Setelah itu kita pasti tahu lontong itu tak akan mampu terus menerus menjaga kenikmatan lebih lama lagi. Begitupun gw, begitu pula dg dirimu. Kita bagai seporsi lontong yg menjaga kenikmatan selama mungkin walau kita tahu lontong itu telah basi hingga mengeluarkan bau tak sedap atau kita saja yg tak pandai menjaganya. atau kita yg tak bisa menikmati seporsi lontong itu tanpa menunggu basi??
Kau lihat seporsi lontong basi itu?? Menjijikkan bukan?


Suara Langkah kaki begitu gw kenali menusuk gendang telinga. Gw hapal betul irama langkah kaki ini. Gw perhatikan dari kaki hingga ke atas. Goresan senyum diwajahnya begitu khas. Dg sekuntum mawar ia membuat gw terpana.

Aku jatuh cinta lagi??








Quote:


purworejo, awal september 2021
By makola


Time doesn't heal you wound, time just teach you how to live with pain. And that's how I deal with it for years.
Diubah oleh slametfirmansy4 28-06-2022 04:12
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
29
2.5K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan