Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

waroengkAvatar border
TS
waroengk
Copywriting Tepat, Target Market Mendekat
Halo Halo apa kabar ?

Semoga teman-teman tetap semangat belajarnya ya. Karena kalau semangat, itu biasanya ada efeknya misalnya jadi tambah semangat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Oke…

Malam ini kita lanjutkan belajarnya dengan materi Copywriting Tepat, Target Market Mendekat.

Maksudnya gimana mas?

Tenang. Sabar dulu ya. Hehehe

Maksudnya begini.

Kemarin malam kita belajar tentang 3 Rahasia Dasar Sebelum Menulis Iklan. Itu adalah masa persiapan sebelum kita nulis iklan.

Nah malam ini, kita belajar bagaimana menulis iklannya.

Namun sebelum ke tahapan menulis, coba Anda ingat-ingat dulu. Selama ini menulis iklan itu bagaimana? Apakah lebih enak copas aja? Atau Tulis sendiri?

Saya jujur gak tahu mana yang sering Anda lakukan saat menulis iklan.

Walau begitu, saya coba ajak Anda untuk mengerutkan dahi sedikit aja. Soalnya, ini yang kebanyakan dialami oleh para penjual online saat menulis iklan promosinya.

“Apa itu mas?” 🤔

Saat menulis iklan, Anda fokus di produk saja atau ke target market?

Jujur saja, ini yang kadang luput dari perhatian para penjual online saat menulis iklannya. Mereka lebih fokus pada produk yang dipasarkan, bukan pada calon pembeli atau target marketnya.

Dampaknya apa?

Dampaknya iklannya akan dicuekin, gak ada yang lihat, apalagi dibaca. Kalau iklannya saja gak dilihat, boro-boro bisa closing. Betul?

Sekarang kalau Anda Fokusnya adalah membantu target market, maka iklannya akan lebih mudah diterima oleh mereka.

Apalagi jika iklannya bisa menyentuh hati mereka, bisa-bisa mereka akan terenyuh dan tertarik untuk beli.

Nah biar ada gambaran, coba perhatikan dua iklan ini ya.

Iklan 1

Dijual pencerah wajah merek ABC yang dibuat dari bahan alami dengan harga Rp 100 ribu agar Anda terlihat lebih muda. Buruan order di nomor 08xxxxxx.

Iklan 2

Anda akan terlihat lebih mudah 10 tahun dari usia Anda yang sesungguhnya.

Iklan 1 lebih fokus pada detail produk, sedangkan iklan 2 lebih berorintasi pada calon pembeli.

Biar tambah jelas, saya kasih contoh lagi ya.

Iklan A

Tersisa 3 unit rumah tipe 45/90 seharga Rp 500 juta, berada dalam cluster dan dekat berbagai fasilitas publik, seperti sekolah, rumah sakit, terminal, stasiun, serta pusat belanja dan rekreasi keluarga.

Iklan B

Bayangkan senyum bahagianya keluarga Anda saat tinggal di rumah type 45/90, karena berada di lingkungan asri sejuk dan tak jauh dari berbagai fasilitas publik yang mendukung kenyamanan para penghuni Perumahan XYZ.

Terlihat kan bahwa saat Anda baca iklan B yang lebih fokus ke target market dibandingkan iklan A.

Nah, sekarang kebayang sampai sini?

Oke kita lanjut ya.

Menulis iklan pun ada tekniknya. Sepanjang pengetahuan saya, ada 3 teknik menulis iklan yang bisa dipraktekkan oleh siapa pun.

Ketiga Teknik ini jika dipraktekkan dengan tepat, maka target market akan lebih mudah mendekat.

Ketiga teknik ini antara lain:

1. Beriklan secara blak-blakan, terang-terangan (hard selling).

Iklan hard selling merupakan cara beriklan kepada orang yang sudah pernah beli (pelanggan) dan sudah sangat percaya, kenal dekat, bahkan akrab dengan penjualnya. Biasanya teknik ini dipakai melalui media pesan ataupun marketplace.

2. Beriklan secara halus (soft selling).

Teknik ini cocok dipakai untuk menawarkan barang/jasa kepada orang yang sudah kenal, tetapi belum pernah beli. Teknik ini bisa dipakai di media sosial, media pesan, ataupun lainnya.

3. Beriklan secara terselubung (covert selling).

Iklan terselubung merupakan teknik yang ditujukan kepada orang yang belum ataupun sudah dikenal dan belum pernah beli.

Karena kebanyakan penjual online menawarkan produknya menggunakan tulisan, maka saya menamakannya dengan Covert Copywriting.

Iklan dengan teknik ini cocok dipakai karena membuat calon pembeli Nyaman dengan iklan yang kita buat.

Kenapa bisa membuat nyaman?

Karena iklannya yang tak kasat mata, terselubung, tersamar, tersembunyi, tak terlihat. Maka disebutnya iklan yang Covert.

Bahkan, iklan ini tidak ada kata ajakan, penawaran, ataupun perintah.

Sekarang bayangkan jika Anda menulis iklan dengan kata-kata yang bernada memerintah, seperti :

- Buruan,
- Cepetan,
- Segera pesan,
- Yuk Diorder,
- Ayo dipesan,
- dan lainnya yang bernada begitu.

Anda tentu tidak nyaman kan? Apalagi, itu ditulis oleh orang yang tidak Anda kenal. Tentu jadi makin-makin gak suka.

Betul?

Jadi, iklan ini memang membuat nyaman pembacanya.

Dengan begitu, setiap kali kita posting jualan secara terselebung, itu tidak mengganggu kenyamanan friendlist saat mereka berselancar di media sosial, tetapi mereka tahu kalau kita sedang berpromosi.

Nah, iklan yang seperti ini, menurut saya lebih cocok diterapkan atau dipakai di Media Sosial, seperti Facebook.

Buat yang bingung seperti apa sih Covert Copywriting itu…

Coba bayangkan hal ini deh…

Saat Anda sedang duduk di samping rumah makan, lalu tiba-tiba tercium aroma makanan yang berasal dari restoran tersebut yang menggoda selera Anda untuk mencicipinya.

Nah aroma yang tercium itulah gambaran iklan yang covert. Tidak terlihat, tetapi bisa Anda cium atau rasakan kehadirannya bukan?

Sama seperti Angin. Dia bisa dirasakan kehadirannya, tetapi tidak bisa kita lihat.

”Lalu bagaimana membuat iklan yang covert begitu mas?”

Mudah kok.

Karena tujuan iklan covert adalah memberikan Pemahaman dan Penasaran, maka untuk buatnya Anda hanya perlu Fokus pada

Manfaat + Bikin Penasaran
Contohnya :

Katanya, krim malam ini selain bisa melembabkan kulit wajah juga bisa mengembalikan kulit wajah yang rusak. Tetapi jangan percaya dulu ya kalau belum mencobanya.

Kata yang sudah mencobanya, mereka sudah sulit berpindah ke merek lain. Kadung tresno atau telanjur cinta sama (nama produk + brand) ini.

Manfaat : Melembabkan kulit wajah dan mengembalikan kulit wajah yang rusak

Penasaran : Tetapi jangan percaya dulu ya kalau belum mencobanya.

Contoh lain

Sebenarnya, Anda memang tidak perlu buru-buru ikut (nama kelas), karena kelasnya tidak menjamin dapat menaikkan omset setiap bulan, tapi justru malah setiap hari omset akan bertambah. Hasyyeek.

Manfaat : Menambah omset setiap hari

Penasaran : tidak menjamin dapat menaikkan omset setiap bulan, melainkan tiap hari

Contoh lagi

Siapa yang bakal nolak kalau disodorin diskon 50% pas di masa PO. Emak-emak yang mau terlihat modis, stylish, dan gak mau ketinggalan zaman biasanya memang gercep kalau udah denger kata diskon. Iya kan Mak?

Manfaat : Terlihat modis, stylish, dan gak ketinggalan zaman.

Penasaran : Diskon 50% di masa PO.

Sekarang sudah ada gambaran sampai sini?

Nah, silakan teman-teman praktekkan ya.

Semoga materinya bermanfaat buat Anda.
Diubah oleh waroengk 27-05-2022 03:09
0
259
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan