- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rusia Laporkan Ledakan di Perbatasan Ukraina, Penasihat Zelensky Sebut Karma


TS
4574587568
Rusia Laporkan Ledakan di Perbatasan Ukraina, Penasihat Zelensky Sebut Karma

Kiev -
Otoritas Ukraina belum memberikan pernyataan resmi menanggapi laporan rentetan ledakan di wilayah Rusia yang berbatasan dengan wilayahnya. Namun penasihat kepresidenan Ukraina menyampaikan pernyataan samar terkait rentetan ledakan yang dilaporkan Rusia itu.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (27/4/2022), tanpa secara langsung mengakui bahwa Ukraina bertanggung jawab, Mykhailo Podolyak yang merupakan penasihat Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan wajar jika wilayah Rusia di mana bahan bakar dan persenjataan disimpan belajar soal 'demiliterisasi'.
Penggunaan kata 'demiliterisasi' menyindir tujuan invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung selama sembilan pekan. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina yang disebut sebagai 'operasi militer khusus' itu bertujuan untuk melakukan demiliterisasi dan de-Nazifikasi terhadap negara tetangganya.
"Wilayah Belgorod, Voronezh dan Kursk sekarang juga mulai secara aktif mempelajari konsep seperti 'demiliterisasi'," sebut Podolyak dalam komentarnya.
"Di wilayah-wilayah Rusia ini, depot bahan bakar besar yang menyediakan bahan bakar untuk kendaraan lapis baja tentara Rusia secara berkala terbakar dan depot amunisi meledak. Karena berbagai alasan," imbuhnya.
"Bagaimana ini bisa dijelaskan? Sangat sederhana. Jika Anda (Rusia-red) memutuskan untuk menyerang negara lain secara besar-besaran, membunuh setiap orang di sana secara besar-besaran, melindas orang-orang yang damai secara besar-besaran dengan tank, dan menggunakan gudang di wilayah Anda untuk memungkinkan pembunuhan, maka cepat atau lambat utang harus dibayar kembali," cetus Podolyak.
Ditambahkan Podolyak bahwa tidak mungkin untuk membiarkan begitu saja invasi Rusia. "Oleh karena itu, pelucutan senjata di gudang para pembunuh di Belgorod dan Voronezh menjadi proses yang benar-benar alami. Karma adalah hal yang kejam," tegasnya.
Pernyataan Podolyak itu mengomentari laporan rentetan ledakan yang terdengar di tiga wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina pada Rabu (27/4) pagi waktu setempat.
Suara ledakan dilaporkan terdengar di Belgorod, setelah sebuah depot amunisi yang ada di desa Staraya Nelidovka -- 16 kilometer sebelah utara perbatasan Ukraina -- dilanda kebakaran. Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov tidak menjelaskan lebih lanjut sumber ledakan tersebut.
Di wilayah Kursk, warga setempat melaporkan 'mendengar ledakan' pada dini hari sekitar pukul 02.45 waktu setempat. Pernyataan Gubernur Kursk Roman Starovoyt menyebut ledakan itu kemungkinan besar berasal dari sistem pertahanan udara. Dia juga memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan.
Beberapa saat kemudian, Starovoyt mengungkapkan bahwa sebuah pesawat tanpa awak atau drone milik Ukraina ditembak jatuh di wilayah udara Kursk.
Dua ledakan lainnya terdengar oleh warga di area Shilovo yang ada di kota Voronezh menjelang subuh, sekitar pukul 04.40 waktu setempat. Laporan kantor berita TASS yang mengutip pejabat Kementerian Urusan Darurat menyatakan penyelidikan tengah dilakukan otoritas setempat.
Mirip seperti situasi di Kursk, pernyataan Gubernur Voronezh Alexander Gusev pada Rabu (27/4) pagi menyebut sistem pertahanan udara di wilayahnya telah mendeteksi dan menghancurkan sebuah drone pengintai berukuran kecil. Namun dia tidak menyebut lebih lanjut asal drone tersebut.
Rusia telah mengirimkan penyidik ke Kursk dan Voronezh untuk mendokumentasikan apa yang disebutnya sebagai 'tindakan ilegal oleh tentara Ukraina'.
Rentetan ledakan di wilayah selatan Rusia itu terjadi setelah kebakaran besar melanda fasilitas penyimpanan minyak Rusia di wilayah Bryansk, yang juga dekat perbatasan Ukraina. Awal bulan ini, Rusia menuduh Ukraina menyerang depot bahan bakar di Belgorod dengan helikopter. Tuduhan itu telah dibantah oleh pejabat keamanan Ukraina.
Namun demikian, insiden-insiden tersebut dinilai telah mengekspose kerentanan Rusia di wilayah-wilayah yang dekat dengan Ukraina, yang penting bagi rantai logistik militernya.
Sejauh ini belum ada pengakuan dari militer Ukraina maupun Kementerian Pertahanan Ukraina bahwa pasukannya bertanggung jawab atas insiden terkini di wilayah Rusia dekat perbatasan itu.
Sumber
0
364
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan