nobodysnafkinAvatar border
TS
nobodysnafkin
Seorang Siswi SD di Samarinda Diusir dari Kelas karena Tidak Punya Gadget dan Seragam
Perkenalkan ane seorang user kaskus pemula yang baru pertama kali bikin trit di sini. Sebenernya ane males bikin trit, lebih tertarik komentar aja di trit kaskuser yang lain. Tetapi ane kali ini dengan segenap hati ingin menyampaikan keluh-kesah yang terangkat di permukaan karena terpicu oleh berita yang cukup mencoreng dunia pendidikan di negara ber-flower +62 kita tercinta ini.

Menurut berita di Instagram dengan akun @infia_fact yang baru aja ane baca, telah terjadi pengusiran yang dilakukan oleh oknum gurunya dari kelas seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berinisial MF (10) di Samarinda, Kalimantan Timur. Alasan pengusiran tersebut adalah karena si siswi tersebut tidak memiliki gadget serta seragam sekolah saat hendak mengikuti ujian.



                                      Ilustrasi

Tidak hanya itu, ketiksa si siswi tersebut diusir dari sekolah, sejumlah murid sekelasnya juga ikut melakukan perundungan (bully) kepada MF dengan cara melemparinya kertas dan buku. Tindakan inilah yang membuat TRC-PPA berang. Ketua TRC-PPA (Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak), Rina Zainun menjelaskan, persoalan tersebut sudah mendapat atensi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda. Dan saat ini pihaknya sedang berusaha mediasi dengan pihak sekolah.

Usai aksi tersebut, MF ditemukan menangis di pinggir jalan oleh Kadir Jailani, seorang sukarelawan yang membantu melaporkan kejadian ini ke pihak TRC-PPA untuk ditindaklanjuti.


                                                                     Ilustrasi

Oke, ini suatu peristiwa yang cukup membuat kita mengelus dada jika memang ini terjadi sesuai fakta di lapangan. Bisa kita bayangkan, hanya karena MF tidak memiliki gadget & seragam sekolah lalu guru kelasnya mengusir dia dan tidak boleh ikut ujian, ditambah lagi kawan-kawan sekelasnya merundungnya seperti itu.
Seorang guru yang baik apakah seperti itu perilakunya terhadap muridnya, apalagi ini dilakukan kepada seorang siswi Sekolah Dasar yang masih berumur 10 tahun. Ane pikir hal seperti ini tidak hanya terjadi di masa-masa sekarang saja. Tetapi, peristiwa seperti ini juga terjadi di masa ane masih duduk di bangku SD (tahun '94-'99).

Ya, ane juga pernah mengalami hal ini pada masa SD. Bedanya, waktu itu ane tidak memiliki Buku Paket yang dianjurkan oleh guru kelas untuk beli. Jangankan Buku Paket, uang saku aja ane kadang tidak diberi ortu. Karena hal itulah, selama masa pelajaran berlangsung, ane selalu disindir oleh guru tersebut. Dan lucunya lagi, guru tersebut menjadikan ane contoh siswa yang tidak teladan, dan menghimbau mereka agar jangan diberi pinjaman buku paket tersebut ke ane. Bayangkan perkataan seperti itu keluar dari mulut seorang guru SD, yang seharusnya menjadi teladan dan panutan bagi murid-muridnya. Ini malah mengajarkan murid-muridnya untuk membully teman sekelasnya dan mengajarkan kebencian ke mereka. Akibatnya, ane dikucilkan dan dibully oleh teman-teman sekelas ane, baik laki-laki maupun perempuan.
Tidak hanya itu, di lain kesempatan guru tersebut mewajibkan murid-murid di kelas untuk menabung setiap hari, dan buku tabungan tersebut ane beri ilustrasinya di bawah ini. Bagi ente yang dulu pernah menabung pake buku tabungan seperti ini, fix kita seumuran. emoticon-shakehandemoticon-Big Grin


                                                     Buku Tabungan Legend

Karena ane jarang banget dapat uang saku dari ortu, jelas ane gak bisa nabung dong di sekolah. Kondisi ekonomi ane uda ane jelasin ke tuh guru, eh si guru tersebut tidak mempedulikan ane. Jadilah ane setiap waktunya ngumpulin buku tabungan, disindir-sindir lagi. Dijadiin contoh siswa yang boros karena tidak mau menabung uang saku sekolahnya. Dan itu diucapkan di dalam kelas ke semua temen-temen sekelas ane. Lagi-lagi ane dikucilkan dan dibully oleh teman-teman sekelas ane. Ane inget waktu itu kelas 4 SD. 1 Tahun saat kelas 4 SD itu merupakan masa-masa kelam ane selama sekolah SD. Karena guru tersebut merupakan wali kelas ane. Dan sekaligus mengampu semua mata pelajaran kecuali Agama dan Olahraga. Untung ane uda melewati masa-masa itu dan tidak mengalamai goncangan mental apapun. Entah bagaimana anak-anak jaman sekarang jika mengalami hal serupa, apakah bisa lebih kuat dari ane atau malah jadi trauma. Semoga mereka kuat menghadapinya. emoticon-thumbsup
Dari peristiwa siswi SD di Samarinda tadi, dan peristiwa pribadi ane masa SD dulu, telah memberikan gambaran bahwa oknum guru seperti itu ada di setiap jaman. Sungguh ane miris melihat guru-guru honorer yang kerjanya benar-benar tulus namun status dan gajinya memprihatinkan. Sedangkan oknum guru yang "sesat" tadi malah mendapatkan status PNS.
Semoga agan & sista dimari tidak pernah mengalami peristiwa seperti di atas.
Sekian trit singkat dari ane, jika ada kurang lebihnya, ane mohon maaf sebesar-besarnya. Jangan lupa tinggalin jejak di sini ya, hehehe. Terima kasih.

Link Berita
Link Sumber Foto Ilustrasi 1
Link Sumber Foto Ilustrasi 2
Link Sumber Foto Ilustrasi 3

pilotugal2an541Avatar border
gilangnftAvatar border
bukan.bomatAvatar border
bukan.bomat dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan