- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ganti Cap Harga di Supermarket dengan Antiperang, Artis Rusia Ditahan


TS
4574587568
Ganti Cap Harga di Supermarket dengan Antiperang, Artis Rusia Ditahan

VIVA – Seorang artis perempuan Rusia dipenjara pada April 2022 karena mengganti label harga di supermarket dengan pesan antiPerang. Dia juga merinci tindakan pelecehan dalam penjara Rusia saat menulis surat kepada kekasihnya.
Rusia sebelumnya telah berusaha untuk menindak protes anti-perang sejak dimulainya invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, tetapi para seniman dan pemrotes tidak tergoyahkan dengan pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Artis bernama Alexandra Skochilenko yang kerap disapa Sasha telah ditangkap pada 11 April 2022 karena mengganti label harga supermarket dengan slogan antiperang.
Melansir dari Newsweek, Selasa 31 Mei 2022, dalam beberapa surat yang ditulis kepada pacarnya, Skochilenko menggambarkan kondisi penjara Rusia yang tidak sehat dan berbahaya.
Skochilenko saat ini ditahan di pusat penahanan pra-sidang hingga setidaknya Juni 2022 dan menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara.
Menurut surat yang ditulis oleh Skochilenko menyatakan bahwa dia memiliki masalah dengan narapidana lain.
“Seorang narapidana berbicara kepada saya dengan nada otoriter dan terus-menerus memberi saya perintah. Dia mengontrol setiap gerak gerik saya dan mengeluh tentang setiap tindakan saya,” kata Skochilenko dalam suratnya.
Artis itu juga menulis bahwa program TV pemerintah Rusia berkoar-koar sepanjang hari terhadpa narapidana dengan pesan-pesan pro-perang dan hanya dimatikan pada malam hari.
Selain itu kekasih dari Skochilenko yakni Sonia Subbotina mengatakan bahwa kekasihnya memiliki beberapa penyakit tapi hal itu ditolak perawatan medisnya oleh pihak berwenang Rusia.
Dia mengatakan bahwa Skochilenko menderita kista ovarium dan gigi bungsu impaksi, yang sebenarnya dijadwalkan operasi sebelum dia ditangkap.
Operasi darurat dilakukan, tetapi operasi dilakukan di penjara dan pihak berwenang tidak memiliki bahan jahitan.
“Mereka tidak memiliki bahan jahitan jadi mereka meninggalkannya terbuka. Itu jadi luka terbuka yang cukup besar. Dan karena ini, Sasha kesakitan, gusinya juga meradang, dia mengalami infeksi, jadi dia sekarang dirawat dengan antibiotik,” kata Subbotina.
“Kondisi ini adalah gambaran rezim otoriter. Tidak mungkin seseorang dapat berbicara dengan aman. Setiap upaya untuk menunjukan pendapat yang berbeda dari pemerintah akan dihukum dengan sangat keras,” tambahnya.
Sumber
0
557
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan