- Beranda
- Komunitas
- Ngerti Audit
Audit Pemeriksaan Atas Terjadinya Fraud Pada Aset Tetap Perusahaan


TS
azzahroatta299
Audit Pemeriksaan Atas Terjadinya Fraud Pada Aset Tetap Perusahaan
Tsania Atta Azzahro
- Sri Dewi Wahyundaru
Akuntansi FE Unissula
Tak jarang kita lihat di lingkungan sekitar kita, terutama dalam sektor pemerintah maupun swasta berlomba lomba untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan kualitas pelayanan bagi konsumen dan masyarakat. Untuk menjalankan kegiatan operasional di perusahaan membutuhkan aset tetap sebagai alat untuk membantu perusahaan tersebut beroperasi. Akan tetapi disisi lain, masih banyak ditemukan perusahaan yang melakukan fraudpada laporan keuangan. Salah satu akun yang sering terjadi fraud adalah akun aset tetap. Aktivitas pengadaan aset tetap merupakan aktivitas yang paling potensial dimana fraud sering terjadi, baik dari tahap perencanaan maupun tahap pelaksanaan pengadaan aset tetap. Sehingga aktivitas dalam hal pengadaan aset tetap perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Fraud tersebut sebenarnya dapat diminimalisir apabila pengendalian intern di dalam perusahaan tersebut memadai.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan audit atas aset tetap perlu dilakukan dalam rangka meminimalisir terjadinya fraud yang terjadi pada perusahaan. Harapannya peran seorang auditor sangat penting disini, dimana auditor bertanggung jawab untuk membantu manajemen mencegah fraud dengan melakukan pengujian dan evaluasi keandalan dan efektivitas dari pengendalian seiring dengan potensi resiko terjadinya kecurangan dalam berbagai segmen. Selain itu auditor juga dapat membuktikan keandalan saldo aset tetap dengan cara membuktikan apakah aset tetap yang dicantumkan di dalam neraca didukung dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan dengan mekanisme akuntansi yang dapat dipercaya. Sedangkan untuk perusahaan sendiri juga dapat memastikan kepada semua tingkat organisasi agar semua kebijakan yang sudah ada dalam mencakup pengadaan aset tetap agar dipatuhi dan dijalankan sesuai dengan peraturan berlaku serta pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan hendaknya harus selalu ditingkatkan lagi agar dapat mengurangi kecurangan (fraud) dalam aktivitas pengadaan aset tetap.[/font][/size]
- Sri Dewi Wahyundaru
Akuntansi FE Unissula
Tak jarang kita lihat di lingkungan sekitar kita, terutama dalam sektor pemerintah maupun swasta berlomba lomba untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan kualitas pelayanan bagi konsumen dan masyarakat. Untuk menjalankan kegiatan operasional di perusahaan membutuhkan aset tetap sebagai alat untuk membantu perusahaan tersebut beroperasi. Akan tetapi disisi lain, masih banyak ditemukan perusahaan yang melakukan fraudpada laporan keuangan. Salah satu akun yang sering terjadi fraud adalah akun aset tetap. Aktivitas pengadaan aset tetap merupakan aktivitas yang paling potensial dimana fraud sering terjadi, baik dari tahap perencanaan maupun tahap pelaksanaan pengadaan aset tetap. Sehingga aktivitas dalam hal pengadaan aset tetap perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Fraud tersebut sebenarnya dapat diminimalisir apabila pengendalian intern di dalam perusahaan tersebut memadai.
Di Indonesia dasar hukum yang mengatur mengenai aset tetap adalah Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.16 yang terdiri dari enam poin yakni pengakuan aset tetap, pengeluaran aset tetap. Pengukuran aset tetap, penyusutan aset tetap, penghentian dan pelepasan aset tetap, dan penyajian dan pengungkapan aset tetap. Tujuan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 16 adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 16, Aset tetap merupakan aset berwujud yang dapat digunakan lebih dari satu tahun (satu periode) yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi, penyediaan barang dan jasa, serta dapat disewakan kepada pihak lain. Dalam suatu pemeriksaan umum, pemeriksaan aset tetap memiliki beberapa tujuan yaitu :
- Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aset tetap
- Untuk memeriksa apakah aset tetap yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan
- Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun (periode) yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK, konsisten, dan apakah perhitungannya telah dilakukan dengan benar (secara akurat)
- Untuk memeriksa apakah penarikan aset tetap sudah dicatat dengan benar dibuku dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Selain itu, untuk meminimalisir terjadinya fraud atas aset tetap perusahaan, maka dapat dilakukan prosedur audit pemeriksaan aset tetap beberapa diantaranya adalah :
- Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap
- Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Schedule aset tetap yang berisikan saldo awal, penambahan serta pengurangan pengurangannya dan saldo akhir, baik untuk harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya
- Periksa footing dan csoos footing lalu totalnya dicocokkan dengan buku general ledger dan sub ledger saldo awal
- Vounch penambahan dan pengurangan dari aset tetap
- Periksa fisik dari aset tetap tersebut (dengan cara test basis) dan periksa kondisi dan nomor kode dari aset tetap
- Periksa bukti kepemilikan aset tetap, untuk tanah, Gedung, sertifikat tanah, IMB (Izin Mendirikan Bangunan), SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan, untuk kendaraan periksa BPKB dan STNK
- Pelajari dan periksa apakah kebijakan kapitalisasi dan kebijakan depresiasi
- Membuat analisis perkiraan perbaikan terhadap aset
- Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan audit atas aset tetap perlu dilakukan dalam rangka meminimalisir terjadinya fraud yang terjadi pada perusahaan. Harapannya peran seorang auditor sangat penting disini, dimana auditor bertanggung jawab untuk membantu manajemen mencegah fraud dengan melakukan pengujian dan evaluasi keandalan dan efektivitas dari pengendalian seiring dengan potensi resiko terjadinya kecurangan dalam berbagai segmen. Selain itu auditor juga dapat membuktikan keandalan saldo aset tetap dengan cara membuktikan apakah aset tetap yang dicantumkan di dalam neraca didukung dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan dengan mekanisme akuntansi yang dapat dipercaya. Sedangkan untuk perusahaan sendiri juga dapat memastikan kepada semua tingkat organisasi agar semua kebijakan yang sudah ada dalam mencakup pengadaan aset tetap agar dipatuhi dan dijalankan sesuai dengan peraturan berlaku serta pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan hendaknya harus selalu ditingkatkan lagi agar dapat mengurangi kecurangan (fraud) dalam aktivitas pengadaan aset tetap.[/font][/size]
Diubah oleh azzahroatta299 07-06-2022 06:35
0
346
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan