- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
- April Mengutuk, Mei Mendoakan, Perubahan Sikap Erdogan pada Israel Timbulkan Tanda 


TS
dragonroar
April Mengutuk, Mei Mendoakan, Perubahan Sikap Erdogan pada Israel Timbulkan Tanda
April Mengutuk, Mei Mendoakan, Perubahan Sikap Erdogan pada Israel Timbulkan Tanda Tanya
 
- 7 Mei 2022, 14:20 WIB
 Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Reuters/Umit Bektas
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Reuters/Umit Bektas
PIKIRAN RAKYAT – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan satu di antara sekian banyak pemimpin muslim dunia yang mengutuk Israel, dan secara terang-terangan bersikap kontra terhadap negara itu.
Namun, sikap Erdogan di hari kemerdekaan Israel ke-74, Kamis, 5 Mei 2022 dinilai membingungkan.
Pasalnya, tak seperti tahun-tahun yang lalu, Presiden Turki tersebut tak lagi mengirimkan kutukan melainkan surat berisikan untai harapan dan doa baik bagi Israel.
Hanya berselang beberapa hari setelah kekerasan kembali terjadi pada warga Palestina di bulan Ramadhan, Erdogan bersikap seolah pindah haluan.
Dia diketahui mengirimkan surat ucapan selamat kepada Presiden Isaac Herzog beserta warga negara Israel, pada malam Hari Kemerdekaan mereka yang ke-74.
“Pada kesempatan hari nasional Negara Israel, saya mengucapkan selamat kepada Yang Mulia dan rakyat Israel atas nama bangsa saya dan saya sendiri,” kata Erdogan kepada Herzog, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Yerussalem Post, Sabtu, 7 Mei 2022.
Perubahan itu dinilai terlalu cepat dan tidak masuk akal, lantaran pada April lalu, ketika Jumat berdarah pertama kali terjadi di bulan puasa, Erdogan masih sangat vokal mengungkapkan kebenciannya.
Pada Ramadhan 2021, dia bahkan mengenakan jubah yang telah ditenunnya selama 15 tahun sebagai simbol pelindung Islam Yerusalem
“Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem, yang hanya mementingkan diri sendiri, rumah sendiri, dan nilai-nilai suci mereka sendiri, dengan cara biadab tanpa etika,” kata Erdogan, setahun lalu.
“Kekerasan di Yerusalem adalah serangan terhadap semua Muslim dan melindungi kehormatan Yerusalem adalah kewajiban bagi setiap Muslim,” ujar Erdogan lagi.
Sikap terakhir Erdogan tampak sama sekali berseberangan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Dalam surat ucapan selamat yang dikirimkan, Erdogan banyak menyinggung hubungan kerjasama terbaru antara Turki dan Israel.
“Dalam periode baru hubungan kita, yang digembar-gemborkan oleh kunjungan Yang Mulia pada bulan Maret, saya dengan tulus percaya bahwa kerja sama antara negara kita akan berkembang, dengan cara melayani kepentingan nasional kita bersama, serta perdamaian dan stabilitas regional,” ucapnya.
“Mengambil kesempatan ini, saya menyampaikan harapan terbaik saya untuk kesehatan dan kebahagiaan Yang Mulia, serta untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Israel,” ucapnya lagi dalam surat yang sama.
Orang-orang sontak mempertanyakan akankah ini semacam taktik politik atau merupakan warna asli dari sosok Recep Tayyip Erdogan.
Ternyata, penulisan surat itu memang didasarkan pada prinsip-prinsip dan taktik politik dari Erdogan.
Dengan pemilihan presiden Turki yang dijadwalkan pada Juni 2023, negaranya terisolasi di kawasan dan ekonomi mereka sedang dalam keadaan yang mengerikan.
Erdogan membutuhkan perubahan nasib yang cepat dan signifikan sebelum menghadapi pemilihan umum, salah-satunya dengan memperbaiki hubungan bersama Israel. ***
https://www.pikiran-rakyat.com/bandu...a-tanya?page=3
- 7 Mei 2022, 14:20 WIB
 Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Reuters/Umit Bektas
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Reuters/Umit BektasPIKIRAN RAKYAT – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan satu di antara sekian banyak pemimpin muslim dunia yang mengutuk Israel, dan secara terang-terangan bersikap kontra terhadap negara itu.
Namun, sikap Erdogan di hari kemerdekaan Israel ke-74, Kamis, 5 Mei 2022 dinilai membingungkan.
Pasalnya, tak seperti tahun-tahun yang lalu, Presiden Turki tersebut tak lagi mengirimkan kutukan melainkan surat berisikan untai harapan dan doa baik bagi Israel.
Hanya berselang beberapa hari setelah kekerasan kembali terjadi pada warga Palestina di bulan Ramadhan, Erdogan bersikap seolah pindah haluan.
Dia diketahui mengirimkan surat ucapan selamat kepada Presiden Isaac Herzog beserta warga negara Israel, pada malam Hari Kemerdekaan mereka yang ke-74.
“Pada kesempatan hari nasional Negara Israel, saya mengucapkan selamat kepada Yang Mulia dan rakyat Israel atas nama bangsa saya dan saya sendiri,” kata Erdogan kepada Herzog, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Yerussalem Post, Sabtu, 7 Mei 2022.
Perubahan itu dinilai terlalu cepat dan tidak masuk akal, lantaran pada April lalu, ketika Jumat berdarah pertama kali terjadi di bulan puasa, Erdogan masih sangat vokal mengungkapkan kebenciannya.
Pada Ramadhan 2021, dia bahkan mengenakan jubah yang telah ditenunnya selama 15 tahun sebagai simbol pelindung Islam Yerusalem
“Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem, yang hanya mementingkan diri sendiri, rumah sendiri, dan nilai-nilai suci mereka sendiri, dengan cara biadab tanpa etika,” kata Erdogan, setahun lalu.
“Kekerasan di Yerusalem adalah serangan terhadap semua Muslim dan melindungi kehormatan Yerusalem adalah kewajiban bagi setiap Muslim,” ujar Erdogan lagi.
Sikap terakhir Erdogan tampak sama sekali berseberangan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Dalam surat ucapan selamat yang dikirimkan, Erdogan banyak menyinggung hubungan kerjasama terbaru antara Turki dan Israel.
“Dalam periode baru hubungan kita, yang digembar-gemborkan oleh kunjungan Yang Mulia pada bulan Maret, saya dengan tulus percaya bahwa kerja sama antara negara kita akan berkembang, dengan cara melayani kepentingan nasional kita bersama, serta perdamaian dan stabilitas regional,” ucapnya.
“Mengambil kesempatan ini, saya menyampaikan harapan terbaik saya untuk kesehatan dan kebahagiaan Yang Mulia, serta untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Israel,” ucapnya lagi dalam surat yang sama.
Orang-orang sontak mempertanyakan akankah ini semacam taktik politik atau merupakan warna asli dari sosok Recep Tayyip Erdogan.
Ternyata, penulisan surat itu memang didasarkan pada prinsip-prinsip dan taktik politik dari Erdogan.
Dengan pemilihan presiden Turki yang dijadwalkan pada Juni 2023, negaranya terisolasi di kawasan dan ekonomi mereka sedang dalam keadaan yang mengerikan.
Erdogan membutuhkan perubahan nasib yang cepat dan signifikan sebelum menghadapi pemilihan umum, salah-satunya dengan memperbaiki hubungan bersama Israel. ***
https://www.pikiran-rakyat.com/bandu...a-tanya?page=3
0
411
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan