PIKIRAN RAKYAT - Jepang dilaporkan akan menempatkan seorang anggota militernya di pulau Taiwan untuk meningkatkan intelijennya pada Sabtu, 4 Juni 2022. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi serangan dari China.
Pakar militer China Song Zhongping mengatakan, tidak peduli status perwira militer Jepang yang ditempatkan di Taiwan, yang jelas Tokyo terus membuat langkah-langkah yang terus menimbulkan tanya atas potensi konflik di Taiwan.
"Jepang harus ingat jika mereka berani memprovokasi China dan mencampuri urusan dalam negeri, khususnya Taiwan, sebaiknya bersiap-siap menerima pukulan dari China. Begitu juga kaki tangan Tokyo, Washington," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times pada Senin, 6 Juni 2022.
Beberapa analis Taiwan mengklaim bahwa penempatan pasukan militer akan dilakukan pada awal musim panas ini. Perubahan struktural dalam sikap pemerintah Jepang terhadap Taiwan jadi fokus.



[size=3][font=Roboto, sans-serif]Namun, Song berpandangan bahwa [color=#0bb1ef]Taiwan bagi Jepang tetap tidak berubah, karena negara Saudara Tua Indonesia itu masih mengikuti langkah-langkah AS.
Sebagai contoh, AS telah mengirim personel militer ke Taiwan sebelumnya untuk melakukan berbagai misi, seperti pengumpulan dan pelatihan militer.
Jepang memiliki masalah kompleks tertentu tentang Taiwan, yang berada di bawah kekuasaan kolonial selama setengah abad, sehingga memungkinkan untuk memperkuat hubungan dengan Taiwan, bahkan jika tidak keluar dari tujuan untuk bekerja sama dengan strategi AS.
Song mengatakan, secara historis, pemisahan selat banyak berkaitan dengan Jepang. Tokyo tidak boleh melupakan sejarah dengan terus mendukung tindakan yang mendukung otoritas Partai Progresif Demokratik, yang hanya akan memperdalam luka perpecahan lintas Selat.


"Karena pemerintah Jepang terus meningkatkan provokasinya terhadap China dan bahkan mencoba ikut campur dalam masalah Taiwan secara langsung, hal ini dapat menyebabkan kemunduran parah dalam hubungan antara Beijing dan Tokyo," katanya.
Jepang selalu memandang China sebagai pasar yang luas dan tidak mau menyerah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi darinya. Namun di sisi lain, mengikuti agenda politik AS untuk memprovokasi China.
"Bekerja sama dengan AS untuk memperkuat China juga merupakan kepentingan Jepang dengan harapan China akan tetap menjadi mitra ekonomi yang kuat tetapi bukan negara yang kuat," tutur Song.
Jepang selalu percaya bahwa mereka berani untuk terus menantang China sejak AS mendukungnya.

Bagi Tokyo, ini adalah upaya untuk mengeluarkan chestnut dari api, tetapi harus selalu diingat bahwa siapa pun yang bermain api akan terbakar.*

https://www.pikiran-rakyat.com/inter...-jepang?page=1




Dari dulu komunis china digangbang ama jepang terus.....
negara besar kalah dgn negara kecil.

Komunis china sangat beruntung saat jepang di bom amrik....
kalau gak ada amrik, bakal terus2 an digangbang jepang..