Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sri Utami | Pilot Helikopter Wanita Pertama di TNI Angkatan Laut
Quote:



"Wanita kok jadi tentara ? Memangnya bisa ?"Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu masih ada di benak masyarakat, pasalnya tentara sendiri identik dengan kaum pria. Akan tetapi, peran wanita dalam militer sendiri bukan merupakan hal yang baru. Di lingkungan TNI Angkatan Laut contohnya, peran wanita dalam militer sudah dimulai sejak dekade 1960-an. Dipelopori oleh Komodor Yos Soerarso dan direalisasikan oleh lingkungan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menjabat saat itu, Laksamana Muda Laut RE Martadinata.

Tentara wanita TNI AL biasa disebut sebagai Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut) yang dibentuk pada 5 Januari 1963, angkatan pertama Kowal terdiri dari 12 orang wanita. Sebelum resmi dibentuk, ke-12 orang tersebut sudah menjalani berbagai latihan pada tahun 1962; dan tak lama setelah pelantikan itu mereka dikirim ke Irian Barat.

Pembentukan Kowal bertujuan untuk memberikan hak, kewajiban, dan kehormatan kepada wanita Indonesia untuk mengisi jabatan tenaga wanita Indonesia untuk penyempurnaan dan efisiensi organisasi serta menampilkan peranan wanita Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan, khususnya di matra laut.

Itu tadi sekilas sejarah peran wanita di lingkup TNI AL, kali ini TS akan membahahas profil salah satu anggota Kowal yang berprestasi dan patut diteladani. Di Lingkungan Kowal sendiri saat ini, salah satu yang berprestasi adalah Letnan Dua Laut (P/W) Sri Utami. Saat ini Letnan Dua (Letda) Sri Utami menjadi pilot helikopter TNI AL, dan yang lebih hebatnya lagi beliau berhasil menjadi pilot helikopter wanita pertama TNI AL. Beliau bertugas di Skadron Udra 400 Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut) di Surabaya.

Berkat prestasi gemilang yang berhasil diraih, Letda Sri Utami juga sempat tampil dalam acara talk show ternama Kick Andy; tiga tahun yang lalu. Dalam acara tersebut Letda Sri Utami bercerita bahwa, dirinya sama sekali tak pernah berniat menjadi seorang prajurit TNI AL. Awal mula dirinya mendaftar seleksi anggota TNI karena sebuah paksaan seorang teman.


Quote:



Suatu hari seorang teman menghubunginya dan memintanya untuk ikut pendaftaran seleksi bintara TNI AL, temannya tersebut kebetulan punya tekad dan niat yang kuat untuk menjadi prajurit TNI. Menanggapi permintaan sang teman tersebut, Letda Sri Utami awalnya menolak; karena dia merasa tidak mampu dan tidak punya keinginan untuk menjadi seorang tentara.

Mendapat penolakan, temannya tersebut lantas mengancam bahwa dirinya tidak mau berteman lagi; jika Letda Sri Utami tidak ikut mendaftar. Mendengar pernyataan teman baiknya tersebut, Letda Sri Utami pun mengalah dan akhirnya keesokan harinya mengikuti pendaftaran seleksi prajurit bintara TNI AL.

Keesokan harinya setelah tiba di tempat pendaftaran dan mengikuti berbagai tes, baik Letda Sri Utami dan temannya justru dinyatakan gagal dalam tes teesebut. Letda Sri Utami di tes terakhir. Sebagai tambahan informasi, sewaktu mengikuti tes tersebut Letda Sri Utami sudah bekerja sebagai karyawan pabrik sepatu.

Meski awalnya merasa pesimis dan tidak tertarik untuk menjadi seorang prajurit TNI, akan tetapi pandangan Letda Sri Utami berubah setelah mengikuti tes tersebut. Dirinya justru semakin penasaran dan bersemangat untuk mengikuti tes kedua, karena merasa umurnya masih memenuhi persayaratan; maka dirinya memutuskan untuk mencoba sekali lagi. Sementara sahabatnya yang bersemagat ingin menjadi anggota TNI justru menyerah, dan tidak ingin ikut tes kedua.


Quote:



Rasa penasaran karena gagal di tahap terakhir akhirnya terbayar lunas di tes kedua, dalam tes tersebut Letda Sri Utami dinyatakan lulus dan diterima menjadi prajurit TNI AL. Awalnya dia sempat heran mengapa ada penerbangan di Angkatan Laut.

Karena tertarik dan penasaran, dirinya lalu memutuskan untuk mengikuti seleksi penerbang Angkatan Laut. Letda Sri Utami berhasil lulus tes tersebut dan mendapat nilai yang baik, dia berhasil menyelesaikan pendidikan kejuruan untuk menerbangkan helikopter selama 6 bulan dan memulai karir penerbangan pada 2014. Secara total Letda Sri Utami menyelesaikan 18 bulan pendidikan penerbangan serta 10 bulan pendidikan perwira. Dari 36 orang yang mengikuti seleksi waktu itu, hanya 15 orang yang lulus dan dua diantaranya adalah wanita.

Sepanjang karirnya Letda Sri Utami telah berhasil menerbangkan 4 jenis helikopter yang berbeda mulai dari EC120B Collibri (helikopte3 dasar untuk melatih pilot helikopter dari 3 matra TNI), Bolcow-105, Bell 412 higga AS565 MBe Phanter. Helikopter yang disebutkan terakhir merupakan helikopter terbaru yang dioperasikan oleh TNI AL, di mana helikopter ini juga dibekali kemampuan anti kapal selam (AKS). Di mana Phanter biasanya juga beroperasi di kapal frigate TNI AL yakni KRI RE Martadinata dan KRI I Gusti Ngurah Rai.


Quote:



Menjadi pilot helikopter bukanlah hal yang mudah, pasalnya kedua tangan dan kaki harus bergerak aktif agar helikopter tetap bisa seimbang. Meskipun tidak mudah, tetapi Letda Sri Utami berhasil membuktikan bahwa seorang wanita juga bisa menjadi pilot helikopter; sepanjang sejarah TNI AL baru ada 5 penerbang wanita dari 4 angkatan yang berbeda. Dan menariknya hanya Letda Sri Utami yang berhasil menjadi pilot helikopter. Hal ini membuktikan bahwa, tidak mudah bagi seorang anggota Kowal untuk menjadi seorang pilot.

Bicara soal keluarga, latar belakang kaluarga Letda Sri Utami bukan dari golongan TNI; ayahnya seorang buruh tani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Namun, dengan kegigihan dan semangat pantang menyerahnya kini dia berhasil menjadi pilot helikopter pertama TNI AL dan berhasil membanggakan kedua orangtuanya.

Selama bertugas di Skadron Udara 400, Letda Sri Utami telah mengikuti berbagai latihan internasional dengan negara sahabat. Selain itu, dirinya juga sering mendukung dropping pasukan khusus TNI mulai dari Kopaska, Kopassus hingga Marinir. Namun, sang ayah belum sempat melihat sang putri menjadi seorang pilot helikopter; karena ayah Letda Sri Utami meninggal pada tahun 2012 saat dirinya bertugas di Lantamal Manado.

Tidak ada kebanggaan yang hakiki selain membanggakan orangtua dan mengabdi kepada negara, hal ini yang dirasakan Letda Utami setelah berhasil menjadi pilot helikopter. Tentu jalan yang diambil wanita asal Banyuwangi ini tidaklah mulus, tetapi dirinya tetap konsisten berada di jalur yang lurus menapaki jalan yang telah dipilih.

Keberhasilan Letda Sri Utami menjadi pilot helikopter pertama TNI AL membuktikan bahwa, kesetaraan antara pria dan wanita terbuka luas. Tanpa memandang gender, setiap anggota TNI baik pria maupun wanita punya kesempatan untuk bisa menempati posisi yang sama.

Tetap semangat untuk seluruh wanita yang saat ini mengabdi sebagai prajurit TNI, karena semangatmu adalah denyut nadi Bumi Pertiwi.



Spoiler for Sekilas Video Tentang Profil Letda Sri Utami:




Referensi Tulisan: merdeka.com& kompas.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
jagotorpedoAvatar border
jlampAvatar border
koi7Avatar border
koi7 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.5K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan