Hai Agan dan Sista. Alhamdulillah aku bisa menyempatkan waktu buat bikin thread lainnya. Jangan bosan main ke threadku yak, Gan Sis. Lebaran sebentar lagi. Aku selaku penulis ingin mengucapkan minnal aidzin walfaidzin buat Agan dan Sista. Mohon maaf lahir batin. Semoga kita dipertemukan lagi dengan bulan suci ramadhan.

Oke, thread kali ini aku ingin mereview sebuah buku terjemahan yang judulnya The Last Spell Breather. Buku bergenre fantasy dan sci-fi ini ditulis oleh Julie Pike. Novel ini mengisahkan tentang Rayme dan ibunya yang merupakan seorang pembaca mantra. Pembaca mantra memiliki peran penting untuk menjaga desa serta warganya dari wabah monster. Mungkin jika kamu tertarik, kamu bisa membelinya di toko buku terdekat.

Sinopsis
Rayme bersama ibunya tinggal di sebuah desa yang bernama Panderin. Desa ini dihuni olej banyak penduduk. Damai, tentram, nyaman, begitulah gambaran sekilas mengenai Panderin. Ibu Rayne adalah seorang pembaca mantra. Pembaca mantra memiliki kemampuan untuk menggunakan kata-kata sihir. Ibu Rayne banyak membantu mengatasi masalah yang dialami oleh warga desa. Seperti menyembuhkan penyakit, mematangkan buah apel, dan masih banyak lagi.

Sampai suatu hari, Rayne tak sengaja menjatuhkan buku mantra milik ibunya ke perapian. Kecelakaan itu membuat buku mantra ibunya rusak. Banyak kata-kata sihir yang hilang. Mantra yang ada di dalam buku pun rusak. Tidak hanya sampai di situ. Penduduk desa pun berubah menjadi monster hanya dalam waktu singkat. Mereka yang telah dibacakan mantra, berubah menjadi mosnter. Teman-teman Rayne berubah menjadi sosok yang mengerikan. Hanya satu orang yang tidak berubah, yakni Tom. Satu-satunya anak yang tidak dibacakan mantra di desa tersebut.

Rayne bersama Tom akhirnya meninggalkan Panderin. Mereka bersama-sama mencari ibu Rayne yang kemungkinan besar berada di perpustakaan agung. Tempat itu adalah tempat untuk pemabca manta menempuh pendidikan. Rayne dibantu oleh Tom dan Frank, melakukan perjalanan ke perpustakaan besar itu. Perjalanan mereka tempuh beberapa hari. Tentu di perjalanan, mereka menghadapi tantangan. Monster ikan menghadang mereka. Beruntungnya mereka berhasil meloloskan diri.

Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya mereka bertiga sampai di perpustakaan agung. Di sana, muncul sosok bernama Mali. Dia merupakan bibi Rayne, alias adik dari ibunya. Mali rupanya mengetahui masalah yang dihadapi Rayne. Dia dengan senang hati membantu keponakannya itu. Mali meminta Rayne meminjamkan nyala sihir yang ada pada diri Rayne. Dengan nyala sihir, Mali mampu membaca mantra. Rayne bersedia meminjamkannya tanpa berpikir panjang.

Mali rupanya menipu Rayne sejak awal. Dia menahan ibu Rayne bersamanya di perpustakaan agung. Mali sudah menyusun rencana untuk mengambil nyala sihir dari Rayne. Dia ingin membalaskan dendamnya pada ibu Rayne. Akhirnya Rayne bersama Tom serta ibunya bekerja sama untuk mengalahkan Mali.

***

Dari sinopsisnya sendiri, bisa dibilang kisahnya cukup menarik. Premis yang dibawakan sederhana. Sepanjang kisah, kamu akan dibawa berpetualang bersama Rayne dan Tom. Buku ini tidak menonjolkan sisi magicnya. Justru menonjolkan sisi petualangan yang dialami tokoh utama. Buat kamu yang suka buku genre petualangan, buku ini bisa kamu pilih. Sedangkan jika kamu lebih suka aksi bebau sihir, mungkin buku ini kurang cocok buat kamu.

Sistem sihir
Sitem sihir yang digunakan pada buku karangan Julie ini berbeda dengan buku bergenre sejenis. Kamu tidak akan menemukan adanya tongkat sihir, ramuan, segala macam. Tidak, kamu hanya akan menemukan kata-kata sihir, buku mantra, serta perkamen. Mantra di buku ini juga tidak singkat seperti “Simsalabim” or whatever it is. Mantra yang digunakan berbentuk puisi. Bermain dengan kata-kata, frasa, dan bait.

Sistem sihirnya juga tidak menggunakan efek cahaya dan semacamnya. Di sini, hanya kata-kata sihir yang memberikan efek. Setiap kata yang ditiupkan akan memberikan efek pada target yang dikenai kata-kata sihir tersebut. Memang sistemnya terkesan lebih rumit dibandingkan novel fantasy yang biasa kita temui.

Alur
Dari segi alur, novel yang satu ini cukup meanrik. Aku tidak bilang kalau novel ini membawakan alur yang sangat keren. Seperti yang sudah aku jelaskan, bagian petualangan yang lebih banyak ditonjolkan pada novel ini. Selain itu. Alur di mana Rayne bertemu ibunya hanya sedikit. Bagian epic dari novel ini pun terletak pada bagian akhir. Sepanjang cerita, kamu akan banyak diajak berpetualang.

Nah, mungkin segitu dari aku mengenai ulasan novel The Last Spell Breather. Mungkin untuk Agan Sista yang tetarik dengan novel ini, bisa membelinya di toko terdekat.

Sampai jumpa di threadku selanjutnya.