Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Agen Rusia yang Racuni Pengkritik Putin Tewas karena Corona



Moskow -

Seorang agen intelijen Rusia, Dmitry Kovtun, yang dituduh meracuni pengkritik Presiden Vladimir Putin beberapa tahun lalu, tewas akibat virus Corona (COVID-19). Kovtun meninggal dunia di Moskow dalam usia 57 tahun.

Seperti dilansir Associated Press dan The Guardian, Senin (6/6/2022), kematian Kovtun itu diumumkan oleh Andrei Lugovoi, yang dituduh bersama Kovtun telah meracuni pengkritik Putin, Alexander Litvinenko, di London, Inggris, tahun 2006 lalu. Lugovoi yang mantan pengawal KGB itu kini menjadi anggota parlemen Rusia.

Dalam pernyataan via saluran Telegramnya pada Sabtu (4/6) waktu setempat, Lugovoi mengumumkan bahwa Kovtun meninggal dunia karena penyakit akibat COVID-19. Media-media lokal Rusia melaporkan Kovtun meninggal di sebuah rumah sakit di Moskow.

"Ini adalah kehilangan yang tidak tergantikan dan sulit bagi kami," tulis Lugovoi dalam pernyataannya.

"Kabar sedih datang hari ini, akibat penyakit serius yang berhubungan dengan infeksi virus Corona, sahabat dekat dan setia saya tiba-tiba meninggal," imbuhnya.

Hasil penyelidikan yang dilakukan pemerintah Inggris menyimpulkan bahwa Kovtun dan Lugovoi telah membunuh Litvinenko dalam operasi dinas mata-mata Rusia, FSB, dan bahwa Putin 'mungkin menyetujui' operasi tersebut. Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mendukung kesimpulan pemerintah Inggris tersebut.

Namun Kremlin dengan tegas membantah terlibat. Kovtun dan Lugovoi sendiri juga membantah terlibat dalam kematian Litvinenko.


Litvinenko yang mantan agen KGB dan FSB, membelot dari Rusia tahun 2000 dan kabur ke London. Dia kemudian terlibat dalam upaya mengekspose praktik korupsi dan keterkaitan dengan kejahatan terorganisir dalam dinas intelijen Rusia.

Dia jatuh sakit pada November 2006 setelah minum teh dengan Kovtun dan Lugovoi di sebuah hotel di London, dan meninggal dunia sekitar tiga minggu kemudian. Ditemukan kandungan radioaktif polonium-210 di dalam teh yang diminum Litvinenko.

Setelah kematian Litvinenko, detektif Inggris menemukan polonium di dalam kamar-kamar hotel yang sempat ditinggali Kovtun dan Lugovoi di London, juga di kursi pesawat yang diduduki Lugovoi dari Moskow dan di banyak lokasi lainnya yang dikunjungi kedua pria Rusia itu di Inggris.

Dalam pernyataan sebelum tewas, Litvinenko menuduh Putin berada di balik upaya pembunuhan dirinya. Kasus ini membebani hubungan antara Inggris dan Rusia.

Pembunuhan Litvinenko disusul oleh serangkaian kasus peracunan para pengkritik Kremlin lainnya yang dituduhkan oleh Barat terhadap Rusia, termasuk percobaan peracunan mantan agen ganda Sergei Skripal di Inggris tahun 2018 lalu dan pengkritik Putin, Alexei Navalny, di Siberia tahun 2020.

https://news.detik.com/internasional...arena-corona/1
suryahendroAvatar border
ovihan19477Avatar border
ovihan19477 dan suryahendro memberi reputasi
0
580
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan