Aku adalah seorang yang jahat, dan mulai sekarang akan kuceritakan kisahku yang jahat.

"Selamat pagi nek, apakah kau baik-baik saja?"

"Halo anak muda, bisa bantu saya membawakan barang belanjaan ini."

Nenek ini membawa begitu banyak barang, mengapa dia tidak memikirkan kemampuannya dalam membeli barang.

Dengan tangan yang bergetar nenek tersebut menyerahkan keresek berisi begitu banyak pakaian tersebut. Terlihat begitu banyak perhiasan gelang ditangannya.

"Baik nek, mari saya bantu."

Dengan senyum palsu kuterima keresek tersebut dan berjalan sedikit dibelakang nenek tersebut.

Saat kami melewati sebuah jembatan, aku melihat begitu banyak anak kecil sedang bermain yang tinggal disekitaran pemukiman yang kotor.

Aku pandangi keresek besar yang kupegang ini, dan tanpa berfikir 2 kali aku melempar keresek tersebut dari atas kearah anak-anak tersebut.

Berterbangan pakaian-pakaian yang dimiliki nenek tersebut, dan saat aku ingin melihat wajah sedih nenek tersebut karena ulahku, aku melihat dirinya tersenyum kepadaku.

"Tidak terpikirkan cara yang begitu efektif tersebut, kamu hebat anak muda"

Aku merasa terkejut dan berlari meninggalkan nenek tersebut.

Terdengar teriakan bahagia dari bawah jembatan tersebut.

Aku terus berlari tanpa henti, tanpa sadar aku sudah tiba disebuah gang sepi.

Aku melihat seorang anak kecil yang sedang bermain bola sendirian.

"Hai nak, boleh aku ikut bermain?"

"Boleh kak" jawab anak tersebut dengan wajahnya yang riang.

Kami bermain bola hingga sore, lalu pada saat yang tepat aku menendang bola tersebut sejauh mungkin.

Dan aku yakin beberapa detik lagi anak ini akan menangis, dan pada saat aku menatap wajahnya, terlihat wajah bahagianya.

"Waw, hebat sekali, akhirnya aku bisa melihat bola tersebut terbang dengan sangat tinggi, aku akan cepat besar agar bisa menendang bola seperti kakak."

Anak tersebut terus menatap terbangnya bola tersebut dengan wajah yang takjub.

Aku berlari menjauh dari sana.

Tamat.