- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TAK SEMANIS MADU


TS
albyabby91
TAK SEMANIS MADU
TAK SEMANIS MADU
Bulan yang paling ditunggu orang sedunia tentu saja adalah bulan madu. Walaupun, seringkali durasi bulan madu tak sampai sebulan, tapi gak masalah. Yang penting bisa lepas dari kelelahan resepsi pernikahan dan pengen lebih mengenal pasangan lebih jauh, jadi alasan wajib mengapa bulan madu perlu diadakan.
Bali jadi lokasi populer yang banyak dikunjungi para pengantin baru di Indonesia untuk berbulan madu. Kalau rada tajir, bisa juga keliling Eropa atau Amerika. Intinya, menjauh dari lokasi asal. Karena kalau orang Surabaya melakukan bulan madu di Surabaya juga, mendingan mager aja di rumah. Heuheuheu.
Tetapi pernahkah kita berpikir darimana istilah bulan madu berasal?
Dalam bahasa Inggris, bulan madu disebut dengan honeymoon. Istilah ini sudah masyhur sejak 1542. Namun, istilah yang lebih dikenal adalah 'hony moone'. Makna 'hony moone' yang sebenarnya bukanlah liburan bagi para pengantin baru, tetapi lebih kepada tahap hubungan yang akan dilewati setelah menikah.
Kalau kata penulis literatur Inggris abad ke-18, Samuel Johnson, "Bulan pertama setelah menikah biasanya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan serta mendapatkan kasih sayang dari masing-masing pasangan."
Sumber lain datang dari Susan Wagoneer, ahli sejarah pernikahan. Wow! Ada ya ilmu sejarah kayak gini? Heuheuheu.
Susan menjelaskan bahwa zaman dahulu di Inggris, pernikahan paksa masih sering dilakukan. Beberapa calon pengantin pria yang tidak mampu membayar mahar (alias sobat misqueen) menculik wanita yang ingin dinikahinya kemudian menyembunyikannya, hingga keluarga si perempuan menyerah untuk mencarinya. Whoa! Ini parah! Udah miskin harta, miskin akhlak pula.
Setelah 'menculik' si perempuan, si pria mengajak perempuan itu ke sebuah lokasi rahasia, yang aman dari pencarian keluarga perempuan, dan kemudian menikahinya. Maksa amat ya?
Susan melanjutkan, kemudian sejak awal abad ke-19, istilah bulan madu benar-benar berarti liburan yang dilakukan oleh pengantin baru setelah pernikahan. Akan tetapi, saat itu, bulan madu adalah perjalanan pasangan pengantin baru mengunjungi anggota keluarga, biasanya yang lebih tua (paman atau bude), yang tidak dapat menghadiri pernikahan mereka. Intinya sih perkenalan anggota keluarga baru, sekalian silaturahim. Beberapa kolega saya melakukan ini usai resepsi pernikahannya, termasuk saya dan istri. Kami biasanya melakukan perjalanan darat dan menginap di sepanjang perjalanan menemui keluarga baru kami. Lebih mirip petualangan. Seru!
Akhirnya, budaya bulan madu ini mulai berpindah. Dari Inggris ke Amerika. Dan akhirnya, budaya ini menjadi mendunia. Budaya yang jadi budaya dunia. Termasuk Indonesia.
Bulan yang paling ditunggu orang sedunia tentu saja adalah bulan madu. Walaupun, seringkali durasi bulan madu tak sampai sebulan, tapi gak masalah. Yang penting bisa lepas dari kelelahan resepsi pernikahan dan pengen lebih mengenal pasangan lebih jauh, jadi alasan wajib mengapa bulan madu perlu diadakan.
Bali jadi lokasi populer yang banyak dikunjungi para pengantin baru di Indonesia untuk berbulan madu. Kalau rada tajir, bisa juga keliling Eropa atau Amerika. Intinya, menjauh dari lokasi asal. Karena kalau orang Surabaya melakukan bulan madu di Surabaya juga, mendingan mager aja di rumah. Heuheuheu.
Tetapi pernahkah kita berpikir darimana istilah bulan madu berasal?
Dalam bahasa Inggris, bulan madu disebut dengan honeymoon. Istilah ini sudah masyhur sejak 1542. Namun, istilah yang lebih dikenal adalah 'hony moone'. Makna 'hony moone' yang sebenarnya bukanlah liburan bagi para pengantin baru, tetapi lebih kepada tahap hubungan yang akan dilewati setelah menikah.
Kalau kata penulis literatur Inggris abad ke-18, Samuel Johnson, "Bulan pertama setelah menikah biasanya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan serta mendapatkan kasih sayang dari masing-masing pasangan."
Sumber lain datang dari Susan Wagoneer, ahli sejarah pernikahan. Wow! Ada ya ilmu sejarah kayak gini? Heuheuheu.
Susan menjelaskan bahwa zaman dahulu di Inggris, pernikahan paksa masih sering dilakukan. Beberapa calon pengantin pria yang tidak mampu membayar mahar (alias sobat misqueen) menculik wanita yang ingin dinikahinya kemudian menyembunyikannya, hingga keluarga si perempuan menyerah untuk mencarinya. Whoa! Ini parah! Udah miskin harta, miskin akhlak pula.
Setelah 'menculik' si perempuan, si pria mengajak perempuan itu ke sebuah lokasi rahasia, yang aman dari pencarian keluarga perempuan, dan kemudian menikahinya. Maksa amat ya?
Susan melanjutkan, kemudian sejak awal abad ke-19, istilah bulan madu benar-benar berarti liburan yang dilakukan oleh pengantin baru setelah pernikahan. Akan tetapi, saat itu, bulan madu adalah perjalanan pasangan pengantin baru mengunjungi anggota keluarga, biasanya yang lebih tua (paman atau bude), yang tidak dapat menghadiri pernikahan mereka. Intinya sih perkenalan anggota keluarga baru, sekalian silaturahim. Beberapa kolega saya melakukan ini usai resepsi pernikahannya, termasuk saya dan istri. Kami biasanya melakukan perjalanan darat dan menginap di sepanjang perjalanan menemui keluarga baru kami. Lebih mirip petualangan. Seru!
Akhirnya, budaya bulan madu ini mulai berpindah. Dari Inggris ke Amerika. Dan akhirnya, budaya ini menjadi mendunia. Budaya yang jadi budaya dunia. Termasuk Indonesia.
0
412
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan