- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Awas, Kelompok Radikal Makin Eksis di Media Sosial !


TS
irvanjou
Awas, Kelompok Radikal Makin Eksis di Media Sosial !
Badan Penanggulangan Nasional Terorisme (BNPT) menyebut, radikalisme terorisme saat ini harus di waspadai karena kelompok teror sudah tidak ragu menunjukkan eksistensinya terutama melalui media sosial. Menurut Kepala BNPT RI, Komjen Polisi Boy Rafli Amar, dulunya organisasi terlarang tersebut bergerak dalam senyap.
Namun saat ini mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melakukan propaganda ideologi, pengrekrutan hingga penggalangan dana.
Sepanjang Januari hingga Desember 2021, BNPT mendeteksi ada 650 konten propaganda yang mengandung anti NKRI, anti Pancasila, intoleransi dan glorifikasi ideologi Khilafah.
Di Indonesia terdapat beberapa organisasi keagamaan yang mengusung atau terafiliasi dengan pemahaman yang salah yakni HTI, FPI, dan Khilafatul Muslimin serta Negara Islam Indonesia (NII). Saat ini, organisasi keagamaan tersebut telah dilarang pemerintah keberadaannya oleh Indonesia.
"Radikalisasi sangat diuntungkan dengan adanya sosial media hari ini. Sekitar tiga puluh atau dua puluh tahun lalu sosial media tidak ada, tidak ada banyak plattorm seperti hari ini, mereka hanya mengandalkan email dalam hal komunikasi", ujar Kepala BNPT RI, Komjen Polisi Boy Rafli Amar.
BAHAYA LATEN RADIKALISME, INTOLERANSI DAN TERORISME INI JIKA DIBIARKAN AKAN SANGAT MENGANCAM KEUTUHAN NEGARA. MARI BERSAMA KITA JAGA NKRI. TIADA IDIOLOGI SELAIN PANCASILA BAGI INDONESIA.
Namun saat ini mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melakukan propaganda ideologi, pengrekrutan hingga penggalangan dana.
Sepanjang Januari hingga Desember 2021, BNPT mendeteksi ada 650 konten propaganda yang mengandung anti NKRI, anti Pancasila, intoleransi dan glorifikasi ideologi Khilafah.
Di Indonesia terdapat beberapa organisasi keagamaan yang mengusung atau terafiliasi dengan pemahaman yang salah yakni HTI, FPI, dan Khilafatul Muslimin serta Negara Islam Indonesia (NII). Saat ini, organisasi keagamaan tersebut telah dilarang pemerintah keberadaannya oleh Indonesia.
"Radikalisasi sangat diuntungkan dengan adanya sosial media hari ini. Sekitar tiga puluh atau dua puluh tahun lalu sosial media tidak ada, tidak ada banyak plattorm seperti hari ini, mereka hanya mengandalkan email dalam hal komunikasi", ujar Kepala BNPT RI, Komjen Polisi Boy Rafli Amar.
BAHAYA LATEN RADIKALISME, INTOLERANSI DAN TERORISME INI JIKA DIBIARKAN AKAN SANGAT MENGANCAM KEUTUHAN NEGARA. MARI BERSAMA KITA JAGA NKRI. TIADA IDIOLOGI SELAIN PANCASILA BAGI INDONESIA.

Diubah oleh irvanjou 21-06-2022 19:32






dungu_83rat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan