Jakarta, CNBC Indonesia - Google mengajukan kebangkrutan di Rusia. Perusahaan menyatakan hal ini terjadi karena pemerintah Rusia menyita rekening bank lokal dan membuat kantor setempat tidak bisa lagi beroperasi.
Menurut Google, penyitaan rekening bank membuat perusahaan kesulitan membayar karyawannya di Rusia. Termasuk juga tidak bisa membayar pemasok dan vendor.

"Penyitaan rekening bank Google Rusia oleh otoritas Rusia telah membuat kantor kami di Rusia tidak bisa berfungsi, termasuk memperkerjakan dan membayar karyawan berbasis di Rusia, membayar pemasok dan vendor, serta memenuhi kewajiban keuangan lain," jelas juru bicara Google, dikutip dari Mashable, Selasa (20/6/2022).

Layanan Google terus beroperasi secara normal di Rusia. Meski kantor di Rusia ditutup, perusahaan memastikan layanan mulai dari Search, Youtube hingga Maps juga akan terus bisa digunakan di negara tersebut.
"Google Rusia telah menerbitkan pemberitahuan mengenai niatnya mengajukan kebangkrutan. Orang-orang di Rusia mengandalkan layanan kami mengakses informasi berkualitas dan kami akan terus menyediakan layanan gratis seperti Search, Youtube, Gmail, Maps, Android dan Play".

Belum jelas mengapa pemerintah Rusia sampai menyita rekening bank milik Google. Mashable juga melaporkan menghubungi pihak perusahaan untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.
Sejak serangan kepada Ukraina, Youtube mendemonetisasi saluran milik negara Rusia. Selain itu membatasi rekomendasi kanal dan akses dari dalam Ukraina.

Pemerintah Rusia menuding Google menayangkan iklan berisi dugaan informasi palsu soal perang tersebut. Tuntutan itu agar berhenti mendorong Google menangguhkan semua iklan dari dalam negeri.

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...a-apa-mr-putin