BANDA ACEH - Tim Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh akan  melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi pembangunan rumah susun (Rusun) Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Abrar di Aceh Jaya dan Nurul Islam daerah Aceh Utara. Aspidsus Kejati Aceh R Raharjo Yusuf Wibisono mengatakan penyelidikan tersebut dilakukan menindaklanjuti temuan tim Intelijen Kejati Aceh terhadap dugaan korupsi Rusun Ponpes tersebut. Dari hasil penyelidikan tim Intelijen menemukan ada perbuatan melawan hukum terhadap pekerjaan pembangunan rusun Ponpes di dua Kabupaten itu.

"Atas petunjuk dan perintah pimpinan, temuan tim Intelijen tersebut di serahkan ke bidang pidana khusus untuk segera ditindaklanjuti," kata Raharjo didampingi Kasipenkum Ali Rasab Lubis, Rabu (11/5).

Saat ini, lanjut Raharjo, pihaknya masih menunggu kelengkapan administrasi, selanjutnya segera melakukan penyelidikan untuk menyempurnakan hasil penyelidikan tim Intelijen.

"Masih berproses, jadi mohon bersabar," ucap Raharjo. Sebelumnya, Forum Persatuan Santriwan/santriwati Aceh (FPSA) melaporkan dugaan penyimpangan pembangunan rumah susun (Rusun) Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Abrar Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya dan Ponpes Nurul Islam di kecamatan Baktia, Aceh Utara ke Presiden. Dalam surat laporan itu, bahwa pihak FPSA sering mendengar keluhan dari pihak Yayasan Ponpes terhadap bangunan rumah susun yang hasilnya tidak maksimal di dua pondok pesantren tersebut. Di surat tersebut di jelaskan hasil pembangunan rusun Ponpes tidak maksimal. Bahkan, ditemukan tidak berfungsinya jaringan air bersih, serta bocor pipa sehingga menggenangi plafon. Selain itu, di Ponpes tersebut pernah mengalami kebakaran akibat konsleting listrik. Ini disebabkan jaringan kabel yang sembraut, bocornya pipa merendam kabel. 

sumur


astagfirullah, padahal sudah syariat tunggu saja azab allah ya akhi