KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat untuk berhenti bermain-main dengan Rusia dan segera menjatuhkan sanksi lebih keras. Menurut Zelensky sanksi lebih keras diperlukan agar Presiden Vladimir Putin mengakhiri perang.

Zelensky meningkatkan kritikannya terhadap Barat dalam beberapa hari terakhir, salah satunya karena negara-negara Uni Eropa berbeda pendapat dalam menjatuhkan sanksi putaran keenam terhadap Rusia. Zelensky mendesak Uni Eropa mengembargo minyak Rusia, namun sebagian menolak karena akan memengaruhi perekonomian mereka.


"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan hancur. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kami untuk mendapatkan kebebasan dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang yang tidak masuk akal melawan kita," kata Zelensky, dalam pesan videonya, seperti dilaporkan kembali Reuters, Jumat (27/5/2022).

Menurut dia, perang di negaranya masih bisa dihentikan jika dunia merasakan penderitaan yang sama dengan rakyat Ukraina. 


"Bencana yang sedang berlangsung ini masih bisa dihentikan ... jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tapi benar-benar mendesaknya untuk menghentikan perang," tuturnya.

Saat Uni Eropa terpecah belah, pasukan Rusia mengintensifkan serangan dengan mengepung kota-kota di timur Ukraina, seperti Sievierodonetsk dan Lysychansk. 

Analis militer Barat melihat pertempuran Sievierodonetsk dan Lysychansk kemungkinan bisa menjadi titik balik dalam perang setelah Rusia merebut Mariupol pekan lalu. 

Hongaria membutuhkan 3,5 hingga 4 tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia dan melakukan investasi besar untuk menyesuaikan perekonomiannya. Oleh karena itu Hongaria tidak bisa mendukung embargo minyak.

Zelensky mengatakan Rusia mendapat 1 miliar euro per hari dari pembelian energi negara-negara Uni Eropa. 

"Berapa pekan lagi Uni Eropa bisa menyepakati paket keenam?. Tentu saya berterima kasih kepada teman-teman yang menganjurkan sanksi baru. Tapi dari mana orang-orang yang memblokir paket keenam ini mendapatkan kekuasaannya? Mengapa mereka diizinkan berkuasa seperti itu?" ujarnya. 
Sumber