Bagi saya yang beragama samawi, siapapun Nabi Musa tetap meyakini bahwa hal itu ada, dan kisahnya juga terjadi walau tak ada catatan apapun karena bisa saja kejadian itu adalah aib dan malu untuk mencatatnya. Tetapi, apapun itu masalahnya tetap saja saya percaya dan yakin akan keberadaannya, bahkan mukjizat sekalipun yang tak masuk akal sama sekali saya percaya. Jadi, kalau ada pertanyaan seperti ini cukup nyengir dan lanjutkan bobo sambil mimpi.

Namun bagi mereka yang punya pemikiran skeptis, dan ingin mencari tahu lebih dalam maka sosok Musa akan sulit untuk diungkap. Maka akan ada pertanyaan nakal, apakah Musa itu benar-benar ada?



Pertanyaan ini adalah wajar karena di kitab suci, banyak nama tokoh yang semi historis bahkan ahistoris. Seperti Adam, Nuh bisa dibilang tokoh yang ahistoris, maksudnya bukan mereka tidak ada, namun tidak ada catatan sejarah yang mengungkap keberadaan mereka yang ditulis pada zaman mereka hidup.

Jadi si pencatat memiliki rentang jauh jaraknya ketika menceritakan sosok yang dicatatnya itu. Sama akan halnya kisah Musa yang dicatat bukan pada zamannya, yaitu dicatat oleh orang Israel belakangan. Namun catatan itu hanya ditemukan disatu pihak saja, padahal sejarah Musa berhubungan dengan Mesir.



Menariknya dalam catatan mesir kuno saja, tidak ada catatan tentang nama Musa. Padahal peradaban Mesir itu gemar mencatat, tentu ini menjadi sebuah tanda tanya.

Tapi kalau dilihat dari literasi sejarahnya dimana Musa dihanyutkan di sungai dan dimana semua bayi laki-laki hendak dibunuh, kisah ini mirip dengan kisah Sargon yang berasal dari  Mesopotamia kuno. Dan kisah ini mirip juga dengan Kresna, jadi apakah Musa ini adalah Sargon atau Kresna?



Atau namanya bukan ketiga nama diatas, tapi sosok itu memang ada kisahnya dan menjadi catatan sejarah belakangan yang dicatat dengan nama-nama yang berbeda. Bisa saja hal itu terjadi, karena catatan yang ada tentang Musa hanya ada di catatan kitab suci.

Hingga saat ini pun kisah Musa masih terus menjadi misteri dan diteliti oleh ilmuwan yang menemukan banyak artefak kuno, namun masih belum ditemukan siapa sosok Musa sesungguhnya.



Bahkan nama firaun itu, masih belum jelas ditujukan pada siapa nama dari sosok tersebut. Tapi, sekali lagi tidak ditemukannya catatan bukan berarti kisah ini tidak ada, bisa saja karena malu atau karena kalah maka catatan tentang Musa tidak ditulis.

Dan hipotesis yang menarik dan masuk akal, ketika Musa menyebrang di laut bukanlah seperti yang disangkakan saat ini di laut merah tapi berada di area sungai Nil. Bahkan kejadian mukjizat itu pun bisa saja diakibatkan oleh adanya aktivitas gunung Santorini di Yunani, yang mengakibatkan terjadinya 10 bencana yang dialami Mesir.



Dari aktivitas gunung itu bisa saja mengakibatkan angin timur yang membuat daratan di area sungai yang dilewati Musa pun terjadi, hingga Musa menyebrang dan setelahnya terjadilah tsunami yang cukup dahsyat menenggelamkan pasukan fir'aun.

Atau mau lihat video skeptis dibawah ini tentang Nabi Musa, dimana lebih detail lagi



Apapun itu pemikiran skeptis ini pasti hadir ditengah jutaan manusia.

Dan ini hanya hipotesa saja, tapi melihat hal itu banyak orang dimasa sekarang masih kebingungan tentang sejarah masa lampau. Jangankan kisah itu, kisah Supersemar saja hingga sekarang tak terungkap fakta sebenarnya dan masih banyak yang bingung.



Dan buat saya pribadi sebagai orang beragama sudah cukup puas dengan penjelasan dari kitab suci, karena kitab suci itu bukan tentang iptek, sains atau apapun itu tetapi disitu ada hikmah dan kebijaksanaan, nilai moral yang harus dipelajari dan pahami, serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi kalau agan masih skeptis yah silahkan, apa ada hipotesis lain?



Sumber klik, klik, klik, klik, kisah