Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Rusia telah gagal dalam tujuan utama serangannya ke Ukraina. Hal ini disampaikan Blinken selama kunjungannya ke Kyiv.
"Dalam hal tujuan perang Rusia, Rusia telah gagal, dan Ukraina telah berhasil karena tujuan utama yang dibawa Presiden Putin ke sini, dengan kata-katanya sendiri, adalah untuk sepenuhnya menundukkan Ukraina kembali ke Rusia, untuk mengambil kedaulatannya dan kemerdekaan," kata Blinken, berbicara kepada sekelompok pers, dikutip dari Reuters, Senin (25/4/2022).
"Dan itu belum terjadi, dan jelas tidak akan terjadi," tegasnya.

Moskow juga dilaporkan memperkirakan bahwa Kyiv akan jatuh ke kendalinya dalam beberapa hari, tetapi hal ini belum terjadi hingga kini.
Sebaliknya, menurut perkiraan NATO, laporan pemerintah Ukraina, dan pelacak intel sumber terbuka Oryx, Rusia telah kehilangan setidaknya tujuh jenderal, 3.000 peralatan besar, dan sebanyak 20.000 tentara selama perang 9 minggu melawan tetangganya yang jauh lebih kecil itu. 
Dengan kerugiannya, Rusia juga masih belum berhasil mendapatkan keunggulan udara atas negara itu, berkat perlawanan keras Ukraina dan sejumlah besar senjata dan dukungan intelijen dari negara-negara NATO.
Sebelumnya, Rusia telah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari untuk aksi yang disebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "operasi khusus militer".
Serangan dilakukan untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya serta membasmi orang-orang Ukraina yang disebutnya nasionalis berbahaya layaknya Nazi.
Kini, Moskow telah memutuskan untuk memfokuskan serangan di wilayah Timur Negeri Jirannya itu, tepatnya di wilayah Donetsk dan Luhansk. Kedua wilayah itu diketahui merupakan wilayah yang diklaim Rusia sebagai berdiri sendiri dan tidak berada dalam kedaulatan Kyiv. Sumber