Lihatlah Kepadaku : Sebuah Sajak Tentang Luka

Aku mengerti, aku bukanlah wanita yang layak,
Untuk diperlakukan sebagaimana yang aku inginkan,
Aku tidak menuntut banyak,
Hanya sekedar diterima, itu saja.

Namun, Aku sadar, aku bukanlah pemilik sebenarnya.

Aku juga tidak meminta kamu menikmatinya dengan 'ku,
Atas semua yang aku berikan selama ini kepadamu,
Mungkin hanya sebatas ini,
Telinga yang selalu mendengar keluh kesahmu,
Disetiap harinya.
Tangan yang tak bisa selalu memelukmu,
Disaat kegelisahan menerpa hidupmu,
Tapi, apakah aku pernah meninggalkanmu?
Bahkan di situasi paling buruk pun,
Aku masih disini, denganmu.

Aku tidak pernah sedikitpun membiarkan kesepian memelukmu,
Kesendirian menikammu,
Aku selalu berusaha ada sebisaku, dengan caraku.

Sederhana yang 'ku ingin,
Hanya sebatas dianggap ada,
Selintas bisa diterima seadanya.

Aku memang tidak sebaik wanita lainnya,
Banyak kurang yang 'ku punya,
Tapi, aku tak meminta apapun darimu,
Hanya sekedar kamu melihatku,
Akulah yang selama ini yang menemanimu melangkah,
Meski kerap kali patah,
Kegagalan tanpa jeda,
Sebelum sampai dititik ini,
Kita pernah melalui badai bersama.

Tapi, semua tak seperti harapku.
Kamu meninggalkan 'ku,
Wanita lain yang menyambutmu diatas sana,
Dan aku tertinggal di bawah sini,
Tanpa pernah sedikitpun kamu peduli.

Aku hanya bisa melihatmu tertawa,
Diatas luka 'ku yang tengah menganga,
Kamu menikmati hasilnya dengan dia.

Tapi, inilah ikhlas,
Aku terima semuanya,
Karena menemanimu dari bawah itu pilihan 'ku,
Dengan siapa kamu menikmati hasilnya kelak diatas, itu kehendakmu,
Aku tak pernah memiliki hak akan hal itu.

Kali ini, aku hanya rindu,
Setiap derap langkah yang 'ku rajut denganmu,
Tawa lepas, semua yang terikat denganmu,
Aku rindu semuanya.
Jadi, kembalilah.
Ruang ini masih terbuka lebar untukmu.

Kelak, jika sayapmu kembali terluka,
Kembalilah, lengan ini selalu terbuka untukmu,
Akan aku perbaiki kembali,
Sampai kamu bisa terbang tinggi, lagi.

Aku akan tetap sama,
Menjadi rumahmu seperti biasanya,
Akan terus menerimamu, bagaimanapun keadaannya.

Meski harus dicampakkan lagi, lagi, lagi dan lagi.
Aku tak apa,
Berjuang denganmu dibawah ini, sudah cukup bagiku.