- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Monitor Potensi Kasus Baru Hepatitis Misterius


TS
rumahkonstituen
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Monitor Potensi Kasus Baru Hepatitis Misterius

Quote:
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Charles Honoris menyoroti kemunculan sejumlah kasus hepatitis akut misterius di Tanah Air. Charles meminta pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memonitor potensi kemunculan kasus-kasus baru dengan cepat.
"Kementerian Kesehatan harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk secara cepat melakukan monitoring terkait potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah," kata Charles kepada wartawan, Senin (9/5/2022).
Charles juga meminta pemerintah segera menentukan protokol penanganan pasien untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat hepatitis akut misterius."Protokol penanganan harus segera ditentukan dan penanganan pasien harus dilakukan dengan cepat agar nyawa pasien bisa diselamatkan," kata dia.
Charles kemudian menyoroti fakta ilmiah terkait hepatitis akut misterius yang hingga kini masih belum diketahui. Lantas, dia mendorong Kemenkes membuka komunikasi dengan otoritas kesehatan internasional, termasuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), terkait informasi tersebut.
"Kasus kematian akibat hepatitis akut pada anak sudah ditemukan di puluhan negara. Sampai saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait penyakit ini baik dari sisi metode penularan, masa inkubasi, dan tingkat kematian," kata Charles.
"Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan harus membuka komunikasi secara intens dengan otoritas kesehatan di berbagai negara dan juga dengan WHO untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat khususnya terkait dengan protokol penanganan pasien," lanjutnya.
Lebih lanjut, Charles berharap pemerintah memiliki pola komunikasi publik yang baik kepada masyarakat untuk menghindari kepanikan dan penyebaran disinformasi. Dia menyinggung informasi hoaks soal hepatitis misterius yang belakangan dikaitkan dengan vaksinasi COVID.
"Di sisi lain, saya berharap pemerintah bisa memiliki pola komunikasi publik yang baik dalam menghadapi munculnya kasus-kasus hepatitis akut pada anak di Indonesia. Komunikasi publik yang dilakukan secara terbuka dan transparan akan dapat menghindari kepanikan publik dan penyebaran disinformasi," katanya.
"Saat ini saja sudah mulai bermunculan berbagai informasi hoaks yang mengaitkan hepatitis akut pada anak dengan vaksinasi COVID-19," imbuh dia.
"Kementerian Kesehatan harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk secara cepat melakukan monitoring terkait potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah," kata Charles kepada wartawan, Senin (9/5/2022).
Charles juga meminta pemerintah segera menentukan protokol penanganan pasien untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat hepatitis akut misterius."Protokol penanganan harus segera ditentukan dan penanganan pasien harus dilakukan dengan cepat agar nyawa pasien bisa diselamatkan," kata dia.
Charles kemudian menyoroti fakta ilmiah terkait hepatitis akut misterius yang hingga kini masih belum diketahui. Lantas, dia mendorong Kemenkes membuka komunikasi dengan otoritas kesehatan internasional, termasuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), terkait informasi tersebut.
"Kasus kematian akibat hepatitis akut pada anak sudah ditemukan di puluhan negara. Sampai saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait penyakit ini baik dari sisi metode penularan, masa inkubasi, dan tingkat kematian," kata Charles.
"Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan harus membuka komunikasi secara intens dengan otoritas kesehatan di berbagai negara dan juga dengan WHO untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat khususnya terkait dengan protokol penanganan pasien," lanjutnya.
Lebih lanjut, Charles berharap pemerintah memiliki pola komunikasi publik yang baik kepada masyarakat untuk menghindari kepanikan dan penyebaran disinformasi. Dia menyinggung informasi hoaks soal hepatitis misterius yang belakangan dikaitkan dengan vaksinasi COVID.
"Di sisi lain, saya berharap pemerintah bisa memiliki pola komunikasi publik yang baik dalam menghadapi munculnya kasus-kasus hepatitis akut pada anak di Indonesia. Komunikasi publik yang dilakukan secara terbuka dan transparan akan dapat menghindari kepanikan publik dan penyebaran disinformasi," katanya.
"Saat ini saja sudah mulai bermunculan berbagai informasi hoaks yang mengaitkan hepatitis akut pada anak dengan vaksinasi COVID-19," imbuh dia.
Sumber: Detik
0
299
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan