- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
INSOMNIA, ANXIETY.


TS
albyabby91
INSOMNIA, ANXIETY.
INSOMNIA, ANXIETY.
" Vin, Vina bangun "
Mas Wahyu menggoyang goyangkan tubuhku.
" Kenapa Mas, Vina baru tidur jam setengah 7 pagi loh Mas, Mau tidur sebentar lagi "
Aku sedikit kesal, tapi tetap merendahkan suaraku
" Lah kamu gak ingat, Hari ini kan acara ngunduh Mantu Mas Arif "
Aku yang tadinya setengah sadar, langsung melek lalu bangun.
" Aduh kenapa Vina bisa lupa "
Aku melirik jam di ponsel sudah pukul setengah 9.
Seharusnya dari pagi Aku bantu bantu disana.
" Gimana dong Mas, udah jam segini? " tanyaku.
" Ya udah gpp, nanti bilang aja sama buklek kalau semalaman gak tidur lagi. Pasti ngerti kok " ucap Mas Wahyu meyakinkan ku.
" Sudah mandi sana, jangan buang buang waktu " lanjutnya.
Aku melangkah gontai ke arah kamar mandi, dapat ku bayangkan bagaimana tenaga ku akan terkuras nanti, semalaman tidak tidur, dan paginya harus rewang.
Setelah selsai Mandi, dan berpakaian Aku menyusul Mas Wahyu dan Anak Anak yang sudah menuggi di depan pintu.
Kami hanya berjalan kaki karena jarak cukup dekat, kepleset langsung nyampai.
" Ya udah aku kebelakang Bantu bantu yah " ucapku lemah.
" Semangat Ayank beb, jangan lupa lambaikan tangan ke kamera kalau gak kuat " Canda Mas Wahyu, lalu duduk di kursi tamu bersama Anak Anak.
Aku melangkah ke belakang, menghampiri keluarga lainnya dengan perasaan malu.
"Lek, Maafin Vina telat. Tidur pagi lagi " Ucapku sambil mengulur tangan untuk bersalaman.
" Oalah nduk nduk, kebiasaan mu itu belum bisa berubah. Kamu gak usah mbantu duduk aja, nanti pingasan "
" Gpp buklek kuat kok " ucapku, tidak mungkin aku hanya duduk saja.
" Yakin kuat " celetuk sepupu Mas Wahyu.
Aku menganguk, padahal sebenarnya aku mulai merasa kurang nyaman, karena suara bising musik dan riuh orang. Sebenarnya Aku takut Anxie ku tiba tiba kambuh.
Aku mulai membantu anggota keluarga lain menata makanan dan minuman.
Saat tengah serius membantu, benar saja Anxie ku tiba tiba kambuh. Jantung ku berdebar, keringat dingin mengucur, badan ku terasa melayang, perasaan cemas ku muncul, nafas ku sesak. Aku hampir limbung, untung sepupuku menyadari lalu menepuk pundakku pelan, menyerahkan secangkir teh hangat dan menenangkan ku sambil berkata semuanya baik baik saja.
Akhirnya Aku bisa mengontrol diri ku, melawan rasa cemas dan takut yang muncul tiba tiba. Yah aku sadar, Aku memang belum sepenuhnya sembuh.
Tapi aku mulai bisa mensugesti diriku, dan berdamai dengan diriku sendiri. Beruntungnya keluarga terdekat sudah faham dan mengerti harus berbuat apa.
Aku mulai rilex dan tenang, duduk dan beristirahat sambil memperhatikan kesibukan di sekelilingku.
Sampai tiba tiba Mas Wahyu menghampiri dan menyerahkan semangkok Bakso yang masih mengepul.
Aku sumringah.
Ahhh Suami ku itu, dia tau sekali cara mengalihkan kecemasan ku.
Note : jika keluarga atau teman kalian yang menderita anxiety disorder tiba tiba menunjukan gejala kambuh, kalian bisa menggengam tangannya erat, menepuk pelan pundak mereka, atau bisa memeluk mereka sambil mengucapkan kalimat
" Kamu gpp kok, semua akan baik baik saja. Itu hanya perasaan mu saja. Buktinya kamu masih bernafas normal dan berbicara denganku. Its ok kamu baik baik saja kok "
Dan jangan lupa beri minum segelas air atau teh hangat. Itu akan membantu mereka menenangkan diri dari rasa cemas mereka.
" Vin, Vina bangun "
Mas Wahyu menggoyang goyangkan tubuhku.
" Kenapa Mas, Vina baru tidur jam setengah 7 pagi loh Mas, Mau tidur sebentar lagi "
Aku sedikit kesal, tapi tetap merendahkan suaraku
" Lah kamu gak ingat, Hari ini kan acara ngunduh Mantu Mas Arif "
Aku yang tadinya setengah sadar, langsung melek lalu bangun.
" Aduh kenapa Vina bisa lupa "
Aku melirik jam di ponsel sudah pukul setengah 9.
Seharusnya dari pagi Aku bantu bantu disana.
" Gimana dong Mas, udah jam segini? " tanyaku.
" Ya udah gpp, nanti bilang aja sama buklek kalau semalaman gak tidur lagi. Pasti ngerti kok " ucap Mas Wahyu meyakinkan ku.
" Sudah mandi sana, jangan buang buang waktu " lanjutnya.
Aku melangkah gontai ke arah kamar mandi, dapat ku bayangkan bagaimana tenaga ku akan terkuras nanti, semalaman tidak tidur, dan paginya harus rewang.
Setelah selsai Mandi, dan berpakaian Aku menyusul Mas Wahyu dan Anak Anak yang sudah menuggi di depan pintu.
Kami hanya berjalan kaki karena jarak cukup dekat, kepleset langsung nyampai.
" Ya udah aku kebelakang Bantu bantu yah " ucapku lemah.
" Semangat Ayank beb, jangan lupa lambaikan tangan ke kamera kalau gak kuat " Canda Mas Wahyu, lalu duduk di kursi tamu bersama Anak Anak.
Aku melangkah ke belakang, menghampiri keluarga lainnya dengan perasaan malu.
"Lek, Maafin Vina telat. Tidur pagi lagi " Ucapku sambil mengulur tangan untuk bersalaman.
" Oalah nduk nduk, kebiasaan mu itu belum bisa berubah. Kamu gak usah mbantu duduk aja, nanti pingasan "
" Gpp buklek kuat kok " ucapku, tidak mungkin aku hanya duduk saja.
" Yakin kuat " celetuk sepupu Mas Wahyu.
Aku menganguk, padahal sebenarnya aku mulai merasa kurang nyaman, karena suara bising musik dan riuh orang. Sebenarnya Aku takut Anxie ku tiba tiba kambuh.
Aku mulai membantu anggota keluarga lain menata makanan dan minuman.
Saat tengah serius membantu, benar saja Anxie ku tiba tiba kambuh. Jantung ku berdebar, keringat dingin mengucur, badan ku terasa melayang, perasaan cemas ku muncul, nafas ku sesak. Aku hampir limbung, untung sepupuku menyadari lalu menepuk pundakku pelan, menyerahkan secangkir teh hangat dan menenangkan ku sambil berkata semuanya baik baik saja.
Akhirnya Aku bisa mengontrol diri ku, melawan rasa cemas dan takut yang muncul tiba tiba. Yah aku sadar, Aku memang belum sepenuhnya sembuh.
Tapi aku mulai bisa mensugesti diriku, dan berdamai dengan diriku sendiri. Beruntungnya keluarga terdekat sudah faham dan mengerti harus berbuat apa.
Aku mulai rilex dan tenang, duduk dan beristirahat sambil memperhatikan kesibukan di sekelilingku.
Sampai tiba tiba Mas Wahyu menghampiri dan menyerahkan semangkok Bakso yang masih mengepul.
Aku sumringah.
Ahhh Suami ku itu, dia tau sekali cara mengalihkan kecemasan ku.
Note : jika keluarga atau teman kalian yang menderita anxiety disorder tiba tiba menunjukan gejala kambuh, kalian bisa menggengam tangannya erat, menepuk pelan pundak mereka, atau bisa memeluk mereka sambil mengucapkan kalimat
" Kamu gpp kok, semua akan baik baik saja. Itu hanya perasaan mu saja. Buktinya kamu masih bernafas normal dan berbicara denganku. Its ok kamu baik baik saja kok "
Dan jangan lupa beri minum segelas air atau teh hangat. Itu akan membantu mereka menenangkan diri dari rasa cemas mereka.


spay21 memberi reputasi
1
217
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan