- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Putin Akhirnya Nyerah ke Sanksi Barat, Ini Bukti Terbaru


TS
Lockdown666
Putin Akhirnya Nyerah ke Sanksi Barat, Ini Bukti Terbaru

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara soal dampak rentetan sanksi yang diberikan Barat pada negara itu. Menurutnya, dalam sebuah pernyataan di hadapan para pengusaha muda, ekonomi negaranya tidak begitu kuat melawan rentetan sanksi-sanksi itu.
Dia mengatakan 'bergantung pada barang-barang buatan negeri sendiri tidak akan membalikkan kondisi ekonomi negara itu'. Karena hal itu, Kremlin sedang mencari mitra dagang baru.
"Substitusi impor bukanlah obat mujarab. Kami tidak berusaha sepenuhnya mengganti impor ... Rusia harus berkolaborasi dengan mereka yang memungkinkan untuk berkolaborasi," ujar Putin dikutip AFP, Sabtu (11/6/2022).
Dengan kondisi tersebut, Putin mengatakan Rusia harus mulai mengembangkan pengetahuannya sendiri. Hal itu untuk melawan ketergantungan negaranya pada teknologi dari negara-negara Barat yang melakukan embargo pada Rusia.
"Tetapi untuk teknologi yang sangat penting, kita harus memiliki pengetahuan kita sendiri. Kami sedang mengembangkannya," terangnya.
Sebagai informasi, beberapa industri penting Rusia masih mengandalkan produk-produk import dalam pengembangannya. Salah satunya industri farmasi, yang diandalkan dalam pembuatan vaksin Covid-19.
Sementara itu, ekonomi Rusia pada 2022 akan melambat ungkap Institute of International Finance yang merupakan kelompok perdagangan perbankan global. Besarannya mencapai 15% dan pada tahun 2023 mendatang menyusut 3%.
Aturan mengenai mata uang Rubel memang membuat sebagian telah melindungi ekonominya dari dampak sanksi. Penjualan minyak dan gas alam yang dipersenjatai dengan kewajiban membayar dengan Rubel dan masih lancar membuat perkasa.
Selain itu aturan Bank Sentral Rusia (CBR) telah menaikkan suku bunga. Pemerintah juga memberlakukan kontrol modal untuk mencegah uang keluar dari negara itu.
Namun lembaga keuangan tersebut berpendapat sanksi sebagiannya membuat perusahaan asing meninggalkan Rusia. "(Ini) menguraikan ekonominya, menghapus lebih dari satu dekade pertumbuhan ekonomi, dan beberapa konsekuensi paling berarti belum dirasakan," kata Institute of International Finance.
Sebelumnya Bank Dunia juga meramal terkait penyusutan ekonomi Rusia. World Bank meramal ekonomi negara tersebut akan mengalami kontraksi 11,3% pada tahun 2022 ini.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-bukti-terbaru
0
309
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan