Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri Rusia Mikhail Kasyanov mengatakan telah meninggalkan Rusia. Namun kepergiannya disebut hanya sementara dan berharap dapat kembali.

"Saya harap tidak lama," tulis Kasyanov kepada AFP, dikutip Jumat (3/6/2022).
Politisi oposisi dan pengkritik paling vokal Vladimir Putin itu tak memberi rincian informasi lain. Termasuk menolak mengatakan sedang berada di mana.


Kasyanov menjadi perdana menteri pertama Putin pada tahun 2000 hingga 2004. Lalu dia menjadi pemimpin oposisi Partai Kebebasan Rakyat atau Parnas. 


Perang Rusia dan Ukraina juga dikritik oleh Kasyanov. Kepada Deutche Welles dan menyebutnya sebagai 'perang brutal'.

Anggota senior Parnas, Konstansi Merzlikin menyatakan terus berhubungan dengan Kasyanov secara teratur. Namun dia mengaku tidak tahu keberadaan pria 64 tahun serta tak tahu kapan meninggalkan Rusia.

"Dia tidak di Rusia saat ini," ungkap Merzlikin.

Sejak serangan ke Ukraina akhir Februari lalu, puluhan ribu orang termasuk kritikus terkemuka Kremlin dilaporkan meninggalkan Rusia.

Sementara itu juru kampanye anti-korupsi Alexei Navalny dipenjara. Pada bulan Maret, waktu kurungan diperpanjang menjadi sembilan tahun.
Navalny dinyatakan bersalah karena menggelapkan sumbangan untuk organisasi politik dan penghinaan pengadilan. Menurutnya tudingan tersebut bermotif politik. 


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-rusia-ada-apa