- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tiket Borobudur Naik, Yang Ribut Kok Netizen?


TS
.nona.
Tiket Borobudur Naik, Yang Ribut Kok Netizen?

Netizen Indonesia memang bar-bar, terlebih tentang masalah tiket Borobudur yang naik. Dimana sang Menteri segala urusan opung Luhut sudah bersabda, bahwa tiket Borobudur naik menjadi Rp 750.000.
Tentu banyak netizen yang adu bacot, ada yang setuju dan tidak. Apalagi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah memberikan intruksi.

Walau ada miskomunikasi, katanya tiket masuk Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan, yaitu Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak. Sedangkan yang ada kenaikan adalah mereka yang membeli tiket Rp 750.000 itu untuk naik ke atas stupa candi.
Oke, cukup sampai disitu informasi tentang Borobudur terkait kenaikan harga yang diwacanakan.

Sekarang saya akan bahas dari persepsi yang berbeda, jadi begini Candi Borobudur itu adalah tempat ibadah umat Buddha, namun sesudah Indonesia merdeka kenapa menjadi tempat wisata?
Kalau sudah menjadi tempat wisata, maka yang terjadi mereka para pengunjung dengan seenaknya sering sekali ada yang berbuat kurang sopan dan tak beretika.

Contoh begini, ada tempat ibadah umat tertentu, terlebih yang mayoritas. Lalu disana dijadikan tempat wisata yang dikelola pemerintah. Maka, ditempat ibadah tersebut akan ada orang yang pacaran, orang yang berlaku tidak sopan, bahkan berswafoto di tempat-tempat yang sebenarnya tempat itu disucikan.
Apakah umat beragama itu tidak marah? Harusnya marah dan itu wajar, karena tempat yang disucikan.

Begitu juga dengan umat Buddha, yang seharusnya marah kalau ada tempat suci mereka dikotori oleh para pengunjung. Karena pemerintah sudah salah langkah dari awalnya dimana tempat ibadah dikomersilkan, maka ada kebijakan tiket naik.
Namun bukan umat Buddha yang ribut tapi netizen dengan beraneka ragam umat agama, dan yang dipermasalahkan hanya harga tiket.

Jadi dipikirkan mereka hanya masalah duit, bukan berfikir bahwa itu tempat ibadah agama lain. Kalau kesana harus menjaga prilaku dan sebagainya. Jadi kesakralan tempat ibadah itu hilang, karena hanya tiket yang dipermasalahkan.
Padahal kalau kita lihat tempat ibadah lain, masuk ya gratis. Siapa saja bisa masuk, tapi yang masuk rata-rata adalah pemeluk agama tempat ibadah itu sendiri. Jarang terjadi yang masuk dari berbagai macam agama, kecuali tempat ibadah yang di komersilkan seperti Borobudur ini.

Dan seharusnya yang mengelola tempat ibadah yang ada di Indonesia, biasanya adalah pemeluk agama tempat ibadah itu berdiri. Tapi aneh candi Borobudur malah dikelola PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), kerjasama dengan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud yang mengurus Botobudur.
Hmm tentu hal ini cukup menarik untuk dibahas, apa tanggapan kalian tentanf hal ini


Sumber klik, klik,






4l3x4ndr4 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan