Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman dan oposisi konservatif telah menyetujui kesepakatan senilai 100 miliar euro atau setara Rp1.556 triliun untuk memodernisasi tentara dalam menghadapi ancaman Rusia.
Kesepakatan yang melibatkan amandemen aturan anggaran dalam konstitusi nasional ini, dicapai setelah negosiasi yang sulit antara partai-partai dalam koalisi pemerintahan dan konservatif mantan kanselir Angela Merkel selama berminggu-minggu.


"Perjanjian tersebut akan memungkinkan Berlin untuk mencapai target NATO menghabiskan 2,0% dari PDB untuk pertahanan rata-rata selama beberapa tahun," menurut teks perjanjian yang diperoleh AFP, dikutip Senin (30/5/2022).
Diketahui dana luar biasa tersebut akan dibiayai oleh utang tambahan dan 100 miliar euro tersebut akan dibayarkan ke dana khusus di luar anggaran nasional.
Sebelumnya, tiga hari setelah serangan Rusia ke Ukraina pada Februari, Kanselir Olaf Scholz menjanjikan anggaran khusus sebesar 100 miliar euro untuk mempersenjatai kembali militer Jerman dan memodernisasi peralatan usangnya selama beberapa tahun ke depan.
Tetapi para kritikus sejak itu menuduh Scholz takut dalam mendukung Kyiv dan gagal mengambil tindakan nyata dalam hal pengiriman senjata.
Dana ini perlu untuk menghindari aturan "rem utang" yang diabadikan dalam konstitusi, yang membatasi pinjaman pemerintah. Sehingga pemerintah membutuhkan dukungan dari oposisi konservatif untuk mengumpulkan dua pertiga mayoritas di parlemen untuk meloloskan amandemen konstitusi.
Di sisi lain, pelepasan dana untuk militer merupakan pembalikan besar bagi Jerman ini menarik kritik dari Amerika Serikat. Sebagaimana diketahui, sejak akhir Perang Dingin, Jerman telah mengurangi jumlah tentaranya secara signifikan, dari sekitar 500.000 pada tahun 1990 menjadi hanya 200.000 saat ini.
Kurang dari 30% kapal angkatan laut Jerman "beroperasi penuh" menurut laporan tentang keadaan militer yang diterbitkan Desember. Banyak pesawat tempur negara itu tidak layak terbang. Namun serangan Rusia ke Ukraina telah menyentak negara yang tenggelam dalam pasifisme sejak kengerian era Nazi. Sumber