Gila! Hanya itu ungkapan yang bisa dilontarkan para pemirsa Twitch saat seorang streamermelakukan tindakan tidak masuk akal ketika sedang live memainkan sebuah game berjudul Diablo Immortal. Game besutan Blizzard Entertainment yang termasuk dalam seri Diablo ini sudah banyak dimainkan oleh para gamer sejak perilisannya bulan Juni ini. Dengan mengusung genre role-play, game online multiplayer ini sangat ditunggu para fans Diablo II dan Diablo III. Namun sejauh ini justru ulasan buruk yang diterima setelah sebelumnya tersiar kabar bahwa pemain harus merogoh kocek hingga 1,5 M untuk memaksimalkan level karakter pada game tersebut.
Adalah Quin69, seorang streamerTwitch asal Selandia Baru yang sudah menghabiskan kurang lebih $10.000 untuk top up di game tersebut, yang kemudian disusul dengan tambahan top up senilai $5.000 demi mendapatkan 5 Star Legendary Gem. Namun setelah mendapatkan Legendary Gem tersebut, Quin justru melakukan tindakan nyeleneh yang mengejukan para pemirsa.
Rupanya tindakannya adalah salah satu bentuk protes terhadap sistem pay-to-winyang diusung dari game Diablo Immortal. Tentu saja hal ini sempat membuat shock para pemirsa dan mereka bahkan sempat mengkhawatirkan kondisi kesehatan mental Quin. Tindakanya menghapus game sempat membuat pemirsa terkejut. Kemudian dia menyadari bahwa dia lupa mengambil tangkapan layar saat mendapatkan gem dan menginstallnya kembali sebelum akhirnya ‘menghancurkan’ Legendary Gem untuk menaikan item bintang 1 yang tidak berguna. Tak sampai di situ, Quin berpamitan ke clan tempat karakternya bernaung dan yang lebih mengejutkan lagi, dia menghapus karakternya yang sudah mencapai level 60 sehingga tidak bisa dimainkan kembali.
Quin sempat melontarkan kalimat kesal kepada sang developer namun masih tetap mempertahankan seri Diablo lain sebelum pada akhirnya menguninstall game Diablo Immortal selama-lamanya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Quin sudah mengucurkan uang lebih dari $15.000 US atau sekitar 200 juta rupiah. Tentu saja nominal itu tidak sedikit, namun banyaknya pemain yang menyayangkan tindakan Blizzard dan Netease yang memaksa ‘milking’untuk transaksi mikro pada game barunya tersebut perlu diperhatikan lagi.
