Setelah rudal panggul anti tank Javelin dan rudal anti pesawat Stinger beraksi untuk menyengat tank dan juga pesawat serta helikopter Rusia di awal-awal invasi, tampaknya Rusia mulai merubah strateginya. Setelah tank dan helikopter dan pesawat tempur banyak digunakan selama masa awal invasi, kini mereka mulai menggunakan sistem artileri. Mulai dari sistem artileri yang menggunakan meriam howitzer dan roket.

Bergesernya pertempuran menuju front timur yang salah satunya berada di wilayah Donbass, membuat artileri menjadi salah satu alternatif alutsista yang paling banyak digunakan Rusia kali ini. Dengan area terbuka yang cukup luas, memang masuk akal jika menggunakan artileri.

Di sisi Paman Sam dan NATO, mereka pun kini mulai fokus mendonasikan berbagai sistem artileri ke Ukraina. Jenis sistem artileri yang dikirim adalah self propelled howitzer hingga towed howitzer. Sementara sistem artileri yang memakai roket alias "Multiple Rocket Launch System (MLRS)"memang belum dikirimkan, hal ini tentu akan membuat Ukraina kurang memiliki daya gempur. Mengingat Rusia telah banyak memakai sistem MLRS di Ukraina.





Mengutip artikel Army Recognitionpada 21 Mei 2022 Paman Sam mengumumkan bakal memberi bantuan militer ke Ukraina senilai US$40 miliar, bantuan itu termasuk kemungkinan memasok M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System). Sementara sejak Januari 2021, Paman Sam menghabiskan US$4,5 miliar untuk bantuan militer di Ukraina. Serta menghabiskan US$6,5 miliar pada tahun 2014 untuk pelatihan militer dan bantuan senjata selama konflik Ukraina-Rusia dalam memperebutkan Krimea.

Meski tajuknya masih wacana alias berencana, akan tetapi kemungkinan untuk mengirim HIMARS ke Ukraina masih terbuka lebar, dan jika wacana ini terlaksana; Zelenskyy pasti senang. Pasalnya HIMARS akan menjadi alutsista paling modern dan canggih yang didonasikan ke Ukraina. M142 HIMARS dipasang pada chassis truk militer ringan M1140 FMTV (Family of Medium Tactical Vehicles) dengan berat kosong 5 ton. MLRS ini merupakan versi beroda ban dari peluncur roket M270 yang memakai roda rantai dan dipakai Angkatan Darat AS semasa era 80-an.

Pada bagian belakang truk dilengkapi dengan enam peluncur roket yang juga bisa menembakkan satu rudal permukaan ke permukaan MGM-140 ATACMS. M142 HIMARS yang diproduksi Lockheed Martin memiliki tiga awak dan dua kali lebih ringan dari M270 dengan berat 16.240 kg. HIMARS dapat dengan mudah diangkut dengan pesawat angkut militer seperti C-130 atau C-17.





HIMARS bisa menembakkan berbagai jenis roket hingga jarak maksimal 70 km, beberapa jenis roket yang bisa ditembakkan mulai dari M26/M26A2Er Dual Purpose Improved Conventional Munitions (DPICM), M30 GMLRS DPICM, M31/M31A1/m31A2 GMLRS Unitary (GMLRS-U), M30A1 / M30A2 GMLRS Alternative Warhead (GMLRS AW), XM404/XM403 ER GMLRS RS Unitary dan M28A1/M28A2 Low Cost Reduced Range Practice Rocket (LCRRPR).

Sementara untuk menembakkan rudal memakai amunisi ATACMS, yang merupakan keluarga rudal permukaan ke permukaan MGM-140B yang sebelumnya bernama M39A1; merupakan peluru kendali yang membawa 275 sub-munisi M74 dan memiliki jangkauan 165 km. Salah satu varian ATACMS yang bisa ditembakkan HIMARS adalah M48 Quick Reaction Unitary yang membawa hulu ledak 225 kg dan digunakan untuk menyerang satu target pada jarak 70 hingga 300 km.

Sementara varian M57 ATACMS 2000 Unitary (T2K) dilengkapi dengan hulu ledak tunggal dan jangkauan 70 hingga 300 km. Rudal tersebut memiliki kemampuan Navigation and Guidance yang diitingkatkn, all-in-view GPS receiver, improved Control Actuator System (CAS) serta Electronic Control Unit (EUC).

Pengiriman HIMARS ke Ukraina tentu akan membuat pertempuran di front Timur akan berlangsung dalam waktu yang lama, pengiriman senjata ini ke Ukraina juga akan menawarkan keuntungan nyata dibandingkan dengan peralatan MLRS buatan Soviet yang saat ini dipakai Ukraina seperti BM-21, BM-27, dan BM-30. HIMARS juga akan memberikan akurasi yang tinggi, tetapi apakah anggota Kongres AS akan ridho dan ikhlas untuk mengirim salah satu senjata terbaik di gudang senjata US Army ini didonasikan ke Ukraina ?





Referensi Tulisan: lockheedmartin.com& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas