Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

drhansAvatar border
TS
drhans
Shake - Shake - Shake
Shake - Shake - Shake

Tinggal di komplek perumahan yang padat dan banyak lansia merupakan sumber pengetahuan yang tak ada habisnya. Setiap hari kita terpapar dengan pola dan tingkah laku mereka. Seringnya, menjadi bahan inspirasi menulis bagi saya.

Ada encim Lim, yang menghabiskan sisa hidupnya seorang diri di usianya yang renta di sebuah rumah petak kecil. Tak ada orang yang tahu persis berapa usianya, diperkirakan sudah di atas 80 tahun.

Encim Lim menyambung hidupnya dengan membuat 'Ham choi kon' ( sayur asin yang dikeringkan). Saya tak tahu apakah pendapatannya dari membuat makanan itu cukup untuk menghidupi dirinya, tetapi seringkali saya mendapati tetangga-tetangga membawakan 1 - 2 jenis sayur masakan untuknya.

Dengan tubuh bungkuknya, ia masih dapat berjalan keliling komplek. Setiap orang akan disapanya ramah, ketika berjumpa dengannya.

***

Ada engkong Tan, yang suara batuknya tak henti-henti, terdengar sampai ke ujung gang.

Setiap pagi, biasanya, ia akan menjemur, memandikan dan memberi makan burung-burung peliharaannya. Burung jenis kenari, kutilang, poksai, betet, kalau saya tak salah ingat, beberapa diantara peliharaannya.

Engkong bisa setengah harian duduk di halaman depan mengawasi dan merawat burung-burungnya.

Engkong Tan termasuk tipe orang yang pendiam, tetapi kalau sudah bicara topik kesayangannya (tentang burung), ia akan terus berbicara dan berbicara.

***

Ada mbah Suryo, yang hidup berdua dengan istrinya, mbah Inem. Mereka lebih memilih tinggal berdua daripada tinggal bergabung bersama anak-mantu dan cucu-cucunya.

Mbah Suryo berjualan bubur kacang hijau, berdua ditemani istrinya yang setia. Setiap siang mendorong gerobaknya berkeliling komplek.

Setiap pagi nampak kesibukan kedua ortu ini membersihkan kacang kedelai di atas nampah.

***

Ada opung Marpaung yang setiap pagi, berjalan kaki dengan langkahnya yang setengah diseret akibat terserang Stroke 3 tahun lalu.

Suaranya yang menggelegar sering membuat bayi-bayi kompak menangis berbarengan.

***

Ada ndoro juragan, tuan Frans, yang sibuk setiap harinya mengoplos beras di halaman depannya yang luas.

Beras kualitas A dicampur dengan beras kualitas B dan hasil campurannya dimasukkan dalam karung yang tertera: 'Merek X, beras rojolele kualitas super'.

***

Ada suhu Chai, tukang obat tradisional, yang setiap paginya masih berolahraga Taichi dan Waitankung.

Sesekali kalau ada anak-anak kecil yang lewat, menggodanya, ia akan pura-pura marah dan memperlihatkan otot biceps-nya yang masih keras dan membesar. Kalau anak-anak itu berlari ketakutan, ia akan tertawa keras-keras.

***

Ada juga nenek Salmiah, yang tak pernah lepas menyusur gambir di mulutnya, menyetel langgam keroncong keras-keras dari radio butut kesayangannya.

***

Ada juga engkong Beni, yang biar mercon meletus di depan kupingnya, tetap saja tertidur pulas. Biasanya si engkong akan secara otomatis bangun ketika mencium aroma kopi tubruk yang disiapkan buatnya.

***

Sebenarnya masih banyak sih, para lansia yang belum disebutkan, tetapi kalau disebut satu per-satu, saya takut Anda akan membacanya sampai menguap berkali-kali dan bosan. Ini saja, saya sudah rada bosan menulisnya. He-he-he.

***

Manusia hidup tentu ingin sehat. Begitu pula dengan para lansia di komplek perumahan kami.

Walau sudah sedikit terlambat untuk mulai berolahraga secara teratur, tetapi lambat sedikit lebih baik daripada tidak, khan.

Demikian tekad para lansia, sehingga mereka sangat antusias untuk berkumpul bersama, melakukan olahraga dan senam lansia bersama.

Apalagi instruktur senamnya baru diganti dengan mbak Ayu yang cantik dan semok, semakin semangatlah para engkong-engkong.

Nah, si oma-oma, demi 'mengawal' pasangannya, juga jadi ikut-ikutan rajin olahraga.

Acara senam dengan mbak Ayu dimulai pukul 7 pagi.

Setengah jam sebelumnya, para opa sudah berkumpul untuk berebut tempat strategis.

Dandanan para opa, 'bujubuneng', ga kalah deh sama aktor sinetron. Semuanya ingin tampil bergaya dan diharapkan dapat menarik perhatian sang instruktur.

Bahkan si opung Marpaung dan si engkong Beni yang menderita bengek aja, sudah stand-by di bawah panggung, tak mau ketinggalan.

Nah, begitu aba-aba dari si-mbak Ayu dimulai, maka kerumunan ortu masal itu serentak bergoyang mengikuti irama musik rock-dut.

Namanya lansia, gerakan instruktur kemana, mereka melakukan gerakan sendiri-sendiri. Gapapa-lah, yang penting bergoyang dan berolahraga.

Kadang-kadang, si-mbak terlalu bersemangat melihat audience banyak, jadi kelupaan waktu.

Biasanya, anak muda sehat yang ikut senam kebugaran ala mbak Ayu paling-paling cuma kuat bertahan selama setengah jam. Sekarang, apalagi para aki-aki itu. Baru sepuluh menit aja, satu demi satu berhenti gerak karena ngos-ngosan.

Sampai akhir sesi, tinggal 2 orang oma-oma aja yang masih sanggup ngikutin senamnya mbak Ayu. Para opa-mah udah pada duduk lesehan, sambil minum teh manis hangat, bahkan si engkong Beni udah lagi cangkupan pakai tabung oksigen.

Namun, biar begitu, olahraga rutin setiap hari tetap rajin diikuti para opa, malah dengar-dengar pesertanya tambah banyak setiap harinya karena opa-opa dari komplek perumahan sebelah, ikutan nimbrung. Bravo.

***

Saudara, pepatah mengatakan : 'Men sana in corpore sano' ( dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat).

Itu benar Saudara. Jadi, sayangilah tubuh Anda dengan menjaganya sebaik mungkin.

Jangan cemari tubuh Anda dengan benda-benda perusak seperti rokok, alkohol dan narkoba.

Ingatlah tubuh kita juga merupakan bait Allah. Mari berolahraga. Let's shake our body.

Hup...hup...hup...Tarik mang.

Salam semua. Be happy. Gbu.
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
234
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan