Kaskus

News

mikailearnsAvatar border
TS
mikailearns
Halalkah Sistem Multi Level dari HNI-HPAI?
Halalkah Sistem Multi Level dari HNI-HPAI?
image : behance.net

Sebelum kita menghakimi sistem multi level (MLM) HNI-HPAI dalam menjalankan usaha, setiap orang wajib menguasai fakta dan realitas bisnis MLM dari perusahaan itu lalu disandarkan pada hukum yang berlaku.

Cara memahami MLM dimulai dari mengetahui perbedaan penjualan dan marketing. 'Penjualan' di sini menyangkut metode bisnis. Metode bersifat permanen dan bisnis perusahaan tidak bisa hidup tanpa strategi tetap (misalnya MLM), sedangkan 'marketing' bersifat dinamis dan berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi pasar. Bisnis sebuah perusahaan dapat terus hidup dengan strategi dan banyak taktik (termasuk MLM dan teknik pemasaran lain).

Berikut adalah ringkasan umum mengenai realitas operasional bisnis HNI. Ada 3 macam harga dari setiap produk HPAI :
1. Harga principal/produsen
2. Harga anggota
3. Harga non anggota
Margin dari harga anggota dan non anggota dikembalikan lagi kepada semua anggota untuk membiayai jaringan dalam bentuk persenan dan bonus poin walau tidak merata (kata pakar ekonomi syariah kira-kira hanya sekitar 4 persen dari seluruh member resmi yang pergi umrah). Dalam perusahaan konvensional, margin dipakai untuk mengembalikan modal, anggaran promosi, gaji karyawan dan biaya operasional lain.
Adapun rahasia sukses dari ajaran para senior dan mentor HNI :
1. Level
2. Omzet
3. Follow the sistem

Perusahaan HNI tidak membatasi jumlah distributor HPAI dalam suatu wilayah. Oleh karena itu, semakin banyak business center (BC) dan stokis, semakin banyak pula produk yang tertimbun. Mekanisme pasar yang terbentuk tidak alami. Kelebihan stok tertutupi apabila produk yang dijual banyak dicari konsumen dan banyaknya penjual membantu mengatasi kelangkaan. Hal ini bukan masalah berarti karena di pinggir ruas sebuah jalanan misalnya ada beberapa toko menjual produk yang sama. Namun, BC dan stokis berorientasi poin dan tidak kritis memperhatikan variasi harga internal dan eksternal (harga kompetitor) yang membuat produk membanjir secara aneh tidak berdasarkan kebutuhan pasar. Fenomena ini cukup wajar bagi produsen mengingat distributor resmi mewakili brand dan niatnya mungkin baik untuk menyeragamkan harga kepada konsumen.

Intinya perusahaan harus terus terang menyatakan kepada bagian distribusi (BC dan stokis) bahwa keuntungan hanya bisa diperoleh dari omzet pembelian produk (nilai penjualan dan jumlah pembeli), bukan dari banyaknya member. Di sinilah salah seorang mentor di Youtube mengungkapkan kata kunci 'bisnis duplikasi' (lihat rahasia sukses nomor satu) sebagai rahasia sukses, artinya duluan daftar kemudian banyak kerja.

Bisnis MLM rawan ketidakjujuran atau konfirmasi yang tidak lengkap. Kepentingan konsumen umum dan anggota biasa (AB) hanya perlu memeriksa kualitas produk dan membandingkan harganya dengan produk serupa dari produsen lain ; wajar tidaknya harga produk-produk MLM tersebut berlipat-lipat lebih mahal. Faktor lain adalah urgensi penggunaan produk ; apakah produk HNI sangat dibutuhkan dan tidak ada alternatif lain (jenis barang dan produsen) yang lebih murah? Kembali kepada cara penyampaian.

Sayangnya proses ini butuh waktu lama disadari dan berkaca pada pengalaman mengikuti praktek bisnis MLM dari perusahaan lain sebelumnya, puncak seleksi alami ini terjadi ketika perusahaan telah mengambil keuntungan melimpah dari omzet ratusan ribu anggota. Sangat sedikit merek yang mampu bertahan tanpa biaya iklan promosi dan terbukti berkualitas serta harganya bersaing.

Perdebatan pun terjadi antara dewan syariah HNI + MUI menghadapi kritik para ulama kaffah fundamentalis. Pendapat Buya dari Al-Bahjah mengatakan kaki-kakinya harus dibatasi sedangkan Ust. Erwandi menyebut untung-untungan yang lebih buruk dari judi.

Kesalahan umum sistem MLM HNI-HPAI :
1. Persyaratan bayar keanggotaan.
Meskipun hanya untuk pembuatan kartu atau biaya administrasi, akad batil karena transaksi membeli uang untuk uang, tukar-menukar mata uang yang sama (rupiah) ; yang berarti dalam suatu transaksi, saya membayar harga (biaya pendaftaran) untuk barang + poin bertambah-tambah (yg bisa diuangkan). Dengan kata lain mengandung unsur riba.
Solusi : biaya pendaftaran member dihapus agar pembelian barang anggota HNI sepaket dengan poinnya.

2. Membiayai jaringan lewat starter-kit telah menjadi pembodohan umum bisnis MLM. Dalam sistem HNI, setiap jaringan dari level tertinggi direktur eksekutif (ED) tdk terbatas penyebarannya baik horizontal (mitra) maupun vertikal ke bawah. Seorang mentor youtuber bilang tdk ada bonus dari rekrutmen dan murni dari omset penjualan. Secara langsung memang tidak, karena uang pendaftaran diambil perusahaan. Penghalusan ini tidak sepenuhnya benar karena selain royalti jaringan seluruh dunia, fakta bisnis 'MLM syariah' ini adalah upline yang memperoleh poin dari omzet jaringannya. Status level sangat menentukan besaran persenan dan bonus poin. Jadi tanpa downline tdk bakal untung besar atau malah rugi untuk pemakaian pribadi produk yang harganya jauh di atas pasar. Mungkin bukan produsen yang bohong dikit melainkan retorika oknum mentor yang menciptakan gharar (ketidakpastian-penipuan).
Solusi : Bilamana perusahaan sudah terlanjur membangun jaringan dan tidak membatasi juluran kaki-kaki yang telah menyebar, BC dan stokis harus berstatus pegawai perusahaan. Inilah yang membunuh status MLM sebagai metode bisnis dan hanya sebatas teknik pemasaran.

3. Ketidakadilan bernuansa skema Ponzi
Poin ini kutulis berdasarkan arahan ulama. Seperti telah diuraikan pada nomor dua, sistem HNI dikatakan tidak persis memakai skema Ponzi karena berbasis produk dan tanpa investasi khusus keanggotaan. Sayangnya modifikasi sistem HNI tidak cukup menghilangkan rasa tidak adil pandangan umum di luar anggota HNI terhadap distribusi kekayaan kepada semua anggota. Ia berbasis produk artinya jika jaringan terputus atau penambahan downline berhenti, kegiatan ekonomi tetap berlangsung berkat aktivitas jual beli. Tragedi ini sangat merugikan level terbawah. Perusahaan berpotensi bangkrut ketika produk-produk perusahaan telah mengalami seleksi pasar dan beberapa item tidak dibeli lagi oleh masyarakat. Inilah yang menjadi dalih ketidakadilan.
Solusi : tidak menggantungkan penjualan lewat multi level marketing. Perusahaan HNI punya HPAI mart di kota-kota besar.

4. Harga produk tidak kompetitif
Pengamatan yang baik menunjukkan upline/motivator hanya perlu menerangkan apa adanya bahwa keniscayaan sukses piramida bisnis jaringan di HNI ada 2 yaitu daftar duluan dan banyak kerja. Begitulah kenyataannya dan memang terbukti banyak yang berhasil. Tidak tepat juga disebut sebagai penipuan. Sesungguhnya gharar yang disebut banyak ulama bukan semata-mata didukung sistem melainkan disebabkan oleh harga produk yang terlalu mahal untuk bersaing melawan kompetitor. Inilah biang keladinya. Barangkali para mentor tidak membahas produk serupa di pasaran yang dapat mengakibatkan mahalnya produk HPAI sehingga tidak laku, gagal bersaing, dan ditinggalkan jaringan. Strategi bisnis lain juga bisa mengalami hal demikian bila sudah menggunakan iklan jor-joran dan menetapkan harga yang tidak dilirik konsumen sehingga perusahaan berpotensi bangkrut hingga karyawan di-phk.
Solusi : menetapkan harga bersaing.

Empat kesalahan tersebut saling berkaitan erat dan sulit dipisahkan sebagai pilar yang membangun sejarah kelam perusahaan MLM.

Kesimpulan
Mengapa sebuah perusahaan konvensional yang produknya berkualitas dengan harga bersaing tidak menerapkan teknik MLM? Salah kaprah terhadap bisnis MLM disebabkan oleh 2 faktor : biaya pendaftaran / starter kit dan harga produk yang tidak sebanding dengan mutunya. Sesuatu viral masih tergolong alami apalagi kalau dikelola dalam kluster-kluster dan didukung pusat jaringan yang kuat. Multi Level Marketing tidak melanggar syariah tanpa uang pendaftaran, bahkan iming-iming sukses bisa bertahan sampai kiamat jika produk-produknya halal, berkualitas dengan harga kompetitif.
 
*Penulis mantan member HNI-HPAI dan tetap membeli beberapa merek dari HPAI dengan menggunakan ID member penjualnya.
0
1.9K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan