- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
- Rusia Dituduh Ingin Perluas Wilayah Jajahan hingga Moldova, 1.000 Pasukan Berjaga 


TS
dragonroar
Rusia Dituduh Ingin Perluas Wilayah Jajahan hingga Moldova, 1.000 Pasukan Berjaga
Rusia Dituduh Ingin Perluas Wilayah Jajahan hingga Moldova, 1.000 Pasukan Berjaga di Transnistria
Rabu, 11 Mei 2022 17:32 WIB
TRIBUN-VIDEO.COM, WASHINGTON - Tak hanya menginvasi Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan menyerang wilayah lain hingga ke Moldova.
Itulah sebabnya Putin memerintahkan serangan besar-besaran di kawasan Donbass dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Klaim tersebut disampaikan oleh pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) Avril Haines, Selasa (10/5/2022).
Direktur intelijen nasional di kabinet pemerintahan Joe Biden itu menyebut pemfokusan kekuatan Rusia di timur Ukraina saat ini hanyalah “sementara”.
Menurut Haines, Putin siap dengan konflik berkepanjangan di Ukraina.
Rusia disebut ingin memblokade Ukraina dari lautan dan menyambung wilayah pendudukan hingga Transnistria di Moldova.
Transnistria merupakan negara yang dideklarasikan kelompok separatis pro-Rusia pada 1990 silam.
Saat ini, lebih dari 1.000 pasukan perdamaian asal Rusia berjaga di Transnistria.
“Kami melihat indikasi bahwa militer Rusia ingin memperluas jembatan darat ke Transnistria,” lanjutnya.
Meskipun demikian, intelijen AS menilai Rusia belum punya cukup kekuatan untuk menyerbu dan menduduki timur dan selatan Ukraina sekaligus.
Meski demikian, Haines menyebut Putin berkemungkinan akan mendeklarasikan perang secara resmi dan mengumumkan mobilisasi massal di kemudian hari.
“Tren saat ini meningkatkan kemungkinan bahwa Presiden Putin akan beralih ke cara-cara yang lebih drastis, termasuk menetapkan darurat militer, reorientasi produksi industri, atau eskalasi opsi militeristis lain untuk merengkuh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya,” kata Haines.
Isu bahwa Rusia menargetkan wilayah selatan Ukraina hingga Transnistria telah berembus sejak bulan lalu.
Pada April 2022, terdapat sejumlah serangan bom di Transnistria yang diklaim Ukraina sebagai operasi bendera palsu oleh Rusia.
Alasan Putin Serang Ukraina
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa intervensi Rusia di Ukraina diperlukan karena Barat sedang bersiap menyerang Rusia.
Hal tersebut Putin sampaikan pada saat berpidato di parade Hari Kemenangan tahunan di Lapangan Merah Moskow yang menandai peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.
"(Barat) mempersiapkan invasi ke tanah kami, termasuk Krimea," kata Putin, dilansir Al Arabiya.
Putin membangkitkan memori kepahlawanan Soviet dalam Perang Dunia Kedua untuk mendesak pasukannya menuju kemenangan di Ukraina.
Berpidato di depan barisan prajurit di Lapangan Merah pada peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman, Putin mengutuk ancaman eksternal untuk melemahkan dan memecah belah Rusia.
Putin juga mengulangi argumen yang biasa dia gunakan untuk membenarkan invasinya, bahwa NATO menciptakan ancaman serius di sebelah perbatasannya.
Dia secara langsung berbicara kepada tentara yang bertempur di wilayah Donbas di Ukraina timur yang telah dijanjikan Rusia untuk dibebaskan dari Kyiv.
“Membela Tanah Air ketika nasibnya ditentukan selalu suci,” katanya.
“Hari ini Anda berjuang untuk orang-orang kami di Donbas, untuk keamanan Rusia, tanah air kami.”
“Kematian setiap prajurit dan perwira sangat menyakitkan bagi kami,” katanya.
“Negara akan melakukan segalanya untuk mengurus keluarga-keluarga ini.”
Dia mengakhiri pidatonya dengan seruan kepada tentara yang berkumpul: "Untuk Rusia, Untuk Kemenangan, Hore!"
Pidato 11 menit Putin pada hari ke-75 invasi tidak memberikan penilaian kemajuan dalam perang dan tidak memberikan indikasi berapa lama itu akan berlanjut.
Dia telah berulang kali menyamakan perang yang dia sebut sebagai pertempuran melawan nasionalis berbahaya yang diilhami "Nazi" di Ukraina dengan tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika Adolf Hitler menginvasi pada tahun 1941.
https://video.tribunnews.com/view/37...i-transnistria
Rabu, 11 Mei 2022 17:32 WIB
TRIBUN-VIDEO.COM, WASHINGTON - Tak hanya menginvasi Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan menyerang wilayah lain hingga ke Moldova.
Itulah sebabnya Putin memerintahkan serangan besar-besaran di kawasan Donbass dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Klaim tersebut disampaikan oleh pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) Avril Haines, Selasa (10/5/2022).
Direktur intelijen nasional di kabinet pemerintahan Joe Biden itu menyebut pemfokusan kekuatan Rusia di timur Ukraina saat ini hanyalah “sementara”.
Menurut Haines, Putin siap dengan konflik berkepanjangan di Ukraina.
Rusia disebut ingin memblokade Ukraina dari lautan dan menyambung wilayah pendudukan hingga Transnistria di Moldova.
Transnistria merupakan negara yang dideklarasikan kelompok separatis pro-Rusia pada 1990 silam.
Saat ini, lebih dari 1.000 pasukan perdamaian asal Rusia berjaga di Transnistria.
“Kami melihat indikasi bahwa militer Rusia ingin memperluas jembatan darat ke Transnistria,” lanjutnya.
Meskipun demikian, intelijen AS menilai Rusia belum punya cukup kekuatan untuk menyerbu dan menduduki timur dan selatan Ukraina sekaligus.
Meski demikian, Haines menyebut Putin berkemungkinan akan mendeklarasikan perang secara resmi dan mengumumkan mobilisasi massal di kemudian hari.
“Tren saat ini meningkatkan kemungkinan bahwa Presiden Putin akan beralih ke cara-cara yang lebih drastis, termasuk menetapkan darurat militer, reorientasi produksi industri, atau eskalasi opsi militeristis lain untuk merengkuh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya,” kata Haines.
Isu bahwa Rusia menargetkan wilayah selatan Ukraina hingga Transnistria telah berembus sejak bulan lalu.
Pada April 2022, terdapat sejumlah serangan bom di Transnistria yang diklaim Ukraina sebagai operasi bendera palsu oleh Rusia.
Alasan Putin Serang Ukraina
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa intervensi Rusia di Ukraina diperlukan karena Barat sedang bersiap menyerang Rusia.
Hal tersebut Putin sampaikan pada saat berpidato di parade Hari Kemenangan tahunan di Lapangan Merah Moskow yang menandai peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.
"(Barat) mempersiapkan invasi ke tanah kami, termasuk Krimea," kata Putin, dilansir Al Arabiya.
Putin membangkitkan memori kepahlawanan Soviet dalam Perang Dunia Kedua untuk mendesak pasukannya menuju kemenangan di Ukraina.
Berpidato di depan barisan prajurit di Lapangan Merah pada peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman, Putin mengutuk ancaman eksternal untuk melemahkan dan memecah belah Rusia.
Putin juga mengulangi argumen yang biasa dia gunakan untuk membenarkan invasinya, bahwa NATO menciptakan ancaman serius di sebelah perbatasannya.
Dia secara langsung berbicara kepada tentara yang bertempur di wilayah Donbas di Ukraina timur yang telah dijanjikan Rusia untuk dibebaskan dari Kyiv.
“Membela Tanah Air ketika nasibnya ditentukan selalu suci,” katanya.
“Hari ini Anda berjuang untuk orang-orang kami di Donbas, untuk keamanan Rusia, tanah air kami.”
“Kematian setiap prajurit dan perwira sangat menyakitkan bagi kami,” katanya.
“Negara akan melakukan segalanya untuk mengurus keluarga-keluarga ini.”
Dia mengakhiri pidatonya dengan seruan kepada tentara yang berkumpul: "Untuk Rusia, Untuk Kemenangan, Hore!"
Pidato 11 menit Putin pada hari ke-75 invasi tidak memberikan penilaian kemajuan dalam perang dan tidak memberikan indikasi berapa lama itu akan berlanjut.
Dia telah berulang kali menyamakan perang yang dia sebut sebagai pertempuran melawan nasionalis berbahaya yang diilhami "Nazi" di Ukraina dengan tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika Adolf Hitler menginvasi pada tahun 1941.
https://video.tribunnews.com/view/37...i-transnistria
Diubah oleh dragonroar 12-05-2022 13:34
0
329
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan