Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

drhansAvatar border
TS
drhans
Humble at Your Services
Humble at Your Services.

Perusahaan besar dan sukses, selalu memiliki standar operasi yang baik. Mereka memperhatikan setiap detail-detail kecil. After sales service selalu ditingkatkan. Kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Siap melayani, bukan dilayani adalah prinsipnya.

Banyak perusahaan mewajibkan karyawan-karyawannya, yang berada di level manejerial menengah ke atas, agar sekali-kali, atau bahkan seringkali, agar 'turba (turun kebawah)', menyambangi karyawan-karyawannya yang berada di level bawah dan marjinal.

Tujuannya hanya satu, agar 'aspirasi akar rumput' dapat terdengar oleh mereka dan tidak terkurung dalam 'comfort zone' mereka.

Bahkan, cukup banyak 'anak bos' yang diharuskan melewati level karyawan yang paling rendah terlebih dahulu, sebelum menduduki posisi yang seharusnya. Tujuannya, tentu saja, agar sang anak bos dapat menghargai rangkaian produksi dari mulai level yang terkecil.

***

Masyarakat umum, dewasa ini, kurang menghargai 'hal-hal yang kecil'. Mereka sering melupakan proses. Semuanya ingin langsung mendapatkan hal yang besar, bombastis, spektakuler.

Persaingan menguatkan itu. Tetapi, kebanyakan dari kita lupa, hal-hal yang 'besar, bombastis, spektakuler' itu, belum tentu kita dapatkan sekali seumur-hidup. Mukjizat tidak terjadi setiap hari, untuk setiap orang.

Kita sering melupakan, bahwa bila setiap paginya, kita dapat bangun tidur dengan sehat, mendengar kicauan burung, menghirup udara segar, merasakan kehangatan mentari pagi, sudah merupakan berkat bagi kita.

Sarapan pagi yang layak, tiba di tempat kerja tepat waktu dan selamat, menerima sapaan selamat pagi dari rekan kerja, menyelesaikan pekerjaan dengan baik, pulang ke rumah dengan selamat, bertemu dan bersenda-gurau dengan anak-istri, dan dapat beristirahat cukup, sungguh 'miracle' yang acap terlupakan.

Kita, seringkali, menginginkan hal-hal yang menyenangkan kita dan parahnya, untuk mendapatkan hal tersebut, kita minta dilayani dan diperhatikan. Bukan sebaliknya.

Kita belum membiasakan diri untuk melayani sepenuh hati. Kita masih lebih suka menerima.

Kita masih lebih sering merasa sombong dan berbangga diri dengan keadaan kita. Kita masih harus banyak belajar agar rendah diri.

Benda-benda duniawi, status sosial, dan semua 'aksesori duniawi', tidaklah boleh membuat kita merasa lebih dari orang lain. Malah seharusnya, semakin hebat seseorang, semakin rendah diri-lah adanya.

***

Tak ada yang melebihi 'rendah diriNya' Tuhan kita. Ia yang seharusnya dilayani, memilih datang ke dunia untuk melayani.

Apalah kita, bila tak bercermin kepada-Nya. So, be humble my friends. Kita akan lebih berarti, apabila dapat melayani , dibanding dilayani.

Salam semua . Be happy. Gbu.
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
227
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan