Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Makin Banyak Warga Taiwan Ikut Latihan Menembak Gegara Invasi Rusia
 Makin Banyak Warga Taiwan Ikut Latihan Menembak Gegara Invasi Rusia

Jakarta -

Dari pemandu wisata hingga seniman tato, sebagian warga Taiwan berlatih menembak untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, di tengah berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina. Invasi tersebut telah meningkatkan kecemasan akan kemungkinan tetangga raksasa China melakukan langkah serupa di pulau itu.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (2/6/2022), tekanan militer China yang meningkat di pulau yang diklaim sebagai miliknya itu, ditambah dengan konflik di Ukraina, telah memicu perdebatan tentang bagaimana meningkatkan pertahanan di Taiwan. Pemerintah Taiwan juga sedang mempertimbangkan apakah akan memperpanjang wajib militer.

Sejak perang di Ukraina dimulai tiga bulan lalu, pendaftaran meningkat hampir empat kali lipat untuk pelatihan tentang cara menggunakan senjata airsoft gun, atau perangkat berdaya rendah yang dirancang untuk menembakkan proyektil non-logam. Demikian diungkapkan seorang pejabat perusahaan pelatihan keterampilan tempur di Taiwan.

"Semakin banyak orang datang untuk ikut serta," kata Max Chiang, kepala eksekutif Polar Light, yang berbasis di pinggiran ibu kota, Taipei.

Dia mengatakan, beberapa dari mereka yang datang ke pelatihan menembak tahun ini belum pernah memegang senjata sebelumnya. Dikatakannya, jumlah peserta pelatihan telah bertambah "tiga kali lipat atau empat kali lipat" sejak dimulainya konflik Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Beberapa orang di Taiwan khawatir bahwa China dapat meningkatkan tekanan, mengambil keuntungan dari Barat yang terganggu oleh upaya untuk mendukung dan memperlengkapi Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Diketahui bahwa China tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk memaksa pulau itu berada di bawah kendalinya. Taiwan telah meningkatkan kewaspadaannya tetapi melaporkan tidak ada gerakan militer yang tidak biasa oleh Beijing.


 Mereka yang bersiap menghadapi ancaman dari China termasuk Su Chun, seorang seniman tato berusia 39 tahun yang bertekad untuk belajar cara menggunakan senapan angin.

"Saya ingin mempelajari beberapa keterampilan tempur, termasuk yang tidak hanya terbatas pada penggunaan senjata. Mungkin keterampilan untuk dapat bereaksi terhadap situasi apa pun," katanya.

"Kebanyakan orang tidak ingin berperang, saya juga tidak ingin berperang, tetapi jika hal ini benar-benar terjadi, saya akan siap secara mental," imbuhnya.
Sumber
0
352
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan