Kaskus

Hobby

laticiaaAvatar border
TS
laticiaa
Kenali Kleptomania : Si Hobi Mencuri ?
Kenali Kleptomania : Si Hobi Mencuri ?
Ilustrasi penderita kleptomania (Sumber : Bing)

Kleptomania? Pernah dengar kata-kata itu?
“Oh si pencuri itu ya, yang senang mengambil barang milik orang lain?”

“Oh seseorang dengan hobi aneh itu ya?”

“Lebih baik dijauhi saja orang seperti itu, dia gila!”

Begitulah kira-kira pemikiran orang awam tentang kleptomania. Jadi apa sebenarnya kleptomania itu?

Makan ketupat di hari raya

Makannya sambil nonton tazmania

Laticia Hernandha nama saya

Akan membahas tentang kleptomania

 

Kata “kleptomania” pasti sudah familiar. Walaupun sudah familiar, pasti masih banyak yang belum mengetahui lebih dalam apa itu kleptomania. Orang awam biasanya mengenal kleptomania dengan sebutan si tukang mencuri. Apa yang ada dalam pikiran anda jika mendengar kata mencuri? Pasti langsung akan terpikir  bahwa mencuri merupakan tindakan kriminalitas yang dilakukan orang dewasa, orang dewasa yang sehat jiwa dan raganya, yang dapat terjadi karena terhimpit ekonomi, memiliki rencana yang sudah tersusun. Namun, tidak untuk kasus kleptomania ini.

Kenali Kleptomania : Si Hobi Mencuri ?


Penderita kleptomania memiliki kriteria diagnosis yaitu melakukan kejahatan (pencurian), namun kleptomania dan mencuri merupakan dua hal yang berbeda. Penderita kleptomania mencuri untuk mendapatkan ketegangan, setelahnya penderita akan merasakan kelegaan atau kenikmatan.Seolah menjadi sebuah kebutuhan, dimana barang yang diambil bukan merupakan barang yang dibutuhkan atau bernilai ekonomis tinggi, melainkan semata pemenuhan hasrat sensasi dalam melakukan tindakan pengambilan barang tersebut. Penderita kleptomania ketika ditanya, ia akan menjawab tidak tau mengapa mencuri, tapi ia sadar melakukan tersebut.

Kenali Kleptomania : Si Hobi Mencuri ?


Sedangkan kalau mencuri (yang bukan kleptomania) memang tujuan awalnya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, yang mana barang yang akan dicuri merupakan barang-barang dengan harga ekonomis tinggi, lalu orang yang mencuri biasanya akan dihantui perasaan bersalah bukan merasakan kenikmatan. Orang yang mencuri (yang bukan kleptomania) juga merencanakan pencurian yang akan dilakukannya.

 

Kenali Kleptomania : Si Hobi Mencuri ?


Jadi, kleptomania itu apa sih?

Kleptomania bukan merupakan hobi seseorang melainkan ialah sebuah gangguan mental dimana seorang penderita mengalami dorongan dan ketegangan yang sangat kuat untuk melakukan tindakan mengambil barang milik orang lain dan mencapai kepuasaannya apabila tindakan mengambil tersebut telah berhasil. Menurut buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edition (DSM-V), kriteria kleptomania terbagi menjadi lima yaitu :

1. Ketidakmampuan berulang untuk menahan dorongan untuk mencuri barang-barang yang tidak membutuhkan penggunaan pribadi atau nilai uang

2. Sesaat sebelum melakukan pencurian, untuk meningkatkan rasa tegang

3. Kesenangan, hadiah, atau kelegaan pada saat melakukan pencurian

4. Pencurian tidak dimaksudkan untuk menyampaikan kemarahan atau pembalasan dan bukan merupakan reaksi terhadap ilusi atau halusinas

5. Pencurian paling baik dijelaskan oleh gangguan perilaku, episode manik, atau gangguan kepribadian antisosial

 

Mari kita lihat situasi dunia mengenai penderita gangguan jiwa (kleptomania). Salah satu ukuran beban penyakit adalah disability Disability Adjusted Life Year (DALYs). Perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa di dunia saat ini adalah sekitar 450 juta jiwa (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2019). Dikutip dari NCBI (2011), kleptomania merupakan gangguan kejiwaan yang menjangkiti 6 dari 1.000 orang diseluruh dunia. Di Amerika Serikat sendiri, jumlah penderitanya saat ini diperkirakan mencapai 1,2 jutaorang (Kemenkes 2019).

