DON'T YOU REMEMBER

Alkisah hiduplah empat orang bocah bertetangga dan berkawan. Tiga orang bocah laki dan seorang bocah perempuan. Sejak kecil mereka tumbuh dan bermain bersama sampai akhirnya menjadi dewasa.

Si gadis, Lily, dicintai oleh ketiga teman prianya, Unang, Paijo dan Aceng. Yang memenangkan hati Lily adalah Unang. Mereka menikah dan hidup bahagia.

Kedua pria lainnya, Paijo dan Aceng, patah hati lalu keduanya mengembara.

Setelah sepuluh tahun, kelompok kecil ini melakukan reuni. Yang hadir adalah Lily, Paijo dan Aceng. Unang meninggal dua tahun lalu, meninggalkan Lily dengan seorang anak. Paijo yang masih menyayangi Lily, nekat melamarnya saat itu juga dan diterima. Tinggal Aceng yang diam-diam juga masih mencintai, ketinggalan kereta.

Aceng yang kembali frustasi, kembali merantau keluar pulau. Kali ini setelah 30 tahun, ia baru kembali.

Saat kembali, Aceng yang mulai menua bertemu kembali dengan Lily yang sudah menjadi oma. Paijo sudah meninggal beberapa tahun lalu. Keduanya bernostalgia dan pada saat yang tepat, Aceng yang selama ini melajang, memberanikan diri melamar Lily. Diterima. Mereka hidup bahagia.

Sayangnya, kehidupan bahagia mereka dikejutkan dengan kabar bahwa Lily terkena kanker rahim. Aceng yang syok menjadi begitu kaget dan linglung selama berhari-hari.

Biasanya, kecemasan dan rasa kaget seseorang tidak berlangsung lama, tetapi pada Aceng, sikap linglung dan pelupanya berlanjut berbulan-bulan. Semakin lama semakin berat lupanya dan setelah dibawa berobat dinyatakan menderita penyakit Alzheimer (pikun yang progresif).

Dari hari ke hari, Aceng semakin pelupa. Sang isteri terkasih berusaha mengingatkan kembali kenangan-kenangan lamanya dengan kerap bercerita tentang masa lalu mereka. Pertanyaan yang sering diucapkan sang isteri adalah "Don't you remember, my dear?"

***

Memori manusia, setiap waktunya, hilang sebagian, sedikit demi sedikit. Hal ini disebabkan karena ada sel memori otak yang rusak dan tak tergantikan. Diperkirakan pada manusia normal yang lanjut usia, terjadi penyusutan volume otak berkisar 10 - 15%. Hanya masih menjadi misteri, mengapa kehilangan memori otak itu pengaruhnya berbeda-beda pada tiap orang.

Sebagian besar orang salah persepsi dengan menganggap bahwa semakin sedikit otak digunakan, semakin sedikit memori sel yang hilang. Padahal, kenyataan yang benar, justeru sebaliknya. Semakin aktif seseorang menggunakan otaknya, semakin sedikit ia kehilangan memorinya.

Orang Jepang dan Korea terkenal karena memiliki banyak orang tua berusia lanjut dan masih sehat serta aktif. Selain karena faktor lingkungan, makanan dan gaya hidup, ternyata mereka juga sangat kreatif dan aktif menggunakan pikirannya. Berlainan dengan kita, yang setelah memasuki usia pensiun, juga ikut memensiunkan otaknya. Hanya ingin menikmati sisa hidup tanpa perlu melakukan aktifitas otak seperti biasa. Salah satunya adalah kebiasaan malas membaca. Orang Indonesia lebih senang mengobrol dan bergosip daripada membaca 😀.

Jadi, apabila tidak ingin cepat lupa, sering-seringlah membaca. Minimal, membaca tulisan saya 😀.

Penulis akan mengakhiri tulisan dengan sebuah anekdot.

Di sebuah dusun antah berantah, masyarakatnya masih primitif dan kanibal. Suatu kali, ada sebuah helikopter berisi empat orang pengusaha terjatuh di dusun itu. Pengusaha asal Jepang, Amerika, Inggris dan negeri kita. Keempat orang itu ditangkap dan akan dijadikan makanan untuk penduduk dusun itu. Makanan kesukaan mereka adalah otak manusia.

Karena yang ditangkap hanya empat orang, tidak mencukupi untuk seluruh penduduk dusun maka dipanggilah 'orang pintar' untuk memberi nasehat.

Orang pintar itu membisiki kepala dusun. Dari bocoran informasi yang didapat, si orang pintar membedakan otak-otak tawanan itu berdasarkan grade A, B, C dan D. Grade A adalah yang terburuk kualitasnya, karena sering dipergunakan sedangkan grade D adalah otak terbaik karena paling besar, paling mulus dan tidak pernah dipakai. Nah, berdasarkan urutan grade itu, urutannya adalah otak orang Jepang, Inggris, Amerika dan terakhir negeri kita.

Salam semua. Be happy. Gbu.

Note:
Bila masih ingat, huruf pertama dari masing-masing nama empat orang tokoh cerita, silahkan tuliskan di komentar. Bila bisa menjawab, berarti Anda belum pikun.