Benny Wenda Berbuih-buih Protes Otonomi Khusus dan Pemekaran, Sebut Nama Luhut Pandjaitan
Sabtu, 11 Juni 2022 05:50




TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ketua ULMWP yang juga pentolan KKB Papua , Benny Wenda berbuih-buih protes Otonomi Khusus dan pemekaran Papua Barat dan menyebut nama Luhut Pandjaitan .
Benny Wenda mengingatkan, pada hari Jumat 3 Juni, orang-orang di seluruh Papua Barat memprotes undang-undang Otonomi Khusus kolonial Indonesia dan rencana mereka untuk membagi negara kita menjadi lima provinsi baru.
Benny Wenda menyebut, Indonesia mengklaim bahwa Otonomi Khusus memiliki dukungan mayoritas di Papua Barat , tetapi ini bohong.
"Berkali-kali, kami turun ke jalan untuk menolaknya.
Protes minggu lalu melibatkan ribuan orang Papua Barat di tujuh kabupaten, menunjukkan dengan jelas bahwa kebijakan ini ditegakkan tanpa persetujuan kami," sebut Benny Wenda .
"Penjajah kami akan menggunakan rencana pembagian untuk membawa lebih banyak pemukim ke Papua Barat untuk menggantikan kami, penduduk asli.
Ini akan berarti lebih banyak penebangan, lebih banyak penambangan ilegal, lebih banyak perusakan lingkungan, lebih banyak jalan seperti Jalan Raya Trans-Papua, yang merobek jantung hutan hujan," tuding Benny Wenda .
Menurut Benny Wenda , komunitas internasional tidak dapat mempercayai Indonesia ketika mengklaim bahwa rakyat Papua Barat akan mendapat manfaat dari pembangunan.
"Selama enam puluh tahun pemerintahan kolonial genosida, kami telah melihat dengan tepat apa arti 'pembangunan': hutan kami ditebang, orang-orang kami diteror dan dibunuh, budaya Melanesia kami diserang," tuding Benny Wenda lagi.

Bagi Benny Wenda , ini bukan pembangunan untuk Papua Barat , ini bisnis untuk Indonesia.
"Laporan dari LSM Indonesia telah menunjukkan bahwa militer Indonesia memiliki kepentingan ekonomi langsung dalam proyek ekstraksi sumber daya di Papua Barat .
Luhut Pandjaitan, pensiunan Jenderal yang kini menjabat Menteri Kelautan, adalah salah satu investor terbesar di tambang emas baru Blok Wabu di Intan Jaya, tempat ribuan orang mengungsi akibat operasi militer," beber Benny Wenda .
"Saya meminta dunia untuk mendengarkan orang-orang saya, untuk berhenti mendukung kehancuran kita.
Kami hanya memiliki satu planet, dan Papua Barat adalah jantung dan paru-parunya.
Menebang pohon kita adalah serangan terhadap seluruh kemanusiaan kita," pinta Benny Wenda .
Benny Wenda berharap, atas pendudukan Indonesia, negara-negara harus mendukung referendum internasional dan membiarkan orang Papua akhirnya memilih masa depan kita sendiri.
"Mereka harus mendukung Visi Negara Hijau kita, yang menawarkan masa depan bagi seluruh umat manusia," ujar Benny Wenda .

https://pekanbaru.tribunnews.com/202...aitan?page=all