 

Lalu bagaimana penderita gangguan jiwa di Indonesia?

Ada lebih dari 19 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang menderita gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta orang diperkirakan mengalami depresi. Angka ini cenderung meningkat jika dibandingkan data tahun 2013.Macam-macam gangguan jiwa yang terjadi misalnya gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, gangguan psikotik, gangguan makan, gangguan suasana hati, gangguan pengendalian impuls, gangguan obsesif kompulsif, dan gangguan pascatrauma. Sedangkan untuk kleptomania masuk kedalam gangguan pengendalian impuls.

 

Jadi, apa yang menyebabkan kleptomania dapat terjadi?

Teori  psikoanalisa  mengkaitkan  tindakan  mencuri  kompulsif  dengan  trauma  masa  kecil  dan pengabaian  atau  tindak  kekerasan  oleh  orang  tua,  dan  perilaku  mencuri  merupakan  simbol  dari memiliki   kembali   masa   kecil   yang   hilang. Ada beberapa  faktor  yang  mungkin  menyebabkan  kleptomania,  yaitu  faktor  genetik,  keluarga, masalah  kepribadian,  sosial,  dan  fisiologis. Secara  khusus,  terkait dengan  faktor keluarga, kebanyakan  individu dengan gangguan kleptomania tidak dibesarkan oleh orang tua mereka, atau  memiliki orang tua  yang tidak  harmonis (orang tua bercerai,  menikah  lagi, atau  dari  keluarga  di  mana  orang  tua  dan  anak  memiliki  tingkat  komunikasi  dan  kedekatan emosional  yang  rendah). Individu  dengan  kleptomania  juga  melaporkan  kurangnya  kehangatan afektif dari keluarga mereka.Penyakit kleptomania ini dialami pada masa puber, dan pada beberapa kasus sampai dewasa, atau bahkan seumur hidup. Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa, seperti kelainan emosi, bulimia nervosa, paranoia, schizoid, atau bordeline personality disorder. Kleptomania ini juga dapat disebabkan karena cedera otak traumatik dan keracunan gas karbondioksida(Miao and Hu 2013).

 

Bagaimana kleptomania terjadi?

Faktor biologis menjelaskan terjadinya gangguan pada otak, dan retardasi mental, yang dihubungkan dengan gangguan menonaktifkan impuls kontrol yang disertai dengan ciri-ciri melakukan berulang-ulang kegiatan tersebut. Barang yag dicuri oleh penderita kleptomania belum tentu berguna, melainkan hanya untuk mendapatkan kepuasan tersendiri dari ketegangan mencuri. Tanda neurologis fokal, atrofi kortikal, dan pembesaran ventrikel lateral telah ditemukan pada beberapa pasien. Gangguan metabolisme monoamine khususnya serotanin telah didalilkan. Beberapa penelitian telah menekankan pentingnya aspek psikososial dari gangguan seperti peristiwa dalam kehidupan. Gangguan pengendalian impuls berawal dari pengendalian diri yang tidak dapat terkontrol. Gangguan ini sudah pasti akan merugikan penderitanya. Gangguan ini disertai dengan dorongan destruktif, namun sulit untuk menolaknya (Danik 2019).

Kenali Kleptomania : Si Hobi Mencuri ?


Bagaimana cara mengatasinya ya..?
Penderita klepto susah mengontrol dorongan impuls itu muncul. Meskipun dirinya sudah berkali-kali kepergok dan meminta maaf. Akan tetapi apabila dorongan itu datang kembali maka dia akan melakukannya lagi. Terapi paling baik memang dibawa kepada psikolog, agar bisa dilakukan terapi perilaku. Terapi perilaku adalah serangkaian perilaku yang psikolog ciptakan untuk direkayasa. Jadi, tidak sekedar mengobati dari sisi pikirannya saja, namun juga sisi perasaannya. Karena dorongan ini muncul dari perasaan, bukan pikiran. Keluarga dalam membantu proses penyembuhan tersebut adalah ikut menciptakan suatu lingkungan atau suasana yang tidak memungkinkan bagi penderita kleptomania untuk kambuh lagi hasratnya(Chang 2021).
 

Adakah cara untuk mendeteksi dini kleptomania?

Jawabannya ternyata ada, yaitu dengan menggunakan sistem pakar. Apa itu sistem pakar? Sistem pakar merupakan program  berbasis  pengetahuan yang   menyediakan   solusi-solusi   dengan   kualitas pakar yang spesifik, sekaligus mengimplementasikan pengetahuan pakar ke komputer  agar  dapat  menyelesaikan  masalah  seperti yang  dilakukan  para  ahli. Sistem  pakar  merupakan program  kecerdasan  buatan  yang  menghubungkan beberapapengetahuan base dengan sistem kesimpulan  untuk  menirukan  seorang  pakar.  Sistem pakar   adalah   sistem   yang   berusaha   mengambil pengetahuan manusia ke komputer, supaya komputer bisa    menyelesaikan    masalah    yaitu    yang    biasa ditangani  oleh  para  ahli. Sistem   yang   dibuat   yaitu   berbasis website dan program  yang  digunakan  dalam  pembuatan  tugas akhir ini memakai bahasa pemrograman PHP My Sql untuk perancangan website yang nantinya dilakukan perhitungan didalam website tersebut(Anggraini, Mahessya, and Saputra 2021).

 

Nah, sekarang anda sudah tau tentang kleptomania. Bagaimana menurut anda? Semoga anda bukan salah satu kleptomania ya...

Ambil cucian dirumah desi, cukup sekian dan terimakasih !

 

Referensi :

Anggraini, Weli Nelfita, Raja Ayu Mahessya, and Dhio Saputra. 2021. “Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kleptomania Dengan Metode Fuzzy Berbasis Web.” 1(1): 19–27. http://jurnal.pustakagalerimandiri.c...ticle/view/59.

Blum, Austin W., Brian L. Odlaug, Sarah A. Redden, and Jon E. Grant. 2018. “Stealing Behavior and Impulsivity in Individuals with Kleptomania Who Have Been Arrested for Shoplifting.” Comprehensive Psychiatry80: 186–91. https://doi.org/10.1016/j.comppsych.2017.10.002. https://www.sciencedirect.com/scienc...10440X17302304

Chang, M.P.M., Jimmy, dr. Fendra Wiciandr.Ferina Angelia. 2021. Hidup Dalam Kesehatan Ilahi : Meraih Kesempurnaan Dalam Kesehatan Tubuh, Jiwa, Dan Roh, Baik Secara Medis Maupun Alkitabiah. Jakarta : PBMR Andi. https://www.google.co.id/books/editi...J?hl=id&gbpv=0

Ermilasari, Danik. 2019. “Problematika Anak SD/MI dan Solusinya (Kumpulan Artikel Ilmiah Mahasiswa Prodi PGMI STAINU Temanggung 2018-2019).” Jakarta : Formaci 2019. https://books.google.co.id/books?id=...gbs_navlinks_s 

Kemenkes. 2019. “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.” Kementerian Kesehatan RI 1(1): 1. https://www.kemkes.go.id/article/vie...indonesia.html.

Levani, Yelfi, dkk. 2019. “KLEPTOMANIA: MANIFESTASI KLINIS DAN PILIHAN TERAPI”  2(3): 6–9. https://jurnal.unimus.ac.id/index.ph...icle/view/5107

Oktania, Reti, and Winarini Wilman D. Mansoer. 2020. “Pengalaman Individu Dengan Riwayat Kleptomania.” Jurnal Psikologi Ulayat 7(2): 140–62. https://publication.k-pin.org/index....e/view/105/105  

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2019. “Situasi Kesehatan Jiwa Di Indonesia.” InfoDATIN: 12. https://pusdatin.kemkes.go.id/articl...indonesia.html

Risnasari, Norma et al. 2020. “Cegah Perilaku Kleptomania Sejak Dini Di SMK PGRI 2 Kota Kediri.” Journal of Community Engagement in Health 3(1): 44–49.

Soraya, Hanny, Elmeida Effendy, and Mustafa M. Amin. 2021. “Fetishistic Disorder and Kleptomania.” Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences 9(T3): 209–11. https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/6297


menemboesdjamanAvatar border
menemboesdjaman memberi reputasi
1
803
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan