Kapal itu perlahan meninggalkan dermaga, membawanya semakin jauh dari kota kecil yang meninggalkan banyak jejak luka, dengan sedikit harapan yang tersisa ia meninggalkan semuanya kecuali satu, dirinya sendiri. Angin laut dengan aroma karat besi menyapu perlahan wajah cantiknya, tatapannya jauh memandang ke pulau seberang, diraihnya secarik kertas dari dalam saku jaket jeans, di sana tertulis alamat dan nomor telepon seseorang, ia menyobeknya dari buku telepon, ditulisnya beberapa tahun yang lalu dan hanya nama itu yang ia ingat.
Suara klakson kapal laut membuyarkan lamunannya, pertanda kapal akan berhenti di dermaga tujuan, dengan sigap ia membawa tas ransel berwarna abu-abu kesayangannya, perlahan ia turun ke bawah, pikirannya hanyut sesaat teringat ketika 10 tahun yang lalu ayahnya selalu menuntunnya menuruni tangga kapal satu per satu, sekarang ia harus menuruninya sendirian, pergi ke pulau ini sendirian dengan kisah yang lain.
10 tahun lalu seorang gadis kecil dan ayahnya pergi ke pulau ini untuk menemui beberapa relasi, saat itu seorang gadis kecil berjaket merah dengan riang menuruni anak tangga dan segera masuk ke dalam mobil dengan tingkah manisnya selalu merengek meminta ayahnya membelikan telur puyuh yang biasa dijajakan di pinggir dermaga.
Kini tidak ada lagi mobil, tidak ada lagi ayahnya, hanya sebuah kenangan, ia segera keluar kapal berjalan menuju pos pemeriksaan pendatang, pagi ini sudah banyak yang mengantre, ia mengeluarkan dompet dari tas kecilnya dan memberikan KTP kepada petugas keamaan, laki-laki berkepala botak dengan kacamata di dahi mengamati seksama, "Hanum Kartikasari", dan ia tersenyum sembari memberikan KTP kembali kepada pemiliknya.
Anda akan meninggalkan Stories from the Heart. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.