junirullahAvatar border
TS
OWNER
junirullah
Larangan ekspor minyak sawit Indonesia memicu kekhawatiran atas harga pangan global


Indonesia mengumumkan pada hari Jumat larangan ekspor minyak kelapa sawit dalam upaya untuk menghalangi melonjaknya harga minyak goreng domestik. Larangan dari eksportir terbesar dunia telah mengguncang pasar minyak nabati yang sudah genting. Harga minyak goreng melonjak karena perang berkecamuk antara produsen minyak bunga matahari Rusia dan Ukraina.
Minyak sawit adalah minyak nabati yang paling banyak diproduksi, dikonsumsi dan diperdagangkan di dunia.
Harga minyak goreng telah meningkat secara substansial sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina. Baik Ukraina dan Rusia adalah pengekspor utama minyak bunga matahari.

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepada Reuters bahwa Jakarta memahami bahwa larangan tersebut akan merugikan negara lain, tetapi menekankan bahwa perlu untuk menurunkan harga minyak goreng domestik karena permintaan melebihi pasokan.
Indrawati mengatakan bahwa pemerintah melakukan apa yang merupakan salah satu “langkah paling keras” yang mungkin dilakukan setelah langkah-langkah sebelumnya gagal menstabilkan harga.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mewajibkan produsen untuk mencadangkan stok untuk keperluan domestik, tetapi hal ini tidak berhasil menurunkan harga ke tingkat yang terjangkau bagi rumah tangga negara tersebut. “Masih terlalu mahal bagi rumah tangga biasa untuk membeli minyak goreng ini,” kata menteri keuangan Indonesia.
“Kami tahu ini bukan hasil yang terbaik,” kata Indrawati. “Jika kita tidak akan mengekspor, itu pasti akan memukul negara lain.”
India adalah importir minyak sawit terbesar, yang menyumbang 40% dari konsumsi minyak nabati, sesuai USDA. India memenuhi setengah dari kebutuhan tahunannya untuk 8,3 juta ton minyak sawit dari Indonesia. Tahun lalu, Pusat tersebut juga mengumumkan rencananya untuk meningkatkan produksi minyak sawit domestik India. Direktur Eksekutif Asosiasi India DN Pathak mengatakan: “Kami telah mendengar bahwa Indonesia sekarang telah mengecualikan minyak sawit mentah dari larangan ekspor. Jika itu terjadi, itu hal yang sangat bagus karena di pasar yang sudah ketat, larangan CPO akan memperketat pasokan lebih lanjut. Namun, kami menunggu kejelasan lebih lanjut.”


by. The Statesman May 1, 2022 8:40 am
0
411
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan