- Beranda
- Komunitas
- Berita Terkini
Restoran Padang Berbahan Babi, Tak Elok...


TS
masramid
Restoran Padang Berbahan Babi, Tak Elok...
Orang awak (Padang) banyak yang tersinggung adanya restoran yang dipromosikan khas Padang tapi bahan bahannya dari babi semua.
Harusnya si Sergio membuka restoran Padang tidak membawa nama Padang dalam usahanya itu.
Ini jelas melukai masyarakat minang yang taat agama dan mayoritas hampir semua islam.
(Jadi wajar saja, Polsek Kelapa Gading memeriksa pemilik usaha makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang yang viral.)
Pemilik usaha Babiambo memang sudah minta maaf dan katanya tidak berniat menghina. Ia membela diri tempat usaha hanya buka selama tiga bulan pada 2020 lalu. Itu pun dilakukan secara daring atau online sekarang sudah tutup.
Tentunya kita tidak mudah percaya dengan pengakuannya ini. Mana tahu ia sudah mengeruk keuntungan dengan menjual masakan Padang di restorannya.
Itu tidak dimasalahkan asal tidak membawa bawa nama Padang saja di Restorannya.
Bisa jadi ada orang islam diranah abu abu dan yang lemah iman coba coba masakan Padang Sergio berbahan babi.
Ahli kuliner keturunan Tionghoa juga mengecam aksi Sergio dengan mengatakan tidak elok. Daging Babi juga tidak cocok dibuat rendang Padang dan tidak enak, kata William Wongso ahli kuliner di Republika.co.id
Masakan Padang bukan untuk orang minang saja, tapi sudah terkenal di berbagai tempat bahkan luar negeri.
Masakan Padang halal, kalau usaha Sergio ini berkembang dan diizinkan orang Padang akan terpaksa membuat label halal di masakannya.
Diluar negeri juga tidak pernah ada masakan Padang Berbahan Babi. Belum pernah mendengarnya meski di Malaysia menjamur Masakan Padang.
Jadi hati hati saja Sergio mencoba yang tidak pantas dibuat.
Sipemilik usaha alasannya cinta masakan Padang. Cinta boleh saja dengan masakan Padang tapi jangan melecehkan. Apa salahnya dibuat nama tidak membawa nama rumah makan Padang, meski diam diam meniru racikan bumbu Padang.
Rendang Babi Padang tidak lucu dan melawan arus. Tidak diketahui Sergio itu orang mana, (mungkin bukan orang Padang) mau untung tanpa "menenggang" perasaan orang Padang.
Ia jelas telah menempel dengan ketenaran masakan Padang cari untung. Membuat produk bernilai jual tinggi karena rendang sudah dinobatkan sebagai makanan "terenak" di dunia.
Selain Nasi Padang Babi, konon Babiambo usaha Sergio juga menjual makanan lainnya yang kental dengan bumbu rendang. Rendang, gulai, hingga bakar-bakaran segalanya diakui berbumbu Padang.
Meski secara hukum upayanya itu bisa berkelit karena tidak ada "aturan" negara yang dilanggar, Sergio tidak bisa lepas dari jeratan melecehkan suku atau ras (sara) Minangkabau.
Pemakaian nama menu nasi Padang non halal sangat melukai perasaan orang Minang.
Sumber
https://amp.kompas.com/megapolitan/r...h-gulung-tikar
Harusnya si Sergio membuka restoran Padang tidak membawa nama Padang dalam usahanya itu.
Ini jelas melukai masyarakat minang yang taat agama dan mayoritas hampir semua islam.
(Jadi wajar saja, Polsek Kelapa Gading memeriksa pemilik usaha makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang yang viral.)
Pemilik usaha Babiambo memang sudah minta maaf dan katanya tidak berniat menghina. Ia membela diri tempat usaha hanya buka selama tiga bulan pada 2020 lalu. Itu pun dilakukan secara daring atau online sekarang sudah tutup.
Tentunya kita tidak mudah percaya dengan pengakuannya ini. Mana tahu ia sudah mengeruk keuntungan dengan menjual masakan Padang di restorannya.
Itu tidak dimasalahkan asal tidak membawa bawa nama Padang saja di Restorannya.
Bisa jadi ada orang islam diranah abu abu dan yang lemah iman coba coba masakan Padang Sergio berbahan babi.
Ahli kuliner keturunan Tionghoa juga mengecam aksi Sergio dengan mengatakan tidak elok. Daging Babi juga tidak cocok dibuat rendang Padang dan tidak enak, kata William Wongso ahli kuliner di Republika.co.id
Masakan Padang bukan untuk orang minang saja, tapi sudah terkenal di berbagai tempat bahkan luar negeri.
Masakan Padang halal, kalau usaha Sergio ini berkembang dan diizinkan orang Padang akan terpaksa membuat label halal di masakannya.
Diluar negeri juga tidak pernah ada masakan Padang Berbahan Babi. Belum pernah mendengarnya meski di Malaysia menjamur Masakan Padang.
Jadi hati hati saja Sergio mencoba yang tidak pantas dibuat.
Sipemilik usaha alasannya cinta masakan Padang. Cinta boleh saja dengan masakan Padang tapi jangan melecehkan. Apa salahnya dibuat nama tidak membawa nama rumah makan Padang, meski diam diam meniru racikan bumbu Padang.
Rendang Babi Padang tidak lucu dan melawan arus. Tidak diketahui Sergio itu orang mana, (mungkin bukan orang Padang) mau untung tanpa "menenggang" perasaan orang Padang.
Ia jelas telah menempel dengan ketenaran masakan Padang cari untung. Membuat produk bernilai jual tinggi karena rendang sudah dinobatkan sebagai makanan "terenak" di dunia.
Selain Nasi Padang Babi, konon Babiambo usaha Sergio juga menjual makanan lainnya yang kental dengan bumbu rendang. Rendang, gulai, hingga bakar-bakaran segalanya diakui berbumbu Padang.
Meski secara hukum upayanya itu bisa berkelit karena tidak ada "aturan" negara yang dilanggar, Sergio tidak bisa lepas dari jeratan melecehkan suku atau ras (sara) Minangkabau.
Pemakaian nama menu nasi Padang non halal sangat melukai perasaan orang Minang.
Sumber
https://amp.kompas.com/megapolitan/r...h-gulung-tikar
Diubah oleh masramid 11-06-2022 14:36
0
136
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan