- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DIA PASANGANMU BUKAN MAINANMU


TS
albyabby91
DIA PASANGANMU BUKAN MAINANMU
DIA PASANGANMU. BUKAN MAINANMU
Pernah mainin mainan yang lucu nan imut saat masih kecil? Semacam boneka berbentuk princess atau animal. Pernah? Saya yakin kita semua pernah memainkannya. Apa yang kita lakukan dengan mainan itu? Saya pun yakin jawabannya adalah menggendongnya kemanapun kita pergi, memeluknya saat tidur, dan meletakkannya di tempat terbaik. Dan, berapa lama kita memuja mainan itu? Saya yakin tak selamanya. Saat ada mainan baru yang lebih kinclong, lebih asyik untuk dilihat, dan lebih enak untuk dipeluk, mainan lama akan dibiarkan tergeletak dan berdebu di pojok ruangan. Menyedihkan. Sungguh menyedihkan.
Beberapa orang yang saya temui, sering memperlakukan pasangannya layaknya boneka. Di saat awal perjumpaan, bahagianya setengah hidup. Memujanya setinggi langit. Merawatnya bak porselen China. Tak ada waktu untuk berpisah dengannya. Hingga suatu ketika.....
Hingga suatu ketika ada seseorang yang lebih menarik, lebih asyik diajak ngobrol, dan lebih nyaman berada didekatnya. Sosok yang pelan tapi pasti akan menggantikan seseorang yang sudi berjuang mulai awal. Sosok yang akan siap membuat sosok lama tersingkir dari ingatan dan hati. Pathetic.
Manusia bukan boneka. Manusia tak ada yang sempurna. Selalu ada sisi kelemahan selain kelebihannya. Selalu ada yang bisa dilengkapi dari pasangannya. Hubungan mungkin akan suatu saat menjemukan. Akan ada konflik di satu masa. Akan tetapi, ini hubungan antara manusia dengan manusia. Bukan manusia dengan boneka. Ada komunikasi di sana. Ada kompromi di sana. Ada saling memperbaiki.
Pencarian boneka baru takkan pernah usai. Akan selalu ada boneka baru yang lebih menarik. Lantas, mengapa tak membuat seseorang yang selama ini mendampingi kita tetap menjadi sosok yang kita banggakan di antara kelebihan dan kelemahannya? Sosok yang tetap menganggap kita sebagai manusia. Bukan boneka.
Last but not least, manusia dewasa akan mencari sosok dewasa untuk jadi teman hidupnya. Dan hanya bocah yang terus-menerus mencari boneka dalam hidupnya.
Pernah mainin mainan yang lucu nan imut saat masih kecil? Semacam boneka berbentuk princess atau animal. Pernah? Saya yakin kita semua pernah memainkannya. Apa yang kita lakukan dengan mainan itu? Saya pun yakin jawabannya adalah menggendongnya kemanapun kita pergi, memeluknya saat tidur, dan meletakkannya di tempat terbaik. Dan, berapa lama kita memuja mainan itu? Saya yakin tak selamanya. Saat ada mainan baru yang lebih kinclong, lebih asyik untuk dilihat, dan lebih enak untuk dipeluk, mainan lama akan dibiarkan tergeletak dan berdebu di pojok ruangan. Menyedihkan. Sungguh menyedihkan.
Beberapa orang yang saya temui, sering memperlakukan pasangannya layaknya boneka. Di saat awal perjumpaan, bahagianya setengah hidup. Memujanya setinggi langit. Merawatnya bak porselen China. Tak ada waktu untuk berpisah dengannya. Hingga suatu ketika.....
Hingga suatu ketika ada seseorang yang lebih menarik, lebih asyik diajak ngobrol, dan lebih nyaman berada didekatnya. Sosok yang pelan tapi pasti akan menggantikan seseorang yang sudi berjuang mulai awal. Sosok yang akan siap membuat sosok lama tersingkir dari ingatan dan hati. Pathetic.
Manusia bukan boneka. Manusia tak ada yang sempurna. Selalu ada sisi kelemahan selain kelebihannya. Selalu ada yang bisa dilengkapi dari pasangannya. Hubungan mungkin akan suatu saat menjemukan. Akan ada konflik di satu masa. Akan tetapi, ini hubungan antara manusia dengan manusia. Bukan manusia dengan boneka. Ada komunikasi di sana. Ada kompromi di sana. Ada saling memperbaiki.
Pencarian boneka baru takkan pernah usai. Akan selalu ada boneka baru yang lebih menarik. Lantas, mengapa tak membuat seseorang yang selama ini mendampingi kita tetap menjadi sosok yang kita banggakan di antara kelebihan dan kelemahannya? Sosok yang tetap menganggap kita sebagai manusia. Bukan boneka.
Last but not least, manusia dewasa akan mencari sosok dewasa untuk jadi teman hidupnya. Dan hanya bocah yang terus-menerus mencari boneka dalam hidupnya.


apawaal memberi reputasi
1
387
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan