Kaskus

News

rm057Avatar border
TS
rm057
Berniat Cerca Rusia, Lidah George Bush Malah 'Keseleo' Akui Invasi AS ke Irak Brutal
Berniat Cerca Rusia, Lidah George Bush Malah 'Keseleo' Akui Invasi AS ke Irak Brutal

- Presiden Amerika Serikat ke-43, George Walker Bush tidak sengaja mengakui bahwa invasi negaranya ke Irak sangat brutal.
Dalam sebuah rekaman yang viral, dia membingungkan negara-negara dan mencoba menyelamatkan muka dengan bercanda merujuk usianya sendiri.
George Bush 'keseleo' lidah ketika berbicara tentang situasi di Ukraina, yang saat ini tengah terkepung oleh invasi Rusia.

Ketika berbicara kepada peserta yang berkumpul untuk acara tentang integritas pemilihan di George W. Bush Presidential Center di Dallas, pria berusia 75 tahun itu menggemakan tuduhan tidak berdasar khas Barat terhadap Moskow.
"Pemilu Rusia dicurangi. Lawan politik dipenjara atau dieliminasi dari berpartisipasi dalam proses politik," ucap George Bush.
Akan tetapi, dia kemudian membuat kesalahan Freudian, dengan menyinggung terjait invasi Irak.

"Hasilnya adalah tidak adanya checks and balances di Rusia, dan keputusan satu orang untuk meluncurkan invasi yang sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan brutal ke Irak," kata George Bush.

Menyadari kesalahannya, dia kemudian berhenti dan langsung menambahkan "Maksud saya Ukraina".
Setelah itu, George Bush mencoba untuk mengabaikan kesalahannya dengan mengatakan, "pokoknya, saya berusia 75 tahun".

Kembali pada tahun 2003, Presiden George Bush saat itu mengumumkan invasi ke Irak, yang menyatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada tanggal 19 Maret bahwa tujuannya adalah untuk membantu rakyat Irak "mencapai negara yang bersatu, stabil, dan bebas".

"Kami tidak memiliki ambisi di Irak kecuali untuk menghapus ancaman dan mengembalikan kendali negara itu kepada rakyatnya sendiri. Bangsa kita memasuki konflik ini dengan enggan - namun, tujuan kita pasti," tuturnya.
"Rakyat Amerika Serikat dan teman-teman dan sekutu kami tidak akan hidup dengan belas kasihan rezim penjahat yang mengancam perdamaian dengan senjata pembunuhan massal," ujar George Bush menambahkan.

Pria yang menjabat sebagai pemimpin AS dari 2001 hingga 2009 itu dengan berani membenarkan kekuatan militer terhadap Irak dengan klaim bahwa pemimpinnya saat itu, Saddam Hussein, telah mengumpulkan persediaan senjata pemusnah massal di negara tersebut.
Pada tanggal 5 Februari 2003, ketika AS bersiap untuk menyerang Irak, Menteri Luar Negeri Colin Powell membuat presentasi di Dewan Keamanan PBB, secara dramatis mengacungkan botol kaca kecil sebagai bukti bahwa Saddam Hussein bermaksud menggunakan antraks sebagai senjata biologis yang dapat dikirim melawan tetangga Irak atau AS dengan kendaraan udara tak berawak.
"Apa yang kami berikan kepada Anda adalah fakta dan kesimpulan berdasarkan kecerdasan yang solid,"ucapnya, dikutip  dari Sputnik News, Sabtu, 21 Mei 2022.

Akan tetapi, tuduhan yang terakhir kemudian terbukti salah, karena tidak ada persediaan WMD atau program WMD aktif yang pernah ditemukan di Irak.
Laporan intelijen yang konon menjamin invasi itu pun didasarkan pada informasi palsu dan dokumen palsu.
Irak, yang telah menghancurkan senjata khususnya sesuai dengan mandat PBB, mengecam pidato Colin Powell kepada Dewan Keamanan sebagai "pertunjukan khas Amerika lengkap dengan aksi dan efek khusus".

Penasihat kepresidenan Letnan Jenderal Amir al-Saadi juga mengatakan AS melanggar Resolusi PBB 1441 dengan gagal memberikan bukti kepada inspektur PBB.
Operasi pasukan gabungan AS dan koalisi anti-Irak, yang dikenal sebagai Operasi Kebebasan Irak, dimulai pada 20 Maret 2003 tanpa persetujuan dari PBB.
Itu diikuti oleh eksekusi Saddam Hussein pada akhir 2006, mendorong lonjakan aktivitas teroris di seluruh negeri, akhirnya membuka jalan bagi pembentukan Daesh.***

https://www.pikiran-rakyat.com/inter...ke-irak-brutal


tepsuzotAvatar border
tepsuzot memberi reputasi
1
665
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan