JOMBANG – Belasan warga Desa Gumulan Kecamatan Kesamben meluruk kantor desa setempat Kamis (9/6) siang. Warga, menuntut dua perangkat desa dipecat lantaran diduga telah melakukan pungli kepada puluhan penerima bansos minyak goreng (migor) di desanya.

Pantauan di lokasi, warga yang berjumlah 15 orang ini mulai datang ke Balai Desa Gumulan sekitar pukul 11.20. Membawa sejumlah poster bernada protes, warga langsung merangsek menuju Pendopo Kantor Desa. Sambil membentangkan poster, massa berteriak meminta dua perangkat desa keluar menemui mereka.

Ahmad Syahril, koordinator aksi mengatakan, aksi ini merupakan aksi ke dua yang dilakukan warga. Demo, sebelumnya sudah sempat dilakukan puluhan warga lainnya beberapa hari sebelumnya. “Ini menanyakan keputusan pak Pj Kades juga pak Camat soal keluhan kami pada demo sebelumnya,” ungkapnya.

Syahril mengatakan, dua perangkat Desa Gumulan telah melakukan pungli kepada penerima bansos migor atau yang disebutnya dengan Bansos PKL itu. Uang yang warga terima dari koramil, dipotong dua oknum perangkat desa. “Masing-masing Rp 100 ribu yang tahap satu, dan Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu yang tahap dua,” lanjutnya.

Dua perangkat desa itu, dalam aksinya juga disebutnya tak bergerak sendiri. Sebagai otak, mereka menyuruh bawahannya yakni RT dan RW untuk mengambil uang di rumah warga. “Alasannya katanya untuk uang listrik PJU,” tambahnya.

Karena itu, ia dan warga Gumulan berharap Pemdes Gumulan juga pihak Kecamatan Kesamben mau bertindak tegas kepada keduanya. “Kami minta berdua itu dipecat atau dicopot dari jabatannya, karena sudah membuat malu dan mencoreng nama desa,” pungkasnya.


Hingga pukul 12.15, massa aksi terlihat masih bertahan di balai desa. Namun, dua perangkat yang didemo itu tak juga memperlihatkan batang hidungnya. DI lokasi hanya terlihat Harun, Sekdes Gumulan yang menemui warga. Namun, saat dikonfirmasi, ia memilih bungkam dan tak memberikan keterangan. “Kami hanya fasilitasi (untuk kebenran pungli,Red) kita tidak bisa jawab, takut salah nanti,” singkatnya. Belasan warga ini, akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 12.30. (riz)

https://radarjombang.jawapos.com/huk...-desa-dipecat/

masih saja bonsas bansos model kuno ya jelas saja rawan di korupsi

sudah saatnya pemerintah membuat vending machine migor murah

beli cukup syarat kartu tanda miskin
sudah dapat minyak goreng subsidi