- Beranda
- Komunitas
- Regional
- TULIS AJA KASKUS
SUDAHKAH MENGGUNAKAN LOGIKA DENGAN SESUAI ATAU LEBIH KEPADA PERASAAN.


TS
sutanjuga
SUDAHKAH MENGGUNAKAN LOGIKA DENGAN SESUAI ATAU LEBIH KEPADA PERASAAN.
๐๐ข๐ฉ๐๐ช๐๐ฑ ๐ก๐๐ฑ๐๐ซ๐ค ๐ก๐ฆ
ะบเธเธฃะบเธขเธฃเธขีเธเธ ืเธข๏ปฎเธ
ะบเธเธฃะบเธขเธฃเธขีเธเธ ืเธข๏ปฎเธ

Ilustrasi logika (Google)
SAHABATKASKUS - Filsafat (dari kata Yunani ฯฮนฮปฮฟฯฮฟฯฮฏฮฑ, filosofia, arti harfiahnya "cinta akan hikmat") adalah ilmu yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan asasi, misalnya pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, penalaran, nilai-nilai luhur, akal budi, dan bahasa, salah satu dari bagian ilmu filsafat adalah logika.
Logika adalah pertimbangan menurut akal pikiran yang dituangkan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa (menurut wiki-pen).
Logika adalah alat pembeda antara benar dan salah (menurut ibnu sina-pen).
Banyak lagi macam defenisi atau pendapat tentang logika, namun semuanya merujuk kepada satu hal yaitu menurut akal atau masuk akal.
Tentunya banyak lagi pendapat masing masing tentang logika itu sendiri, sehingga pada akhirnya merujuk kepada satu hal yaitu sesuatu yang masuk akal.
Dan seringkali dalam beberapa perdebatan kata logika digandeng dengan pintar dan bodoh, sehingga memanaskan suasana perdebatan itu sendiri.
Kalau dilihat dari arti dan definisi tidak ada masalah apa itu logika, yang menjadi masalah adalah bagaimana defenisi akal pada logika itu sendiri dapat diterjemahkan berbeda-beda pada setiap individu.
secara umum di masyarakat akal itu justru dijadikan pembenaran menurut pengetahuannya, dimana bila sesuai dengan pengetahuan nya maka akan dikatakannya masuk akal, namun bila tidak sesuai dengan pengetahuannya maka dikatakannya tidak masuk akal.
penting untuk lebih memahami pemaknaan akal dalam logika tersebut, sebab akal disini bukanlah atas dasar pemikiran sendiri, sebab akal setiap orang akan berbeda beda sesuai pengalaman hidup dan pengetahuan yang diterimanya.
Tentunya akal seorang anak kecil berbeda dengan akalnya orang dewasa, disebabkan pengalaman hidup dan pengetahuan yang dimiliki.
Bahkan terkadang sesama orang dewasa pun bisa berbeda akalnya dalam memahami sesuatu.

ilustrasi berdebat (Google.com)
Ada dua orang dewasa sedang menunggu dokter spesialis penyakit dalam kita sebut saja pasien A dan Pasien B, lalu keduanya berbincang soal sakit yang dideritanya, yang ternyata sama sama sakit diabetes, pasien A bertanya ke Pasien B apakah sedang puasa ? Tidak jawab pasien B.
Pasien A beranggapan itu salah karena menurut pengalamannya harus puasa kalau diperiksa dokter. Tapi pasien B membantah bahwa hal itu tak perlu dan berkata saya juga berdasarkan pengalaman saya.
Akhirnya mereka terus berdebat tentang hal itu berdasarkan logika mereka, logika akal pikir mereka, yang menurut mereka masuk akal mereka, sesuai daya pikir yang ada pada mereka.
Begitulah contoh sederhana yang pernah saya lihat berdasarkan pengalaman saya bagaimana setiap orang merasa lebih berlogika.
Padahal bukankah mereka hendak berjumpa dokter, seharusnya mereka menambah pengetahuan atau mengurangi permusuhan dengan bertanya kepada yang ahlinya.
Tapi begitulah manusia dengan alasan logis, manusia itu akan mempertahankan pendapatnya agar lawan debatnya salah, yang sebenarnya bertujuan untuk pembenaran bukan bertujuan mencari kebenaran.
Itulah yang terjadi saat ini masing masing melakukan pembenaran, menyalahkan tindakan orang lain untuk pembenaran kelompoknya. Menyalahkan keyakinan orang lain untuk membenarkan keyakinannya.
Oleh karenanya penting untuk mengetahui terlebih dahulu suatu permasalahan agar tidak terjebak pada logika sendiri.
Terimakasih sudah membaca thread ini sampai selesai, agar bisa dicermati dan dipahami dengan cara yang baik.
๐
๐ด๐
๐ธ๐ผ๐ฐ๐บ๐ฐ๐
๐ธ๐ท ๐ฐ๐
๐ฐ๐
๐บ๐
๐ฝ๐น๐
๐ฝ๐ถ๐ฐ๐ฝ ๐บ๐ฐ๐
๐บ๐
๐
๐ด๐
๐บ๐ด ๐
๐ท๐
๐ด๐ฐ๐ณ ๐
๐ฐ๐
๐ฐ ๐ธ๐ฝ๐ธ
Referensi: sumber1-Sumber2-Sumber3-Sumber4-Sumber5
0
697
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan