- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
- Warga Dekat Perbatasan Rusia Resah Finlandia Akan Gabung NATO 


TS
dragonroar
Warga Dekat Perbatasan Rusia Resah Finlandia Akan Gabung NATO
Warga Dekat Perbatasan Rusia Resah Finlandia Akan Gabung NATO
Jumat, 20 Mei 2022 05:57 WIB

Perbatasan Finlandia-Rusia di Imatra. (AFP/ALESSANDRO RAMPAZZO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu, Finlandia memutuskan untuk mendaftarkan diri ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Keputusan ini diambil kala Rusia masih menginvasi Ukraina dan membuat negara sekitarnya khawatir.
Meski pemerintah Finlandia menilai pengajuan tersebut merupakan langkah terbaik melihat situasi geopolitik saat ini, keputusan tersebut membawa dampak bagi beberapa warga Finlandia yang tinggal di dekat wilayah Rusia.
Salah satu pensiunan Finlandia, Martti Kailio (73), menyimpan senapan berburu di rumahnya di Hiivaniemi, yang berada dekat dengan perbatasan Finlandia-Rusia.
"Saya sangat marah karena tahu saya bakal menjadi salah satu relawan yang harus keluar dari sana dengan senapan terisi, meski saya tak cukup muda untuk menjadi tentara,' ujar Kailio, dikutip dari CGTN.
Tak hanya itu, salah satu warga di Imatra, wilayah yang berada dekat dengan perbatasan Rusia, merasa khawatir menjalani hari demi hari.
"Kami sejauh ini melihat Imatra sebagai tempat yang aman dan kami masih berpikir seperti itu," ujar salah satu warga Imatra, Katri Latt, kala diwawancara France24.
"Namun saya percaya pemikiran bahwa masyarakat di sini sudah berubah, dengan melihat munculnya ketakutan kecil, dan Rusia, negara di samping kami, sedikit berbeda dengan negara lain, dan Anda tidak bisa selalu memercayai apa kata mereka," lanjutnya.
"Jadi mungkin masyarakat harus bersiap pada fakta kami harus pergi secepatnya."
Warga Imatra lain, Marja-Liisa Kantokivi (81), turut menyuarakan kekhawatirannya atas hubungan Rusia-Finlandia yang memburuk.
Kantokivi merupakan salah satu warga yang sempat direlokasi ke Imatra imbas pencaplokan wilayah Finlandia kala zaman Uni Soviet.
"Saya tinggal dua-tiga kilometer dari sini, di gedung apartemen pertama yang Anda hadapi saat datang dari arah Rusia. Jadi jika hal yang sama akan terjadi di sini, kami akan menjadi yang percaya untuk menerima itu. Semoga saja itu tidak terjadi," ujar Kantokivi.

Tanda di perbatasan Finlandia-Rusia. (AFP/ALESSANDRO RAMPAZZO)
Walaupun bergabungnya Finlandia ke NATO membawa kekhawatiran tersendiri bagi warga yang tinggal dekat perbatasan Rusia, ada pula warga yang tetap mendukung keputusan tersebut.
"Kita seharusnya bergabung lebih cepat. Tak perlu menunda-nunda lagi," kata Kailio.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan situasi saat ini, sekarang kami bergabung dengan komunitas Barat, bantuan datang," tutur Veli-Matti Rantala (72).
Warga lain, Jaana Rikkinen, mengaku merasa lega karena Finlandia kini memutuskan bergabung ke NATO. Rikkinen, yang tinggal di Vainikkala, mengatakan bahwa tempat tinggalnya telah lama menjadi tempat pelanggaran perbatasan.
"Itu selalu terjadi pada malam hari. Pertama, Anda mendengar suara anjing, dan kemudian suara peluru," ujar Rikkinen.
Meski demikian Rikkinen bercerita ia biasa mengunjungi toko-toko di sisi lain perbatasan kala situasi normal. Ia juga sering bepergian ke St. Petersburg pada akhir pekan.
Namun, situasi saat ini membuat Rikkinen tak lagi bisa memercayai Rusia.
"Perbatasan ditutup, dan jika kami pergi ke sana, kami tidak tahu apa yang akan terjadi."
Rikkinen juga khawatir konflik Rusia saat ini bakal menyulitkan komunitas yang tinggal di perbatasan.
"Saya hanya berharap perang bakal berakhir," ujarnya.
https://www.cnnindonesia.com/interna...n-gabung-nato/
 
Jumat, 20 Mei 2022 05:57 WIB

Perbatasan Finlandia-Rusia di Imatra. (AFP/ALESSANDRO RAMPAZZO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu, Finlandia memutuskan untuk mendaftarkan diri ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Keputusan ini diambil kala Rusia masih menginvasi Ukraina dan membuat negara sekitarnya khawatir.
Meski pemerintah Finlandia menilai pengajuan tersebut merupakan langkah terbaik melihat situasi geopolitik saat ini, keputusan tersebut membawa dampak bagi beberapa warga Finlandia yang tinggal di dekat wilayah Rusia.
Salah satu pensiunan Finlandia, Martti Kailio (73), menyimpan senapan berburu di rumahnya di Hiivaniemi, yang berada dekat dengan perbatasan Finlandia-Rusia.
"Saya sangat marah karena tahu saya bakal menjadi salah satu relawan yang harus keluar dari sana dengan senapan terisi, meski saya tak cukup muda untuk menjadi tentara,' ujar Kailio, dikutip dari CGTN.
Tak hanya itu, salah satu warga di Imatra, wilayah yang berada dekat dengan perbatasan Rusia, merasa khawatir menjalani hari demi hari.
"Kami sejauh ini melihat Imatra sebagai tempat yang aman dan kami masih berpikir seperti itu," ujar salah satu warga Imatra, Katri Latt, kala diwawancara France24.
"Namun saya percaya pemikiran bahwa masyarakat di sini sudah berubah, dengan melihat munculnya ketakutan kecil, dan Rusia, negara di samping kami, sedikit berbeda dengan negara lain, dan Anda tidak bisa selalu memercayai apa kata mereka," lanjutnya.
"Jadi mungkin masyarakat harus bersiap pada fakta kami harus pergi secepatnya."
Warga Imatra lain, Marja-Liisa Kantokivi (81), turut menyuarakan kekhawatirannya atas hubungan Rusia-Finlandia yang memburuk.
Kantokivi merupakan salah satu warga yang sempat direlokasi ke Imatra imbas pencaplokan wilayah Finlandia kala zaman Uni Soviet.
"Saya tinggal dua-tiga kilometer dari sini, di gedung apartemen pertama yang Anda hadapi saat datang dari arah Rusia. Jadi jika hal yang sama akan terjadi di sini, kami akan menjadi yang percaya untuk menerima itu. Semoga saja itu tidak terjadi," ujar Kantokivi.

Tanda di perbatasan Finlandia-Rusia. (AFP/ALESSANDRO RAMPAZZO)
Walaupun bergabungnya Finlandia ke NATO membawa kekhawatiran tersendiri bagi warga yang tinggal dekat perbatasan Rusia, ada pula warga yang tetap mendukung keputusan tersebut.
"Kita seharusnya bergabung lebih cepat. Tak perlu menunda-nunda lagi," kata Kailio.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan situasi saat ini, sekarang kami bergabung dengan komunitas Barat, bantuan datang," tutur Veli-Matti Rantala (72).
Warga lain, Jaana Rikkinen, mengaku merasa lega karena Finlandia kini memutuskan bergabung ke NATO. Rikkinen, yang tinggal di Vainikkala, mengatakan bahwa tempat tinggalnya telah lama menjadi tempat pelanggaran perbatasan.
"Itu selalu terjadi pada malam hari. Pertama, Anda mendengar suara anjing, dan kemudian suara peluru," ujar Rikkinen.
Meski demikian Rikkinen bercerita ia biasa mengunjungi toko-toko di sisi lain perbatasan kala situasi normal. Ia juga sering bepergian ke St. Petersburg pada akhir pekan.
Namun, situasi saat ini membuat Rikkinen tak lagi bisa memercayai Rusia.
"Perbatasan ditutup, dan jika kami pergi ke sana, kami tidak tahu apa yang akan terjadi."
Rikkinen juga khawatir konflik Rusia saat ini bakal menyulitkan komunitas yang tinggal di perbatasan.
"Saya hanya berharap perang bakal berakhir," ujarnya.
https://www.cnnindonesia.com/interna...n-gabung-nato/
0
282
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan