BAIK-BAIK SAJA

Rio tepekur di teras rumah milik Riana, kakak kandungnya yang berumur 10 tahun lebih tua.

"Minum dulu, Yo." Wanita itu menyimpan secangkir teh di atas lantai berwarna abu-abu. Kemudian ia duduk tepat di sebelah Rio yang masih saja melamun memandangi hijaunya pekarangan rumah.

"Salahku apa, ya, Mbak? Selama ini kami baik-baik aja. Dia pun baik-baik aja." Rio memuntahkan keluh-kesahnya yang sudah enam bulan ini ia tahan.

Berbulan-bulan ia pertahankan sekuat tenaga biduk rumah tangga yang hampir karam itu. Tiba-tiba saja Putri meminta dengan iba pada suaminya untuk berpisah. Sudah tentu Rio kaget. Tak ada angin, tak ada hujan dan tak ada guntur, istrinya yang bermata sayu itu meminta sebuah perpisahan. Satu kata tabu yang haram diucapkan.

"Jadi selama ini kamu bertanya-tanya salahmu apa, Yo?" tanyanya santai.

"Iya dong, Mbak. Aku gak merasa melakukan kesalahan apa pun." Urat-urat di leher Rio seketika menegang. Benteng pertahanannya semakin tinggi ketika ia merasa diserang.

"Ya itulah salahmu," ucapnya seraya membuka toples kacang goreng sisa lebaran kemarin. Ia mengambil satu, lalu melahapnya dengan santai.

"Salah sebelah mananya sih, Mbak? Gak pernah kami itu bertengkar selama sebelas tahun pernikahan ini."

"Nah, itulah salahmu, Yo. Selama ini mungkin istrimu itu hanya menyimpannya seorang diri. Setiap luka demi luka, dia nikmati sendiri sampai akhirnya dia menyerah dengan rasa sakitnya. Sementara kamu, selalu merasa semuanya baik-baik saja. Padahal bisa jadi kamu penyebabnya."

"Ya itu kalau aku pernah melukai. Tapi, kan, faktanya gak pernah!"

"Bukan tidak pernah, tapi kamu tidak merasa." Riana menutup kembali toples kacang itu kemudian bangkit dari duduknya. "Jangan terus menyangkal, Yo. Kamu pasti tau kalau selama ini kamu mengabaikan perasaannya. Di rumah, kamu memang pemegang kemudinya. Tapi coba perhatikan lagi keadaan penumpangmu." Lalu wanita berambut lurus itu pergi meninggalkan Rio yang terdiam, kembali tepekur dan tenggelam dalam pertanyaan: haruskah karam?

🍁🍁🍁

Note: Hati-hati dalam berkomentar. Jangan sampai aib rumah tangga terbongkar. Mari jadi sebaik-baik pakaian bagi pasangan. ❤