

TS
hostermax
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Dalam memberikan stimulasi perkembangan bahasa anak usia dini, hal tersebut haruslah menjadi perhatian lebih para orang tua.
Sebagai orang tua tentu saja mempunyai tugas yang banyak dalam hal pengasuhan anak. Selain memastikan anak tumbuh secara sehat, anak juga harus tumbuh menjadi individu yang berwawasan luas.
Oleh karena itu, para orang tua perlu mengetahui cara menstimulasi perkembangan bahasa pada anak usia dini. Agar lebih memahami dan memberikan stimulus yang tepat pada salah satu dari banyak aspek perkembangan anak usia dini. Khususnya adalah pada aspek bahasa.
Bagaimana Cara Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak?
Melalui kegiatan yang beragam. Anak usia dini memiliki kemampuan menyerap informasi dengan sangat baik. Lakukanlah kegiatan rutin yang menyenangkan bersama anak guna memenuhi capaian pada aspek perkembangan bahasa.
Oleh karena, orang tua perlu memahami dan memberikan stimulus yang tepat pada aspek-aspek perkembangan anak usia dini.
Bagaimana Peran Bahasa Terhadap Perkembangan Anak?
Suhartono (2005: 13-14) berpendapat bahwa : peranan sebuah bahasa bagi seorang anak usia dini diantaranya adalah sebagai satu sarana untuk si anak berfikir, sebagai sarana untuk mendengarkan informasi, dan sebagai sarana untuk berkomunikasi serta sebagai sarana untuk membaca dan menulis.
Foto Ilustrasi dari iStock
Bahasa adalah satu kemampuan dasar dalam mengembangkan potensi serta kemampuan intelektual pada seorang anak usia dini. Fungsi dalam pengembangan bahasa anak usia dini ialah : Sebagai salah satu cara dan sarana berkomunikasi, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Bahasa juga sarana untuk pengembangan aspek intelektual seorang anak. Kesimpulannya, hanya melalui sebuah bahasa sebagai sarana bersosialisasi dan berkomunikasi. Seseorang bisa menyampaikan kemauan serta mengungkapkan pendapatnya.
5 Kegiatan Pengembangan Aspek Bahasa Anak Usia Dini
Ada banyak tips yang bisa orang tua lakukan untuk stimulasi perkembangan bahasa pada anak usia dini. Berikut ini 5 kegiatan stimulasi kemampuan bahasa anak usia dini :
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Mengobrol
Mengobrol merupakan kegiatan sederhana yang harus dilakukan sesering mungkin. Pentingnya komunikasi antara orang tua dan dan anak, membuat para orang tua harus dapat meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk mengobrol dengan anak.
Bangunlah kedekatan bersama anak dengan memperbanyak tema obrolan.
Pilihlah tema obrolan sederhana, agar pesan atau informasi yang ingin disampaikan bisa diserap oleh anak. Kegiatan mengobrol sangat baik untuk menstimulus aspek perkembangan bahasa anak sejak dini.
Karena kegiatan tersebut membantu anak dalam mengembangkan kosa kata, membantu anak dalam menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat.
Anak belajar menyimak perkataan orang lain, anak mampu mengungkapkan perasaannya, dan juga memancing daya tarik anak untuk tampil berbicara dengan rasa percaya diri yang tinggi.
Selain itu mengobrol juga membantu anak untuk lebih terbuka dengan orang tua dan lingkungan sekitar, dan anak juga menjadi lebih berani dalam menyampaikan maksud atau pendapatnya.
Jika para orang tua sering mengobrol dengan anak, maka wawasan si anak juga akan bertambah. Oleh karena itu, jadikan obrolan sebagai kegiatan menyenangkan yang tidak boleh terlewatkan setiap hari.
Membaca Buku Cerita
Selain mengobrol, membacakan buku cerita juga merupakan hal yang menyenangkan untuk anak usia dini. Membacakan buku cerita pada anak usia dini tentu saja berbeda cara penyampaiannya.
Perlu satu trik khusus untuk menarik perhatian anak, agar mendengarkan cerita yang dibacakan.
Langkah pertama yang harus orang tua lakukan adalah memilih buku cerita yang sesuai dengan usia sang anak.
Kemudian bacakan dengan menggunakan kalimat yang sederhana, intonasi yang jelas, dan mimik wajah yang sesuai dengan isi cerita.
Foto Ilustrasi dari iStock
Tujuannya agar sang anak dapat menyerap cerita dengan baik, dan bisa mengambil pesan moral untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Bermain Peran
Pada dasarnya anak usia dini sangat menyukai kegiatan bermain, salah satunya adalah bermain peran. Bermain peran tidak hanya dilakukan dalam ruang lingkup yang besar, tetapi bisa juga dilakukan dalam ruang lingkup kecil.
Bermain peran merupakan salah satu cara dalam menstimulus aspek perkembangan bahasa pada anak usia dini, melatih interaksi sosial anak, dan melatih kemampuan anak dalam berimajinasi secara alamiah.
Baca juga artikel lainnya: Tujuan dan Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini
Hal pertama yang dapat orang tua lakukan dalam merencanakan bermain peran bersama anak adalah dengan menentukan tema yang menarik.
Kemudian menyiapkan media serta kostum (optional) untuk bermain peran dan tentukan durasi bermain.
Foto Ilustrasi dari iStock
Misalnya bermain peran tentang profesi “Dokter gigi”. Dalam menyampaikan tema peran tersebut, orang tua berkesempatan untuk mengenalkan kosa kata yang baru. Misalnya tentang bagaimana menjaga “kesehatan gigi” dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Selanjutnya beri kesempatan pada anak untuk menyalurkan imajinasinya ketika bermain peran, dan berikan apresiasi pada anak setelah selesai bermain.
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Menonton Bersama
Tips yang tak kalah serunya adalah dengan melakukan kegiatan menonton bersama dengan sang anak.
Kegiatan menonton bersama ini, merupakan momen yang pas bagi si anak untuk mendapatkan pendampingan lebih dari orang tua.
Selanjutnya, para orang tua bisa memilih tayangan di Youtube yang layak ditonton anak-anak.
Seperti tayangan kisah teladan atau kisah inspiratif berdurasi 5-10 menit. Setelahnya itu, galilah perasaan dan pengetahuan sang anak. Sampaikan juga pesan-pesan moral yang terdapat pada video tersebut.
Foto Ilustrasi dari iStock
Selain itu, para orangtua juga bisa mengajak anak untuk menonton channel tentang sains seperti terjadinya perubahan warna dan seni (berbagai macam seni).
Tujuannya untuk menambah wawasan anak dalam memahami konsep sebab-akibat, atau keterampilan jemari. Atau menjadikan sebagai bahan referensi untuk mempraktekkan kegiatan tersebut secara bersama-sama.
Latihan Berkomunikasi
Pada dasarnya bercerita membutuhkan latihan. Latihan ini tidak hanya pada orang dewasa saja, akan tetapi juga untuk anak usia dini.
Orang tua bisa mengajak anak untuk berbagi cerita apa saja secara sederhana. Misalnya, minta si anak untuk memperkenalkan diri serta mendeskripsikan tentang mainan yang ia suka.
Sebagai contoh, seorang anak laki-laki biasanya sangat menyukai mainan mobil-mobilan. Minta ia untuk mendeskripsikan mainan tersebut mulai dari jumlah, warna, dan di mana mobil-mobilan itu dibeli.
Foto Ilustrasi dari iStock
Biarkan sang anak bercerita dengan versi pengalamannya, sebagai orang tua cukuplah menjadi pendengar yang baik sampai ia selesai bercerita. Selanjutnya, berikan respon positif. Agar ia merasa diterima serta dihargai ketika bercerita.
Latihan berkomunikasi ini sangatlah bagus untuk stimulasi perkembangan bahasa anak, khususnya anak usia dini. Tanpa disadari, anak sedang memperkaya kosa kata dan menyusunnya dalam bentuk kalimat yang bisa dipahami oleh lawan bicaranya.
Penutup
Kesimpulannya, seorang anak yang mempunyai kemampuan bahasa yang baik. Maka dengan otomatis kemampuan kognitif si anak juga akan ikut berkembang dengan baik pula.
Begitu juga dengan seorang anak yang kemampuan bahasanya yang rendah, maka akan mempengaruhi salah satu klasifikasi pengembangan kognitif anak.
Sebagai orang tua tentu saja mempunyai tugas yang banyak dalam hal pengasuhan anak. Selain memastikan anak tumbuh secara sehat, anak juga harus tumbuh menjadi individu yang berwawasan luas.
Oleh karena itu, para orang tua perlu mengetahui cara menstimulasi perkembangan bahasa pada anak usia dini. Agar lebih memahami dan memberikan stimulus yang tepat pada salah satu dari banyak aspek perkembangan anak usia dini. Khususnya adalah pada aspek bahasa.
Bagaimana Cara Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak?
Melalui kegiatan yang beragam. Anak usia dini memiliki kemampuan menyerap informasi dengan sangat baik. Lakukanlah kegiatan rutin yang menyenangkan bersama anak guna memenuhi capaian pada aspek perkembangan bahasa.
Oleh karena, orang tua perlu memahami dan memberikan stimulus yang tepat pada aspek-aspek perkembangan anak usia dini.
Bagaimana Peran Bahasa Terhadap Perkembangan Anak?
Suhartono (2005: 13-14) berpendapat bahwa : peranan sebuah bahasa bagi seorang anak usia dini diantaranya adalah sebagai satu sarana untuk si anak berfikir, sebagai sarana untuk mendengarkan informasi, dan sebagai sarana untuk berkomunikasi serta sebagai sarana untuk membaca dan menulis.

Bahasa adalah satu kemampuan dasar dalam mengembangkan potensi serta kemampuan intelektual pada seorang anak usia dini. Fungsi dalam pengembangan bahasa anak usia dini ialah : Sebagai salah satu cara dan sarana berkomunikasi, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Bahasa juga sarana untuk pengembangan aspek intelektual seorang anak. Kesimpulannya, hanya melalui sebuah bahasa sebagai sarana bersosialisasi dan berkomunikasi. Seseorang bisa menyampaikan kemauan serta mengungkapkan pendapatnya.
5 Kegiatan Pengembangan Aspek Bahasa Anak Usia Dini
Ada banyak tips yang bisa orang tua lakukan untuk stimulasi perkembangan bahasa pada anak usia dini. Berikut ini 5 kegiatan stimulasi kemampuan bahasa anak usia dini :
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Mengobrol
Mengobrol merupakan kegiatan sederhana yang harus dilakukan sesering mungkin. Pentingnya komunikasi antara orang tua dan dan anak, membuat para orang tua harus dapat meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk mengobrol dengan anak.
Bangunlah kedekatan bersama anak dengan memperbanyak tema obrolan.
Pilihlah tema obrolan sederhana, agar pesan atau informasi yang ingin disampaikan bisa diserap oleh anak. Kegiatan mengobrol sangat baik untuk menstimulus aspek perkembangan bahasa anak sejak dini.
Karena kegiatan tersebut membantu anak dalam mengembangkan kosa kata, membantu anak dalam menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat.
Anak belajar menyimak perkataan orang lain, anak mampu mengungkapkan perasaannya, dan juga memancing daya tarik anak untuk tampil berbicara dengan rasa percaya diri yang tinggi.
Selain itu mengobrol juga membantu anak untuk lebih terbuka dengan orang tua dan lingkungan sekitar, dan anak juga menjadi lebih berani dalam menyampaikan maksud atau pendapatnya.
Jika para orang tua sering mengobrol dengan anak, maka wawasan si anak juga akan bertambah. Oleh karena itu, jadikan obrolan sebagai kegiatan menyenangkan yang tidak boleh terlewatkan setiap hari.
Membaca Buku Cerita
Selain mengobrol, membacakan buku cerita juga merupakan hal yang menyenangkan untuk anak usia dini. Membacakan buku cerita pada anak usia dini tentu saja berbeda cara penyampaiannya.
Perlu satu trik khusus untuk menarik perhatian anak, agar mendengarkan cerita yang dibacakan.
Langkah pertama yang harus orang tua lakukan adalah memilih buku cerita yang sesuai dengan usia sang anak.
Kemudian bacakan dengan menggunakan kalimat yang sederhana, intonasi yang jelas, dan mimik wajah yang sesuai dengan isi cerita.

Tujuannya agar sang anak dapat menyerap cerita dengan baik, dan bisa mengambil pesan moral untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Bermain Peran
Pada dasarnya anak usia dini sangat menyukai kegiatan bermain, salah satunya adalah bermain peran. Bermain peran tidak hanya dilakukan dalam ruang lingkup yang besar, tetapi bisa juga dilakukan dalam ruang lingkup kecil.
Bermain peran merupakan salah satu cara dalam menstimulus aspek perkembangan bahasa pada anak usia dini, melatih interaksi sosial anak, dan melatih kemampuan anak dalam berimajinasi secara alamiah.
Baca juga artikel lainnya: Tujuan dan Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini
Hal pertama yang dapat orang tua lakukan dalam merencanakan bermain peran bersama anak adalah dengan menentukan tema yang menarik.
Kemudian menyiapkan media serta kostum (optional) untuk bermain peran dan tentukan durasi bermain.

Misalnya bermain peran tentang profesi “Dokter gigi”. Dalam menyampaikan tema peran tersebut, orang tua berkesempatan untuk mengenalkan kosa kata yang baru. Misalnya tentang bagaimana menjaga “kesehatan gigi” dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Selanjutnya beri kesempatan pada anak untuk menyalurkan imajinasinya ketika bermain peran, dan berikan apresiasi pada anak setelah selesai bermain.
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Cara Menonton Bersama
Tips yang tak kalah serunya adalah dengan melakukan kegiatan menonton bersama dengan sang anak.
Kegiatan menonton bersama ini, merupakan momen yang pas bagi si anak untuk mendapatkan pendampingan lebih dari orang tua.
Selanjutnya, para orang tua bisa memilih tayangan di Youtube yang layak ditonton anak-anak.
Seperti tayangan kisah teladan atau kisah inspiratif berdurasi 5-10 menit. Setelahnya itu, galilah perasaan dan pengetahuan sang anak. Sampaikan juga pesan-pesan moral yang terdapat pada video tersebut.

Selain itu, para orangtua juga bisa mengajak anak untuk menonton channel tentang sains seperti terjadinya perubahan warna dan seni (berbagai macam seni).
Tujuannya untuk menambah wawasan anak dalam memahami konsep sebab-akibat, atau keterampilan jemari. Atau menjadikan sebagai bahan referensi untuk mempraktekkan kegiatan tersebut secara bersama-sama.
Latihan Berkomunikasi
Pada dasarnya bercerita membutuhkan latihan. Latihan ini tidak hanya pada orang dewasa saja, akan tetapi juga untuk anak usia dini.
Orang tua bisa mengajak anak untuk berbagi cerita apa saja secara sederhana. Misalnya, minta si anak untuk memperkenalkan diri serta mendeskripsikan tentang mainan yang ia suka.
Sebagai contoh, seorang anak laki-laki biasanya sangat menyukai mainan mobil-mobilan. Minta ia untuk mendeskripsikan mainan tersebut mulai dari jumlah, warna, dan di mana mobil-mobilan itu dibeli.

Biarkan sang anak bercerita dengan versi pengalamannya, sebagai orang tua cukuplah menjadi pendengar yang baik sampai ia selesai bercerita. Selanjutnya, berikan respon positif. Agar ia merasa diterima serta dihargai ketika bercerita.
Latihan berkomunikasi ini sangatlah bagus untuk stimulasi perkembangan bahasa anak, khususnya anak usia dini. Tanpa disadari, anak sedang memperkaya kosa kata dan menyusunnya dalam bentuk kalimat yang bisa dipahami oleh lawan bicaranya.
Penutup
Kesimpulannya, seorang anak yang mempunyai kemampuan bahasa yang baik. Maka dengan otomatis kemampuan kognitif si anak juga akan ikut berkembang dengan baik pula.
Begitu juga dengan seorang anak yang kemampuan bahasanya yang rendah, maka akan mempengaruhi salah satu klasifikasi pengembangan kognitif anak.
0
171
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan