Foto Istimewa teoritis Aktivis Maluku Utara oleh Alan Martir



MataDemokrasiPublic. Co. Id. Teoritis Pernahkah anda dicap kapitalis ketika menjual barang dengan harga yang mahal ke seorang teman? Atau, Pernahkah anda menemui seseorang yang menyatakan dirinya anti kapitalisme tetapi mendapat cibiran.

Sewaktu saya dan teman-teman ngopi bareng di warkop, sebelum pandemi tentunya, teman saya membeli roko marboro di warkop kok mahal banget dasar kapitalis kurang ajar.

Ketika argumen kami melihat perbedaan harga yang jauh antara penjual, "ah, yang lebih mahal ini pasti kapitalis! Namun, pada kenyataan, kapitalisme tidak ada hubunganya dengan hal-hal yang disebutkan diatas.

Kapitalisme memang sering dipahami secara keliru oleh banyak orang. Kapitalisme sering dipahami sebatas pembagian kerja dan Kepemilikan pribadi semata yang diakibatkan oleh ketimpangan kekayaan.

Pembagian kerja sosial dianggap muncul karena adanya timbunan kekayaan di masa lalu yang kemudian menciptakan perbedaan diantara pemilik sarana produksi dan tenaga kerja. Pmahaman seperti ini jelas keliru dan biasa muncul kalau kita memahami kapitalisme dengan bertolak dari teori akumulasi primitif Adam Smith, yang disebut Karl Marx sebagai the so-called primitive accumulation.

Dalam teori akumulasi primitif Adam Smith, dijelaskan bahwa keberlangsungan produksi kekayaan moderen yang berlangsung sekarang ini didahului oleh adanya timbunan kekayaan di masa lalu. Adam Smith percaya bahwa kita sebagai manusia terbagi secara alamia menjadi dua jenis.

Pertama, terdapat sekelompok orang di masa lalu yang "rajin bekerja dan menabung" dan sekelompok orang "yang malas bekerja dan boros". sekelompok orang di masa lalu yang rajin bekerja dan menabung berhasil mengumpulkan kekayaan.

Sebaliknya, sekelompok orang di masa lalu yang malas bekerja dan boros tidak mampu mengumpulkan kekayaan.
Perbedaan itulah yang dianggap sebagai dasar munculnya timbunan kekayaan yang berimplikasi pada pembagian kerja sosial, yang dalam istilah Marxisme disebut keterpihakan masyarakat dalam kelas-kelas sosial kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas.

Selanjutnya, dewasa kapitalisme semakin tinggi mempengaruhi di berbagai sektor terutama diri manusia yang sudah terpatri dalam satu bingkai yang intens.