BANJARMASINPOST.CO.ID - Avanza berwarna hitam terlibat kecelakaan dengan kereta api di dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/6/2022). 

Mobil jenis minibus ini terseret hingga 2 kilometer.

Sopir tewas akibat kecelakaan dan beruntung bagi penumpang bisa selamat.

Kereta Api jarak jauh Argo Sindoro CC 206 13 52 itu diketahui jurusan Semarang-Gambir PP.

Terlihat sisi kanan mobil mengalami kerusakan parah akibat bertabrakan dengan bagian kepala dari rangkaian kereta tersebut.

Petugas berwenang yang terdiri dari polisi, babinsa, tim Palang Merah Indonesia (PMI) hingga warga pun terlihat mengevakuasi mobil yang rusak tersebut bersama-sama.

Evakuasi pun menjadi tontonan warga yang berdiri di pagar pembatas antara jalur kereta api dengan permukiman.

Diketahui, minibus mengangkut satu keluarga.

Penumpang menyelamatkan diri sebelum ditabrak kereta api cepat dari arah Karawang menuju Jakarta.

Pengendara mobil bernama Rochim, 40 tahun, warga Perum Cikarang Makmur RT 002/012 Sukadami Cikarang Selatan, tewas saat kejadian.

Sementara istri dan anaknya selamat dalam peristiwa itu.

Jenazah korban dibawa le RSU Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan penuturan penjaga pintu pelintasan sebidang, mobil MPV tersebut mengalami mati mesin saat melintasi rel di pelintasan sebidang.

“Mobil dari arah jalan stadion Cikarang, pas lewat, mesin (mobil) mati,” ucap Bambang, dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Saat mesin mobil mati, kereta kemudian datang dan tabrakan tersebut tidak dapat terhindarkan. Akibatnya, pengemudi mobil MPV tewas dalam kecelakaan ini.

Sementara itu, anak dan istri korban selamat karena sudah lebih dulu menyelamatkan diri.

Pengaruh medan magnet di sekitar pelintasan kereta api kerap menjadi momok tersendiri bagi pengendara mobil.

Pasalnya, hal itu dipercaya menjadi penyebab utama kendaraan mogok. Lantas, benarkah medan magnet di sekitar pelintasan bisa menyebabkan mobil mogok?

Head of Marketing Product Planning Division (MPPD) PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, rel kereta memang mengandung medan magnet, tetapi itu tidak membuat mesin mobil mati.

“Secara teknis, ketika rel akan dilalui kereta api pasti memiliki medan magnet karena adanya gesekan. Tapi, itu tidak akan mengganggu kinerja mesin mobil sehingga tidak bisa menyala dan sulit distarter. Kebanyakan justru hal itu terjadi karena kepanikan dari si pengemudi,” ujar Anjar.

Namun, Anjar menjelaskan, kemungkinan mesin tidak bisa distarter lagi memang bisa saja terjadi. Tetapi, itu hanya untuk mobil yang kondisinya tidak sehat.



Sumber :
https://banjarmasin.tribunnews.com/2...lamat?page=all